Perjodohan - Jison

127 13 2
                                    

"Pagi tuan" sapa salah satu staf kantor.

"Pagi juga, Fajri ada?" tanya Zweitson.

"Tuan Fajri ada diruangannya mari saya antar"

Zweitson mengangguk lalu mengikuti arah staf tersebut.
____________

"Aji kamu paan sih, malu tau" ucap seseorang perempuan.

"Pake baju masa masih malu"

"Sebel deh, owh iya jadi kamu mau kapan ngelamar aku?"

"Tungguin aja ya, btw kamu hari ini cantik banget sih?" tanya Fajri tangannya terulur untuk mengusap surai perempuan itu.

"Kan mau ketemu kamu, harus cantik dong sayang"

"Bisa aja kamu, belum mandi kan? Mandi gih bau tau"

Perempuan itu memukul bahu Fajri, bisa bisanya dia sudah mandi dibilang belum mandi "aku udah mandi, pake air kembang tujuh rupa"

"Iya? Waw, wangi banget dong"

"He'um"

Ceklek.....

Suara pintu ruangan Fajri terbuka.

Zweitson memasuki ruangan tersebut, ia begitu terkejut melihat Fajri yang tengah memangku seorang perempuan.

"J-ji, dia siapa?"

Fajri langsung menurunkan perempuan itu dan mendekat kearah Zweitson "Son aku bisa jelasin"

"Enggak aku tanya dia siapa?"

"D-dia pacar aku, maaf sayang" Fajri menunduk ia tau ini salah.

"Aku kira kamu udah nggak ada hubungan lagi sama dia, ternyata aku salah Ji, nyatanya kamu masih berhubungan sama dia, kamu jahat Ji" ucap Zweitson lalu pergi keluar dari ruangan Fajri.

"Lho, kok sudah tuan?"

"Antar saya pulang Sya, nanti gaji kamu saya tambah"

"B-baik tuan"

Tasya selaku sekretaris Fajri, ia menurut kepada Zweitson untuk mengantarkan Zweitson pulang.

"Zweitson lo nggak papa?"

"Gw nggak papa Sya, gw boleh peluk lo nggak Sya? Gw butuh pelukan soalnya"

"Boleh banget kok, cerita sama gw kenapa?"

Zweitson memeluk Tasya, tempatnya cukup sepi karena mereka sekarang sudah berada didalam mobil jadi tidak ada yang tau jika Zweitson tengah memeluk Tasya.

"Gw kira selama ini Fajri sayang sama gw, tapi nyatanya itu semua cuma omong kosong Sya"

Zweitson menangis dipelukan Tasya, Tasya pun menenangkan Zweitson agar berhenti untuk menangis "lo liat dia sama si cewe brengsek itu?" Zweitson mengangguk.

"Memang bener bener ya, gini aja lo mending beberapa hari dirumah dulu aja tenangin diri lo dulu, jangan ketemu sama Fajri gw takut lo malah tambah sakit, sekarang gw antar kerumah dan ambil baju lo"

"Lo serius Sya? Gw udah banyak ngerepotin lo, masa gw harus ngerepotin lo lagi?"

"Iya gw serius, gw nggak masalah kalau harus direpotin sama lo, karena gw udah anggep lo sebagai kakak Son, buat masalah ini biar gw yang bilang sama Fajri"

"Makasih Sya, gw nggak tau lagi mau balas budi bagaimana ke lo"

"Sstttt.... Udah jangan mikir itu, yang lo pikirin sekarang hubungan lo sama Fajri"

_________

"Jen, maaf gw harus putusin lo"

"Ji, jangan becanda deh"

You Are All Mine || UN1TY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang