Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis - Gifen

29 1 0
                                    

Beberapa hari telah berlalu, di hari minggu yang cerah ini fenly tengah bersantai di rumahnya dengan di temani oleh fajri, zweitson dan shandy.

Mereka tengah memakan rujakan yang di buat oleh fenly, sambil menikmati angin sepoy sepoy dan di temani oleh beberapa cemilan serta minuman.

Mereka makan sambil diiringi bercandaan, entah itu shandy yang melawak atau melihat zweitson yang kepedesan.

"Eh, Gilang balik kapan? Kayanya lama bet dah  anak itu kerjanya" ucap shandy.

"Harusnya hari ini, tapi gue gatau juga sih bang. Yaudah lha kalo ngga jadi hari ini juga ngga papa, bisa besok pulangnya"

"Berdoa dong biar dia balik hari ini, supaya lo ngga bm bm terus"

"Iih apa sih siapa juga yang bm ga ada!"

"Lo, dari tadi murung terus diajak ngobrol juga ngegas"

"Suka suka gue napa ga suka, gue lempar ke kawah merapi mau lo"

"Hei udah dong, bang shan jangan kaya gitu kasian koko gue" ucap fajri

"Iye iye, eh jajan yok gue yang traktir"

"Seriuss?!" tanya fenly.

Shandy mengangguk lalu mengeluarkan dompet nya "nih, baru cair ayo"

"Yey, beliin gue es krim"

"Siap, ayo ji"

Mereka pun pergi untuk mencari penjual eskrim.

____________________

Kini fajri, fenly dan shandy telah kembali. Fenly, pergi kekamar nya untuk beristirahat karena tubuhnya merasakan pegal pegal.

Fenly membuka pintu kamar, saat masuk fenly mencium aroma parfume milik sang suami. Entah ini hidung fenly yang bermasalah? atau memang Gilang sudah kembali ke rumah?

"Gilang, have you returned home?" tanya fenly, namun tak ada jawaban.

Fenly berjalan kearah kasur lalu merebahkan tubuh nya, ia memejamkan matanya untuk tidur. Saat memejamkan matanya, fenly merasa ada seseorang yang berjalan kearah nya.

Ia kembali membuka matanya lalu menoleh kearah pintu, disana ada Gilang yang berjalan kearah kasur.

Fenly pun mendudukkan dirinya dan tersenyum kearah Gilang, begitupun sebaliknya. Gilang membawa fenly kedalam pelukan hangat nya, ini yang fenly mau setelah beberapa hari berpisah dengan sang suami.

"Kenapa ngga bilang kalau mau pulang" ucap fenly, Gilang mengusap rambut kecokelatan itu dengan pelan.

"Kan surprise, aku memang sengaja ngga bilang kamu buat pulang. Aku juga tadi suruh shandy buat ngaja kamu pergi"

"Tega, dari kemarin ngga ngabarin tau taunya hari ini udah dirumah kamu nyebelin banget sih"

"Iya sayang maafin aku ya"

Fenly mengangguk, ia mengeratkan pelukannya kepada Gilang seperti enggan untuk melepaskan pelukan itu.

"Seru ngga tadi jalan jalannya hm?" tanya Gilang.

"No, bang shan nyebelin disepanjang jalan dia ngeledekin aku, terus pokoknya bang shan nyebelin banget ngga mau lagi aku jalan sama dia"

"Shandy emang gitu, suka banget ngeledekin kamu tapi kalo ngga ada shandy siapa yang mau ngeledekin kamu? Ngga mungkin aji, dia ngga bisa banget ngeledekin kamu garing kek ricky"

"Bener juga"

"Keluar yuk, aku punya sesuatu buat kamu"

"Apa itu?"

You Are All Mine || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang