(Part4) Hanya Dia Pendamping Hidupku- Shanji

329 27 3
                                    

"Jadi, lu mau gimana untuk rancangan besok?....





" Manut" jawab Shandy.

"Lha, orang lu yang mau nikah kok malah ngikut ae gimana sih" protes Ricky.

"Sabar bang, ayank gua nih lagi pms jadi maklum ngeselin orangnya" ucap Fajri.

"Hmm, gimana ji? Mau yang mewah harga 12M atau mau yang sederhana 50Jt?"

"Son, menurut lu bagusan mana?"

"Lha kok nanya gua?" jawab Zweitson.

"Nanya doang elah"

"Yang pertama aja dijamin ntar kita bakal tampil di acara nikah lu ji, kan 12M udah sekalian kita ber8 tampil and ketambahan seleb lainnya"

"Owh gitu, yaudah deh yang pertama aja"

"Ngoke lha"

Skip....

Malam pun tiba, Fajri dan Shandy sudah berada di meja makan. Kali ini yang memasakkan makanannya adalah Fajri, walaupun Fajri tidak bisa memasak tapi ia memaksa untuk bisa masak. (Enak apa kgk ya? Jadi pen coba)

"Mau di ambilin atau ambil sendiri bang?" tanya Fajri kepada Shandy.

"Ambilin aja by, maaf yh fokusnya ke handphone hehe soalnya ada beberapa yang belum diisi"

"Iyh nggak papa kok bang, hari ini sama besok kayanya sibuk banget yah?"

"Iya nih, papa ngasih kerjaan banyak banget, tapi nggak papa, aku kan kerja buat kamu juga kan?"

"Hehe iyh juga, semangat yh kerja nya inget kalau capek istirahat jangan dipaksain okey"

"Iyh by" ucapnya lalu tersenyum kepada Fajri.

"Yaudah nih makan, nanti keburu keduluan lalat" ucap Fajri sambil terkekeh.

"Bisa aja kamu ini, iyh aku makan kok, kamu juga jangan lupa makan nanti sakit"

"Iyh ayank"

(Dua sejoli ini kenapa cocweet banget cih, jadi pengen punya ayank gua(。>_<。) mama!!! Kapan saya punya ayank lagi>_<)

Beberapa menit kemudian....

"Ayank!! Mumpung malam minggu kita healinh yok! Saya gabut ini" teriak Fajri dari dalam kamar.

"Mau kemana?!" jawab Shandy dari kamar mandi.

"Kemana aja yang penting sama ayank Shandy!"

"Yaudah siap siap gih sekarang ikut aku" ucapnya sambil berjalan kearah Fajri.

"SERIUS?!!! Aaaaa maaciw" ucapnya lalu pergi namun ditahan oleh Shandy.

"Mau kemana hmm?"

"Mau ngew* sama Zweitson"

"Heh! Fajri!"

"Becanda elah, gua mau ganti baju emang kenapa?"

"Nggak papa kiss nya mana?"

Cup

"Dah, lepasin tangannya saya mau ganti"

"Yaudah sana hush hush"

"Idih ngusir yaudah kalau gitu"

"Eh eh iyh iyh nggak ngusir, nggak ngusir, udah cepet siap siap"

"Iya bawel"

Skip....

Fajri dan Shandy sekarang berada di tepi pantai. Shandy memilih pantai karena dia sudah bosan dengan danau, ya walaupun danau itu tempat pertama kali ia menemui Fajri tapi dia sangat bosan, setiap hari ia selalu pergi ke danau untuk menenangkan diri.

"Ji, kalau kita udah nikah, lu bakal ninggalin gua lagi buat ke Turky ya?" tanya Shandy dengan wajah yang murung.

"He'um? Gua? Ninggalin lu? Enggak dong bang" jawab Fajri.

