Bab dua

7K 105 2
                                    

Setelah satu minggu akhirnya perempuan itu mulai menggerakkan anggota tubuhnya,meski belum membuka mata.
"Gimana dok,istri saya",tanya Arwanni
"Satu minggu lagi kita tunggu hasil ct scan dan MRI",jawab dokter neurologi yang datang untuk melihat kondisi syaraf dan luka akibat benturan dikepala"
Semua yang menangani perempuan yang ditabrak Arwanni mengenalnya dengan nama Larasati dan istri dari Arwanni.
Arwanni tanpa sadar terbiasa menyebutnya Istri karena sering menyebutnya saat menanyakan keadaan perempuan yang ditabraknya.
##
Jack setelah menemukan mayat tanpa identitas yang ada dirumah sakit dan merupakan korban tabrak lari yang kebetulan dengan luka parah dan kondisi wajah yang rusak,langsung mengurus dokumen dan membayar banyak orang untuk memuluskan rencana kakaknya lalu mengantarkan mayat dan tas yang berisi identitas Ratih kepada keluarganya,dengan menyamar jadi polisi dan pegawai rumah sakit bersama anak buahnya.keluarga Ratih histeris bahkan ibunya juga pingsan ketika putrinya yang sudah beberapa hari dicari tidak ketemu,ternyata sudah jadi mayat yang katanya korban tabrak lari.
jack diam-diam menaruh uang 200 juta didalam rumah sebelum mereka pergi.
##
Dua minggu berlalu kendati belum membuka mata Larasati mendengar setiap percakapan diruang itu,adakalanya terdengar suara orang-orang memberitahu kondisinya dan menyentuh tubuhnya untuk diperiksa dan dibersihkan adakalanya terdengar seorang pria yang bertanya tentang kondisi istrinya setiap hari.kadang begitu sunyi dan kadang rasa sakit yang luar biasa hinggap di kepalanya.seluruh tubuhnya masih berat untuk digerakkan bahkan Ia merasa kelopak matanya lengket seperti di lem padahal Ia ingin segera melihat dimana dirinya berada saat ini.
#
Sebulan sudah berlalu,Arwanni berlari ke ruangan Larasati saat diberitahu kalau istrinya sudah bisa duduk dan membuka mata serta berkomunikasi.
Arwanni masuk perlahan dan didalam ada dua orang perawat di samping Larasati dan seorang dokter.
"Gimana dok istri saya",tanya Arwanni setelah mendekat.
"Maaf pak sepertinya pengobatan masih lama Istri anda mengalami amnesia dan saya tidak bisa memastikan berapa lama ini akan berlangsung", dokter menerangkan.
"Karena bisa bersifat sementara bisa juga permanen,kita harus melakukan perawatan di rehabilitasi medik untuk mengembalikan ingatan nyonya Larasati",kata dokter
"Disini peran keluarga sangat diperlukan untuk pemulihan ingatan pasien",ucap dokter
"Saya akan membawanya pulang kalau begitu mungkin keluarga bisa mengingatkannya",ucap Arwanni pura-pura
"Tunggu dulu pak,saya akan melakukan banyak tes dan pemeriksaan dulu ,apakah istri anda bisa dirawat jalan,kami perlu melakukan observasi terlebih dulu",kata dokter
"Baik kalau begitu dokter saya tunggu",ucap Arwanni
Dokter dan perawat pun pergi keluar ruangan dengan diantar Arwanni.
"Mereka bilang aku kecelakaan dan mengalami cedera kepala dan amnesia,lalu mereka juga bilang kamu suamiku",kata Larasati begitu Arwanni mendekat
"Ya begitulah..kamu istirahat dan jangan banyak pikiran dulu",seru Arwanni membaringkan Larasati dan menyelimutinya.
"Apa kita sudah punya anak",tanya Larasati
"Belum..",sahut Arwanni
"Berapa lama kita menikah",tanyanya lagi
"Tidurlah nanti pelan -pelan saja mengingatnya",sahut Arwanni lalu duduk dikursi samping tempat tidur.
Larasati mengamati wajah Arwanni tapi tak menemukan memori apapun tentangnya,padahal dia suaminya.ketika melihat Arwanni memejamkan mata dan melipat tangannya didepan,Larasati akhirnya ikut tertidur.
Arwanni melihat Larasati sudah tertidur langsung keluar dan menelpon Jack.
"Bagaimana persiapan pernikahanku",tanya Arwanni.
"Sudah kak nanti sore kakak bisa menikah",jawab Jack
"Ingat keluarga kita jangan ada yang tahu,dan hubungi Robert karna begitu bisa dibawa pulang dia yang akan mengurus perempuan itu.
"Kakak yakin akan menikahinya,bagaimana kalau dia ingat semuanya",kata Jack khawatir.
"Aku akan mengurusnya nanti,sekarang kita fokus membersihkan jejak kecelakaan hari itu",jawab Arwanni lalu menutup telepon.
#
Arwanni melakukan pernikahan tanpa Ratih yang telah diubahnya jadi Larasati dan tetap menggunakan nama aslinya bukan Larasati saat menikahinya.lalu membuat surat nikah palsu sebagai ganti surat nikah yang asli yang menggunakan nama ayah dan nama Ratih yang sebenarnya.sementara menggunakan nama Larasati dan orang tua palsu untuk surat nikah yang lain.
Arwanni telah melakukan kebohongan besar sekaligus memberi kenyataan untuk Larasati bahwa sekarang dirinya telah diculik oleh Arwanni dan dipaksa mengikuti sandiwara untuk menyelamatkan Arwanni dari jeratan hukum.
Arwanni diam-diam juga memasangkan cincin nikah dijari manis Larasati yang sama dengan cincin miliknya dijari manisnya saat Ia tertidur.
Jack meski terus mencegah kakaknya tetapi juga tidak bisa berbuat apa-apa.
#
Robert berbicara dengan dokter yang menangani Larasati untuk saling tukar informasi tentang penyakit yang diderita Larasati,karena setelah ini dia adalah dokter yang akan meneruskan perawatan Larasati tentu saja demi menutupi kejahatan sahabatnya itu,meski Robert sesungguhnya senang sahabatnya punya istri karena selama ini Ia menjauh dari semua wanita meski Ia seorang pimpinan mafia dimana biasanya identik dengan narkoba,alkohol,wanita dan kekerasan.
Apapun alasan Arwanni, Ia yakin kalau Arwanni tetap memiliki ikatan perasaan dengan perempuan yang Ia tabrak dan kemudian diculiknya itu.
##
"Kakak yakin akan membawanya kerumah utama setelah kondisinya membaik",tanya Jack
"Disana tempat paling aman untuknya",jawab Arwanni
"Bagaimana dengan kak Affan dan Leon,mereka tidak suka ada perempuan dirumah itu",kata Jack
"Tapi dia Istriku,mereka tidak akan menolaknya",jawab Arwanni yakin
"Aku sudah menghubungi kepala pelayan dan kepala penjaga rumah",ucap Jack
"Hhmm..",sahut Arwanni.
"Kak sebaiknya kamu bebaskan dia atau tinggalkan dirumahsakit kemarin,kakak tidak perlu berbuat seperti ini",seru Jack
"Ini urusanku kamu cukup ikuti perintahku",sahut Arwanni.
Jack pergi meninggalkan kakaknya dan kembali ke markas mafia milik kakaknya karena kesal.
Sementara Arwanni kembali ke rumah sakit,karena Robert sudah menunggunya disana.
#
"Kamu sudah yakin dan menghadapi segala resikonya kan",kata Rob
"Aku tidak boleh membiarkan dirinya pergi dan membongkar kejadian kemarin.aku juga akan menebus kesalahanku dengan mengurusnya dan memberi kehidupan yang lebih baik.jika dia berulah dikemudian hari aku akan langsung membunuhnya,karena diri aslinya juga sudah kubikin mati",kata Arwanni
"Baru kali ini kamu begitu serius hanya pada seorang wanita bahkan yang kamu tidak kenal",ucap Robert
"Aku hanya ingin membayar kesalahanku menabraknya",kilah Arwanni
"Tinggal ganti rugi keluarganya selesai kenapa kamu melakukan hal serumit ini",kata Rob
Arwanni tak menjawab hanya menghisap kembali rokoknya dan memandang keatas kearah kamar tempat Perempuan itu dirawat,mereka berbincang ditaman rumahsakit saat ini.
"Kamu akan membawanya ke rumah keluargamu,itu sama saja kamu sudah mengirimnya kedalam keluarga Subrata dan cepat atau lambat ayahmu akan mengetahuinya",Robert mengingatkannya
Arwanni masih diam hanya terus menghisap rokoknya.
"Masih ada waktu jika kamu ingin menempatkannya di markas, itu akan lebih mudah diawasi",kata Robert
"Aku sudah memikirkannya Ia akan lebih aman disana",jawab Arwanni
"Oke  kawan...apapun keputusanmu aku hanya mengingatkan,hati-hati kamu bisa jatuh cinta padanya dia perempuan pertama yang kamu sentuh.. ingat itu !","Ayo sudah saatnya kau bawa dia pulang",seru Robert
##
Arwanni menggendong Larasati dari mobil lalu mendudukkannya di kursi roda yang sudah disiapkan Robert,dan mendorongnya masuk kedalam rumah yang jarang Ia kunjungi.
Deretan penjaga dipagar depan dan pelayan yang menunggu dipintu masuk rumah,
"Selamat datang tuan dan nyonya",sapa para pelayan sambil sedikit menundukkan kepala,Larasati mengamati mereka dengan wajah bingung karena tak satupun yang Ia kenal dan tidak percaya Ia punya suami orang yang begitu kaya karena dari bentuk rumah dan para penjaga dan pelayan.
