"Dewi!" teriak Fiki.
Ia berlari kearah Dewi, saat sampai ia langsung mengatur nafasnya yang tersenggal senggal karena berlari mencari kekasihnya kesana kemari.
"Sayang, kamu kenapa lari lari? Nanti kalau asma nya kambuh gimana"
"Bodoamat, aku mau ngomong penting sama kamu"
"P-penting, t-tentang apa?"
"Kok kamu gugup sih?"
"E-enggak kok, ke taman aja ya ayok"
Fiki dan Dewi pun pergi kearah taman sekolah, mereka duduk disalah satu bangku panjang, Fiki menggenggam kedua tangan Dewi lalu menatapnya dengan dalam.
"Cantik nya Fiki, maafin Fiki ya kalau ada salah sama kamu, mungkin selama kita pacaran Fiki punya banyak salah sama kamu Fik-
"Fiki kamu ngomong apasih? Udah langsung inti aja"
"Aku mau kita akhiri hubungan ini ya Dewi"
"Apa?! Enggak, aku nggak mau putus sama kamu"
"Dewi maafin Fiki karena harus akhiri hubungan ini, Fiki udah nggak bisa Wi, maaf ya"
"Tapi Fik aku nggak mau putus dari kamu, aku udah sayang sama kamu, salah aku apa Fik sampai kamu tinggalin aku kaya gini"
"Kamu nggak ada salah sama Fiki, maaf ya Fiki harus pergi" ucap Fiki lalu pergi meninggalkan Dewi.
Fiki pergi ke kelas Gilang karena ingin memberitahukan bahwa ia telah memutuskan Dewi.
Bukankah itu yang diinginkan oleh Gilang? Fiki harus memutuskan Dewi dan mengakhiri hubungan ini.
"Kak Rasya mau tanya kak Gilang dimana ya?"
"Eh Fiki, ada kok mau di panggilin?"
"Bowleh"
"WOY GILANG PACAR LO NYARIIN!"
"Kak Rasya apa sih, aku nggak ada hubungan apa apa sama kak Gilang"
"Gw udah tau semuanya jadi nggak usah lo tutup tutupin Fik"
"Tau dari mana?"
"Bocil kepo"
"Kak Rasya! Nyebelin ih Fiki males sama kak Rasya"
"Nggak gw kasih uang jajan mau lo" ancam Rasya kepada adik sepupunya itu.
"Ih gitu"
Rasya hanya terkekeh lalu masuk kedalam kelasnya, Gilang keluar menemui Fiki, Fiki menarik tangan Gilang dan mengajaknya duduk di bangku yang berada di depan kelas Gilang.
"Kenapa sayang?"
"Kak Gilang aku bukan siapa siapa kamu jangan manggil sayang dong"
"Hei... Nggak papa dong lagi pula nggak ada yang tau ataupun dengar kan?"
"Kenapa kesini hm? Tumben banget gitu lho" ucap Gilang sambil mengusap pelan pipi gembul Fiki.
Fiki menyingkirkan tangan Gilang, lalu memalingkan wajahnya kearah lain, karena ia tak mau Gilang mengetahui kalau dirinya sedang salting.
Tangan Gilang memegang kepala Fiki "Fiki, ada orang disini" ucap Gilang lalu Fiki menatap Gilang.
Tangan Fiki memegang tangan Gilang lalu menggenggamnya "kak, aku udah mutusin Dewi"
"Bagus dong, jadi sekarang aku bisa milikin kamu seutuhnya"
"Iya kak Gilang, eum.... Kak, pulang sekolah gimana kalau kita jalan? Tapi ke tempat yang nggak rame banget gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are All Mine || UN1TY
Fanfictionnggk usah pake desk langsung aja baca Peringkat Cerita: 🎖: 26- UN1TY 🎖: 3- Jison 🎖: 3- Shanfik