Malam harinya....
Fajri telah selesai membersihkan badannya, sore tadi Fajri menyempatkan diri untuk bermain basket dengan teman temannya. Ia menghabiskan waktu sorenya dengan teman temannya, karena ia sudah lama tidak bermain dengan temannya jadi ia habiskan waktu nya untuk bermain.
Akhir akhir ini ia disibukkan dengan tugas skripsinya biasalah anak kelas akhir makanya sibuk.
Malam ini Fajri tidak sendirian kali ini ia ditemani oleh tiang listrik atau dengan nama aslinya Fiki, dan juga Zweitson.
Beberapa hari ini dua curut setia menemani Fajri dirumah. Maybe karena mereka berdua bosan dirumah sebab mendengar omelan dari kakak" mereka.
Zweitson dan Fiki, mereka berdua sedang berdebat karena bingung mau menyiapkan makan malam dengan apa, mereka selalu berdebat entah itu tentang makan malam, tempat tidur dan berbagai hal lainnya. Sampai sampai pemilik rumah ini terkadang ngomel" karena terganggu oleh dua curut tadi.
"Pempek aja Son"
"Pempek nggak bakal bikin laper hilang Fik, udah lha nurut ama gua aja napa sih"
"Nggak bisa nggak bisa, dari kemarin gua udah nurut sama lu, sekarang lu harus nurut sama gua"
"Nggak ada, Ji lu jangan diem aja dong, bantuin gua kek"
"Heh! Lu berdua bisa diem kgk? Pala gua pusing nih denger debatan lu berdua tiap hari, gua heran sama lu berdua, kenapa sih hobi banget berantem? Bisa nggak sehari aja akur gitu? Pusing gua dengernya"
"Nggak!" jawab mereka berdua.
"Serah lu berdua deh gua mau kekamar aja, nanti kalau udah selesai debatnya panggil gua" ucap Fajri lalu pergi menuju kamarnya.
"Lu sih pik, aji jadi ngambek kan!"
"Lu lha masa gua"
"Lu Pik"
"Lu"
"Lu"
"Eh sstttt jangan berantem lagi, den Fiki den Zweitson mending duduk biar bibi aja yang nyiapin makan malamnya" ucap bibi.
"Iyh bi"
Skip.....
Bibi telah selesai menyiapkan makan malam, tak lupa bibi pergi keatas untuk memanggil Fajri.
Tok
Tok
Tok
Bibi mengetuk pintu kamar Fajri dengan pelan. "Den Fajri, makanannya udah siap, ayo turun"
Ceklek....
Fajri membuka pintunya. "Iyh bi, owh iya Fajri minta tolong yh bi, tolong bukain pintu depan, karena temen Fajri yang bernama Gilang ada di luar soalnya"
"Baik den, kalau begitu bibi kebawah dulu ya"
"Iya bi, makasih ya bi"
"Sama sama den bibi permisi ya"
"Iyh" ucap Fajri lalu tersenyum.
Fajri menutup pintu kamarnya lalu berjalan turun untuk bertemu Gilang kiw kiw calon pacarnya nemuin dirumah.
Sesampainya dibawah Fajri sedikit melirik ke arah sofa yang dimana sahabatnya itu tertidur. Ya setelah berdebat akhirnya mereka tertidur, maybe mereka tertidur karena dinyanyikan nina bobo oleh makhluk tak kasat mata.
"Hadeh, punya sahabat begini banget ya Allah" gumam Fajri.
Saat Fajri ingin kembali berjalan kearah ambang pintu Gilang terlebih dahulu didepan Fajri, Fajri yang kaget pun langsung berteriak sampai sampai sahabatnya itu terbangun.
"MAMA TOLONG ADA HANTU!!" teriak Fajri.
"Hantu?! Mana Ji mana?" ucap Fiki dengan mata yang masih tertutup.
"Hey, Ji ini gua Gilang, masa orang dengan kaki menapak ditanah lu bilang hantu sih?"
"S-sorry Lang, g-gua kira tadi lu hantu, pik son! Bangun! Jangan tidur mulu!!"
"Iyh nggak papa Ji, btw sorry tadi gua ngagetin lu"
"Iyah, WOY DUA CURUT YANG HOBI BANGET BERANTEM BANGUN!!"
"Ya Tuhan, jantung gua diskoan, he'um.... Iyh iyh" ucap Zweitson lalu mengusap matanya pelan.
"Ji? Siapa?"
"Owh ini calon pacar gu- eh ups!" ucap Fajri lalu menutup mulutnya.
"WHAT?!"
Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are All Mine || UN1TY
Fanfictionnggk usah pake desk langsung aja baca Peringkat Cerita: 🎖: 26- UN1TY 🎖: 3- Jison 🎖: 3- Shanfik