Hari ini adalah hari pernikahan Fajri dan juga Farhan, sudah hampir dua hari acara tersebut diadakan. Fajri nampak kekurangan istirahat karena acara miliknya dan Farhan, ia nampak sempoyongan saat berdiri dan sudah beberapa kali Fajri memegangi kepalanya.
Farhan masih belum kunjung sadar akan keadaan Fajri, ia sibuk dengan tamu yang makin siang makin banyak yang datang.
Hingga beberapa menit kemudian Fajri kehilangan kesadarannya, Farhan dengan sigap menahan tubuh Fajri. Farhan menggotong tubuh Fajri dan membawanya kekamar pengantin.
"Kayanya Fajri tidak istirahat sepenuhnya pa, ia lebih mementingkan acaranya daripada mementingkan kesehatan nya" ucap Virsya mama Fajri.
"Iya, kelihatan dari kemarin wajahnya pucat ma" jawab Angga papa Fajri.
Kembali lagi kepada kedua pengantin baru, Farhan membuka pintu kamar di bantu dengan sekretaris kantornya yang kebetulan tak berada jauh dari kamar Farhan.
Farhan membawanya ke kasur lalu merebahkan tubuh Fajri disana.
"Raka, kamu boleh keluar dan jangan lupa tutup pintunya kembali ya?" ujar Farhan lalu di angguki oleh Raka sekretaris nya selama di perusahaan.
Raka pun keluar membiarkan Farhan yang tengah membangunkan Fajri dari pingsannya.
Farhan mengambil minyak kayu putih lalu mengoleskan nya di kening Fajri, hidung, dan sekitar lehernya. Farhan juga membuka beberapa kancing baju yang Fajri gunakan supaya tidak terlalu sesak.
Tak membutuhkan waktu lama, Fajri mulai membuka matanya. Farhan mengusap pelan ujung kepala sang istri, Fajri melirik kearah Farhan kemudian ia sedikit meringis sambil memegangi kepalanya.
"Sayang, kalau nggak kuat jangan di paksain"
"Aku nggak papa, Han. Aku cuma sedikit pusing"
"Kamu bilang nggak papa? Wajah kamu pucet banget kok, tubuh kamu juga panas. Udah ya kamu disini aja sama aku istirahat, dari awal kamu juga nggak sempet istirahat kan gara gara ikut mereka dekor lha ini lha itu lha"
"Tapi, Han. Kalau kita disini tamunya gimana?"
"Masalah itu nggak usah dipikir, masih ada mama papa kamu sama ayah bunda aku yang bisa bantu kita untuk menerima tamu. Kamu disini aku mau ambil makan sama obat buat kamu" Farhan turun dari kasur lalu berjalan keluar kamar.
Fajri memejamkan matanya sambil sesekali memijat kecil keningnya yang terus menerus mengeluarkan rasa nyeri.
Farhan mengambil satu centong nasi, lalu sayur tak lupa juga lauk dan buah yang menjadi pelengkapnya. Setelah itu mengambilkan satu gelas teh hangat tak lupa ia juga meminta obat kepada pembantu dirumahnya.
Setelah semua ia ambil, Farhan pun kembali ke dalam kamar karena ia tak mau Fajri semakin tak berdaya disana.
"Ji" panggil Farhan, ia mendekati kasur meletakkan piring, gelas dan obat di nakas meja kemudian ia duduk di kasur.
Fajri membuka matanya lalu menoleh kearah Farhan, terlihat dari pandangannya yang satu, wajah pucat, badan yang lemas menandakan bahwa Fajri kurang istirahat.
"Makan dulu ya, habis itu kamu minum obat terus istirahat" Fajri mengangguk lemah, ia tak bisa mengeluarkan suara maybe efek sakit?
Farhan membantu Fajri untuk duduk dengan bersender, kemudian ia mulai menyuapi nya.
___________________
Pagi hari tiba.....
Farhan terganggu oleh suara alarm dari ponsel miliknya, kenapa hanya ia yang terbangun sedangkan Fajri tidak? Entahlah mungkin karena efek ia yang baru saja tertidur pukul tiga dini hari.
Ya Fajri memang baru tertidur pukul tiga dikarenakan ia terus mengigau, menangis dan merengek, itu semua karena efek sakit yang ia alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are All Mine || UN1TY
Fanficnggk usah pake desk langsung aja baca Peringkat Cerita: 🎖: 26- UN1TY 🎖: 3- Jison 🎖: 3- Shanfik