Ia merasa pastinya hidupnya sungguh beruntung jika saja Ia tidak hilang ingatan saat ini.Suami tampan dan tubuh atletisnya lalu rumah dan kekayaannya,tapi ia ingat ketika Ia berkaca kemarin Ia tidak cantik sama sekali kenapa bisa dicintai pria ini,apakah dulu Ia memaksanya atau menjebak pria dingin yang selalu menunggunya di rumah sakit.
Larasati tidak merasa canggung samasekali pada Arwanni karena Ia tidak punya memori samasekali pada Arwanni tetapi karena mengaku sebagai suaminya Jadi Larasati sudah mempercayakan dirinya pada Arwanni.
Sesampainya di tangga menuju lantai dua,Arwanni kembali menggendong Larasati sampai kedalam kamar yang dibukakan pintunya oleh kepala pelayan,lalu menurunkan Larasati di atas tempat tidur kemudian memberi tugas untuk kepala pelayan untuk menyiapkan keperluannya sehati-hari,Arwanni keluar kamar diikuti kepala pelayan dan  ketika Ia hendak turun kelantai satu. Affan keluar dari kamar juga,
"Kak..sudah kubilang jangan ada perempuan disini",seru Affandi menghentikan langkah Arwanni.
"Ini rumahku juga,perempuan itu istriku hanya kamu dan Leon yang bisa melindunginya dari musuh ayah",jawab Arwanni
"Selama ini juga tidak tinggal disini istrimu, melainkan denganmu kan",bantah Affandi
"Sekarang Ia sakit karena baru saja kecelakaan aku harus bekerja tidak bisa terus mengurusnya,disini ada banyak pelayan dan penjaga jadi aku bisa tenang meninggalkannya",jawab Arwanni.
Affandi dengan wajah tak senang akhirnya tak bicara lagi dan masuk kedalam kamarnya.
Setelah mengeluarkan semua barang dari dalam mobil lalu membawanya masuk kedalam kamarnya,tampak Larasati yang duduk di sedang diperiksa oleh Robert.
"Ingat makan yang baik dan besok kita mulai terapi menggerakkan tangan dan kakimu",pesan Robert
"Baik dok..",sahut Larasati
"Panggil aku Rob saja,aku teman suamimu dan usiaku sama dengannya",ucap Robert sambil tersenyum
Larasati melihat kearah Arwanni yang sedang menumpuk barang menjadi satu dengan dibantu kepala pelayan.
"Tenang saja...dia pria baik dan kamu satu-satunya perempuan di hidupnya selain ibunya",bisik Robert pada Larasati.
"Kamar sebelah masih kosong kan atau aku akan tidur dengan Leon",tanya Robert pada Arwanni
"Kamu tidur dibawah,jangan ganggu adik-adikku brengsek",jawab Arwanni.
"Hahahahaha...",tawa Robert
Mereka keluar kamar meninggalkan Larasati begitu saja sendirian didalam kamar.
Larasati duduk bersandar di tempat tidur
"Siapa nama anda pak",tanya Larasati pada kepala pelayan.
"Saya parjo nyonya",jawabnya yang sedang menata barang-barang milik Larasati kedalam lemari.
"Apakah ada pelayan perempuan disini",tanya Larasati
"Tidak ada nyonya, tuan muda tidak suka ada perempuan disini,nyonya perempuan yang pertama datang masuk rumah",jawab pak Parjo
"Terimakasih pak",ucap Larasati
"Nyonya ingin makan malam dengan apa",tanya pak Parjo
"Saya tidak ingin makan pak Parjo,Saya ingin tidur saja",jawab Larasati
"Bisa bantu saya merebahkan diri ke tempat tidur,pak",pinta Larasati
"Maaf nyonya sebentar saya panggilkan tuan dulu",ucap pak Parjo,yang tidak berani tentunya menyentuh nyonya nya karena sangat tau bahwa Arwanni seorang mafia yang bisa saja membunuhnya jika melakukan kesalahan.
*
Pak Parjo keluar lalu mencari Arwanni yang sedang berbincang dengan Robert dikamar tamu di bawah,dengan sedikit berlari.
"Permisi tuan nyonya ingin tidur,dan meminta bantuan",ucap pak Parjo dengan menunduk saat bicara dengan Arwanni.lalu pergi setelahnya.
"Hati-hati nanti pecah",seru Robert menggoda sahabatnya itu.
*
Arwanni masuk kamar lalu mengunci pintunya,dan menghampiri Larasati dan membetulkan posisinya untuk tidur lalu memasangkan selimut.
Tanpa bicara lalu menutup pintu balkon dan jendela kemudian menutup tirai dan mematikan lampu kemudian meninggalkan Larasati sendirian,yang sudah menutup mata karena pengaruh obat.



Arwanni Tolong Pulangkan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang