"Bagaimana kondisinya"tanya Arwanni
"Sepertinya Ia shock",sahut Robert
"Kemarin bukan Ia sudah pergi memasak kenapa sekarang pingsan lagi",seru Arwanni.
"Lukanya ada didalam kepalanya,kita tidak benar-benar tahu kesehatannya",ucap Robert.
"Sialan...brengsek...sudah tiga hari tapi Ia belum bangun juga,apa kemampuan mu cuma sampai disitu",seru Arwanni
"Benturan dikepalanya itu membuat Ia tak bisa menerima beban pikiran berlebihan,Ia amnesia...apa kamu lupa",bantah Robert
"Ia pantas menerimanya, karena berani melarikan diri",ucap Arwanni
"Memorinya kosong Ia tidak berpikir secara baik hanya mengikuti nalurinya,Ia juga tidak tahu kehidupan keluarga Subrata dan dirimu",ucap Robert
"Ia hanya tahu kamu suaminya,dan perbuatannya kemarin menunjukkan Ia perempuan baik yang menghormati sebuah perkawinan dan cinta kasih",tambah Robert sambil menepuk bahu Arwanni lalu keluar kamar yang sekarang berubah menjadi seperti rumah sakit karena perawatan yang di pindahkan ke dalam kamar Arwanni.
*
Arwanni memandang wajah perempuan didepan yang luka diwajahnya sudah hampir sembuh,wajah polos dan biasa tapi memiliki senyum hangat dan tak seperti perempuan pada umumnya yang manja,bahkan tak pernah meminta uang padanya selama tinggal bersamanya.
Rasa bersalah kembali menghinggapinya,perempuan yang ditabraknya dan diculiknya lalu dijadikan istri dan di telantarkan olehnya.
##
Arwanni menjadi lebih kejam saat Larasati pingsan,Ia melampiaskan kemarahannya pada musuh-musuh yang berhasil Ia tangkap,Jack menjadi semakin tak menyukai Larasati karena merubah kakaknya yang Ia kagumi.
*
Laras membuka mata,dan melihat sekeliling Ia melihat bayang-bayang kabur tentang sebuah kecelakaan,seperti sebuah mimpi buruk,Ia seperti berjalan sendirian dimalam hari lalu tiba-tiba Ia mendapat benturan keras hingga dirinya terlempar lalu bayang-bayang itu menghilang.
"Pagi..cantik",sapa Robert mendekat melihat Larasati bergerak lalu memeriksa keadaan Laras.
"Aku pingsan lagi",tanya Laras
"Ya begitulah...",sahut Robert.
"Maaf merepotkanmu kak Rob",ucap Laras
"Ini tugasku aku dokter keluarga suamimu",kata Robert
"Istirahatlah lagi...besok baru aku cabut Infusmu",pesan Robert lalu meninggalkan Larasati.
Beberapa saat kemudian pak Parjo datang membawa semangkuk bubur dan air hangat.dan menaruhnya di meja samping tempat tidur.
"Terimakasih pak",ucap Laras pelan.
Pak parjo tersenyum lalu membungkuk dan keluar kamar.
Laras hampir menutup mata saat pintu kamarnya kembali dibuka.
Arwanni melepas semua yang dipakainya di depan pintu lalu masuk kedalam dan langsung menuju kedalam kamar mandi.
Arwanni menghampiri Laras lalu menyentuh keningnya,dan mengangkat tubuhnya ke posisi duduk lalu mengambil mangkok bubur dan menyuapi Larasati,Laras hanya diam dan menurut saja pada Arwanni.setelah itu Arwanni mengambil handuk yang basah dengan air hangat dan membersihkan tubuh Laras.dengan sangat halus.lalu mengembalikan Laras ke posisi tidur lagi.
Berdua diam dan hening,Arwanni mengganti kimono Laras,dan memalingkan mukanya saat mengganti pakaian Laras,apalagi Arwanni tahu saat ini Larasati tak memakai pakaian dalam, Ia yang melepasnya saat pingsan atas suruhan Robert agar tetap bersih.Laras hanya dipakaikan kimono tidur oleh Arwanni sejak pingsan.
Pak Parjo mengetuk pintu dan masuk lalu membereskan kotoran dan pakaian kotor serta barang kotor bersama tiga pelayan yang lain.
#
Larasati sudah pulih,Ia kembali memasak saat pagi tiba,
"Aku kangen masakan kakak Ipar",ucap Leon saat mulai menikmati sarapanya.
Affan yang baru datang diikuti Robert dan Arwanni langsung sarapan tanpa berbicara,Jack datang belakangan dan hanya mengambil roti berisi daging asap,Larasati ikut duduk begitu semua sudah duduk.pagi ini sarapan hanya diam dan menyantap makanan masing-masing.
Arwanni langsung menggandeng Larasati begitu semua selesai dan membawanya ke dalam kamar dan mendudukkannya di atas tempat tidur.
Arwanni mengganti pakaiannya karena akan datang ke markas,lalu mencium kening Larasati dan meninggalkannya setelah mengunci pintu kamar.
Arwanni mengurungnya untuk membuatnya tetap aman tapi bagi Larasati itu menghancurkan hatinya,dan semua tak ada yang berani bicara atau menyelamatkannya.Larasati hanya berpikir dirinya harus kuat karena itu bentuk perlawanannya pada suaminya.
Ia merasa seperti Rapunzel yang dikurung diatas menara.Laras hanya bisa keluar kamar saat Arwanni ada dirumah,itupun hanya saat waktu menyiapkan sarapan.hanya itu satu-satunya waktu indahnya bisa menghirup udara segar.
Ia berjalan kearah balkon,karena Arwanni tak akan pergi jika Ia tidak berada dibalkon dan memandangnya.
##
"Apa fungsi perempuan itu",tanya Jack .
"Ia istriku",sahut Arwanni pelan.
"Kakak terobsesi olehnya",seru Jack
"Apa urusanmu sudah kelar...jangan campuri urusanku",bentak Arwanni
"Tiduri saja dia dan kamu akan memiliki anak...cuih.. terus begitu hingga Ia mati karena rahimnya rusak,itu kalau kakak masih seorang pimpinan disini",teriak Jack
"Apa...!! aku kakakmu dan kau berani bicara sesukamu",teriak Arwanni lalu menghampiri Jack dan memukulnya tiga kali,darah segar keluar dari bibirnya.
Jack tersenyum,"Istri.. .istri...,kamu sudah gila",serunya
"Kamu mencintainya....",kata Jack
"Bukan urusanmu...",sahut Arwanni
"Kau kira jika Ia ingat siapa dirimu,Ia akan membencimu,kau akan rasakan dibuang",ucap Jack
"Hahahahaha....kamu merendahkanku,bajingan..",seru Arwanni dan Ia kembali memukul Jack,jack membalas pukulan kakaknya,Hingga Robert datang memisahkan kakak beradik itu.
"Apa yang kalian ributkan",ucap Robert
"Perempuan sialan itu",seru Jack
"Dia kakak iparmu",balas Arwanni
"Jack sudah..keluarlah","Arwanni pulanglah dan bersihkan lukamu dulu",seru Robert pada keduanya.
##
Arwanni pulang dan memberi plester pada hidung dan pipinya yang dipukul Jack.
Affandi melihatnya dan tersenyum sinis,Ia tak perduli langsung naik keatas dan membuka kunci kamar,menguncinya kembali setelah masuk,lalu melepas semua pakaiannya hanya tinggal celana dalam lalu mandi dan meringkuk setelah selesai memeluk Larasati yang sudah tertidur lelap karena pengaruh obat yang diberikan Robert padanya.tubuh yang membuatnya hangat saat beku dan terasa sejuk saat tubuhnya memanas.
Pagi saat membuka mata Arwanni turun kebawah tapi istrinya tak ada disana,kata Leon Ia berenang sendirian.Arwanni mencarinya ke kolam renang tapi,
Ia memalingkan wajahnya saat melihat Larasati yang begitu menggoda keluar dari dalam air dengan pakaian renang yang seksi.lalu buru-buru mengambil handuk dan membungkus tubuh Larasati.
Larasati kaget tapi tetap diam,Ia jarang bicara semenjak siuman,Ia selalu mengingat wajah kesetanan Arwanni saat memukulinya.
Arwanni membopongnya lalu membawanya kedalam rumah dan masuk kedalam kamar,"dirumah ini semua pria apa baju renang yang ada cuma itu",serunya saat berada didalam kamar.
"Tidak ada yang tertarik dengan perempuan sepertiku",jawab Laras,dan "plak..",satu tamparan mendarat di pipinya.
Laras memandang kearah Arwanni tajam.lalu berlari kearah meja kecil disamping tempat tidur dan mengambil gunting dan memberikannya pada Arwanni.
"Itu lebih mudah untuk membunuhku",seru Laras
"Sialan...kamu ingin mati rupanya",bentak Arwanni.
"Bukankah lebih baik mati,kau mengurungku dan melarangku banyak hal dan hanya memukulku tiap kau tak menyukai apa yang kulakukan,"bantah Larasati hingga handuk yang membungkusnya terlepas tanpa sadar dan menyisakan pakaian renang seksinya.Arwanni canggung melihatnya.
"Jujur saja kau membenciku...entah apa yang terjadi sebelum aku hilang ingatan,hingga kau sangat membenciku,jika aku selingkuh dulu,pantas saja siapa yang tahan bersuamikan dirimu",teriak Larasati.
Arwanni mengangkat tubuh Laras lalu membantingnya di tempat tidur dan mengungkungnya lalu mencium paksa bibirnya,melumatnya dengan kasar,Larasati mengeluarkan Airmata.setelah beberapa saat Arwanni melepaskannya lalu pergi keluar.Laras menangis tak bersuara meratapi nasibnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arwanni Tolong Pulangkan aku
Romance##warning 21+,yang belum cukup umur dilarang membaca## cerita fiksi tentang seorang mafia yang menculik wanita yang Ia tabrak dengan motornya hingga amnesia.