Skip.....
Karena masih sangat pagi sekali, Fenly mengajak Fajri ke taman dekat sekolahnya maybe jaraknya bisa diperkirakan sekitar 500m aja.
Fenly mengajak Fajri ke taman karena ia ingin mengobrol banyak padanya.
"Ji"
"He'um? Kenapa tumben banget ngajak aku kesini? Ada apa?" tanya Fajri dengan suara yang bisa dibilang lembut.
"Mau ngobrol banyak"
"Apa? Ngobrol aja siapa tau aku bisa bantu?"
"Mama"
"Tante? Kenapa? Sakit? Mau pergi keluar kota? Atau apa?"
"Ji, aku harap kamu jangan marah ya setelah mendengar semuanya?"
"Gimana aku nggak marah sayang, kamu aja blm ngomong sama aku"
"Janji dulu, jangan marah"
"Iyah janji, jadi?"
"Mama nggak nge restuin kita, mama udah tau semuanya ji, mama-
Fenly hanya bisa tunduk kepada Fajri, ia takut melihat Fajri jika ia marah padanya.
"Fen, wajar kalau tante nggak nge restuin kita, tante pasti syok dengar kalau kamu pacaran sama sesama jenis, aku tau kok mama kamu bakal marah kan? Fen, lihat aku, tatap mata aku, kalau lagi ngobrol berdua itu nggak boleh nunduk, kalau nunduk namanya aku ngomong sendiri bukan sama kamu" ucap Fajri sambil merangkul Fenly.
Fenly pun perlahan menatap Fajri "Aku takut, Ji. Mama marah sama aku, mama benci sama aku, aku harus apa? Aku sayang sama kamu, aku nggak mau kamu pergi, Ji"
"Fen, aku nggak papa kok, kalau emang kamu harus putus dari aku, aku nggak mau kamu jadi anak yang durhaka, aku nggak mau, Fen, aku nggak mau. Fen, jangan kaya gini yh, sumpah Fen aku nggak papa kok kalau harus putus sama kamu, tapi kita masih bisa jadi sahabat kok, balik sama mama yh"
"Ji"
"Fenly, sayang, nurut yh?"
"Ji, kali ini aja"
"Fen-
"Ji, plisss papa bilang biarin aja, mama emang gitu, ji pliss yh"
"Aku harus mikir dulu, udah yh kita bahas nanti lagi, sekarang kita kesekolah, nanti telat"
"Ji"
"Udah ayok sayang"
"Yaudah ayok"
•
•
•"Ji, nanti pulang sekolah temenin yh"
"Kemana?"
"Ke hotel"
"Ngapain?"
"Mau ngew* sama kamu"
"FENLY!"
"Becanda sayang, jangan galak galak dong, nanti cepet muda, eh cepet tua maksudnya"
"Lagian jadi orang ngeselin banget, heh lu ngomong gitu jangan jangan lu udah nahan dari lama yh? Wah parah aku bilangin ke bunda lho"
"E-eh jangan dong sayang, kan aku cuma becanda, nanti temenin ke gereja yh"
"Iya nanti"
"Ngoke"
•
•
•"Fen, izin ke sana yh" tunjuk nya kepada masjid yang didekat gereja itu.
Orang jakarta pasti tau lha yang gua maksud masjid mana.
"Iya, hati hati okey, jangan sampai lupa jalan, kalau lupa jalan nanti kamu hilang, aku susah nyarinya"
"Iya, jangan bawel bawel ih, telinga aku sakit nih dengerin suara mu trs"
"Dibilangin bener bener kok malah, yaudah sana"
"Iya ganteng" ucapnya langsung pergi, dan Fenly pun masuk kedalam.
~Fenly🍒
Aku mulai memasuki gedung itu, perlahan aku duduk dan bersimpuh. Dalam hati rasanya ingin menangis, aku berkata kepada Tuhan. Aku mengeluarkan semuanya, aku tak sanggup bila memendamnya lebih lama lagi.
"Tuhan kenapa kita berdua harus berbeda, kenapa kita tidak sama? Kenapa?" lirihku.
"Tuhan, maafkan lha anakmu ini, maaf karena telah mencintai seseorang yang sama jenis nya seperti aku. Tuhan aku ingin meminta satu permintaan. Sadarkanlah mama. Aku nggak mau jika kedepannya akan sama seperti ini, hanya mendapat restu dari papa, aku mau mama juga mau merestui ini. Tuhan bolehkah bila aku ikut agama dia? Kalau memang boleh, kasih jalan yang terbaik Tuhan" lanjutku.
Setelah berbicara seperti itu, aku pun berdiri dan mulai keluar dari gedung itu, saat keluar aku sudah melihat malaikat yang menungguku disana.
Aku pun berjalan perlahan menghampirinya, diam diam aku berjalan kearah belakang badannya dan memeluknya dari belakang.
~Author🍒
"Aaaa.... Siapa itu?! Jangan culik saya! Saya masih mau hidup!" teriak Fajri.
"Stttt..... Ini aku sayang"
"Fenly? Iss ngagetin aja sih, kebiasaan deh bikin orang takut"
"Maaf, balik? Aku anterin"
"He, um. Fen nggak papa kan? Mata kamu agak sembab gitu?"
"Hah?" beo Fenly.
"Iss ngelag amat jadi orang. Tuh napa mata sembab? Abis nangis? Kenapa? Cerita dong, jangan dipendem sendiri, nanti sakit lho"
"Nggak papa kok, udah ayok pulang"
"Fenly mah gitu selalu nyembunyiin sesuatu, bund-
Belum saja Fajri melanjutkan kalimatnya, telunjuk Fenly sudah terlebih dahulu mendarat di bibir Fajri. "Iya bayi, aku lagi nggak nyembunyiin sesuatu, udah ayok pulang nanti dicariin bunda"
"Bunda pergi"
"Lha? Sendiri ceritanya?"
"Yaps"
"Yaudah pulang ke apart aku aja yh? Kasian kamu sendirian"
"Ambil baju dulu"
"Iyh sayang, ayok" ucap Fenly dan diangguki oleh Fajri.
______________
•
•
•
Tbc
•
•
•
______________Annyeong gua balik, eh ada yang kangen kgk? Pastinya kgk lha yh. Double up nggak? Eh kalau double up gua blm bikin lagi, nggak usah aja lha ye.
See you next time guys
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are All Mine || UN1TY
Fanfictionnggk usah pake desk langsung aja baca Peringkat Cerita: 🎖: 26- UN1TY 🎖: 3- Jison 🎖: 3- Shanfik