"Kok enggak? Kan emang iyh, lu libur disini cuma sampai kita nikah habis itu lu balik lagi"

"Kata siapa? Nih ya, Aji tuh udah nggak bakalan balik kesana lagi, soalnya Aji cuma ngerjain skripsi doang kok, jadi Aji dibolehin sama dosen nya buat ngelanjutin ngerjainnya di Indonesia bang, jadi bang Shan nggak usah takut kalau Aji ninggalin abang ngoke"

"Hah? Serius boleh?" tanya Shandy dan di angguki oleh Fajri.

"Iya bang. Eum... Bang" panggil Fajri.

"Kenapa, by?"

"Abang janji kan nggak bakal ninggalin Fajri?"

"Kok ngomongnya gitu? Kenapa sayang?"

"Nggak papa bang, Aji cuma nggak mau kalau bang Shan ninggalin Aji selamanya, bang"

"Aji, takdir itu ada di tangan Tuhan. Umur juga nggak ada yang tau, gua nggak bisa janji sama Aji, soalnya umur nggak ada yang tau kan? Dan ini semua juga udah ada yang ngatur"

"By, gua bakal usahain ya, doa terbaik aja itu yang terpenting, sekarang nggak usah mikirin itu ya, sekarang yang dipikirin adalah kuliah kamu dulu baru aku okey"

"Iya bang makasih"

"Sama sama baby"

Keesokan harinya....

Shandy sudah lebih dulu bangun daripada Fajri. Fajri masih terlelap mungkin mimpinya sangat indah makanya dia tidak bangun bangun.

Shandy sudah beberapa kali mencoba membangunkan kekasihnya itu, namun Fajri masih tak kunjung bangun, Shandy tak putus asa ia mencobanya beberapa kali lagi dan akhirnya Fajri pun bangun.

Ya walaupun bangun tapi mata masih dalam keadaan tertutup tapi tak apa bagi Fajri, kekasihnya ini masih cukup lelah karena ia mengerjakan skripsinya itu sampai larut malam, bisa dibilang sampai jam setengah dia belas malam.

Shandy pun meninggalkan Fajri sebentar untuk ke dapur mengambilkan segelas susu untuk Fajri, dan juga dia tak lupa memasak untuk sarapannya nanti.

Setelah semuanya selesai ia kerjakan, Shandy pun kembali kedalam kamar, dengan membawa nampan yang berisi segelas susu, dan sepotonh roti dengan selai blueberry kesukaan Fajri.

"Sayang, bangun dulu gih, sholat subuh trs nih diminum nanti kalau udah mau tidur lagi nggak papa kok, kasian kamu kecapean semalem ngerjainnya sampai larut malam kan?" ucap Shandy lalu duduk disamping Fajri dan memeluknya.

"Bentar lagi bang, masih ngantuk banget, Hoaammmmm...." ucap Fajri dengan suara khas orang bangun tidur.

"Bangun dulu Aji, nanti telat lho sholatnya, nanti kalau mau tidur lagi nggak papa, ayok bangun dulu"

"Iya, bang iya ini bangun kok" ucapnya lalu melepas pelukan Shandy.

"Liat jalan nanti jatuh"

"Iya" jawab Fajri sambil berjalan.

Dug....

"Aduh jidat mulus gua, gejedot dinding! Mana kgk aesthetic lagi gejedot nya!" omel Fajri.

Shandy yang melihat itu hanya bisa menahan tawanya, lalu berjalan menuju kearah Fajri. "Kan nyium tembok, makanya kalau jalan tuh jangan sambil tidur, jadi kayak gini kan, kalau dibilangin tuh jangan ngeyel ji"

"Isss abang jangan marah marah dong, sakit nih"

"Iya iya enggak marah kok, lain kali kalau jalan jangan sambil tidur yh ji"

"Iya bang maaf, kan aji ngantuk berat makanya bisa nabrak tembok, mana nabrak nya kagak ada aesthetic² nya lagi... Huaaaa"

"Sttt, udah udah, sekarang ambil air wudhu terus kita sholat bareng, kalau ditunda bisa telat nanti, dah sono"

"Iya"

Bersambung.....



You Are All Mine || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang