"Kakek..?!?", seru Nea terkejut, saat Subrata memperkenalkan diri.
"Bolehkah...pria tua ini memelukmu...putri kecil yang cantik",ucap Subrata dengan mata berkaca-kaca saat melihat Nea.
Ia hanya memiliki empat putra kini Ia seperti baru saja mendapatkan putri kecil, hatinya sangat terharu.
Bukan hanya mirip dengan Arwanni wajah Nea terlihat seperti istrinya yang sudah meninggal, ibu dari Arwanni.
Wanita yang dicintainya pertama kali dan juga yang selalu menemaninya dulu ketika masih muda sebelum kemudian meninggalkannya.
Wajah Nea mengobati kerinduan hati Subrata yang lama tersimpan selama ini pada ibu Arwanni.
Nea memandang Ayahnya lalu memandang Ibunya yang mendekapnya erat.
Nea ciut karena melihat wajah tegang Ibunya dan cengkeraman erat pada tubuhnya.
Arwanni menoleh kearah Larasati yang menatap Ayahnya.
"Rebecca",bisik Arwanni.
"Kau bilang keluargamu tidak akan kesini",ucap Rebecca dengan suara bergetar.
"Aku juga tidak tahu, kenapa mereka sampai disini",jawab Arwanni dengan berbisik.
"Jack",panggil Arwanni mencoba mencari kebenaran.
"Ayah sendiri yang mencari kalian",jawab Jawab Jack yang paham maksud kakaknya.
"Kakak ipar...bidadari kecil ini juga harus mendapatkan kasih kasih sayang kami",ucap Leon sambil berjalan mendekat.
"Kau juga keluarga kita",sahut Affan.
"Kak...",serunya pada Arwanni, Rebecca semakin mengeratkan dekapannya pada Nea.
Semua berhenti setelah mendengar seruan Rebecca.
"Nea juga punya hak mengetahui keluarganya",bujuk Robert.
"Keluarga...hah...bagaimana denganku, dimana keluargaku ?",bantah Rebecca.
"Kak..kamu bukankah..",ucap Leon tapi berhenti melihat isyarat dari Arwanni untuk tak bicara.
Selain Jack, Robert dan Arwanni sendiri mereka tidak mengetahui jika Rebecca punya keluarga karena rahasia itu disembunyikan.
Mereka hanya tahu namanya Larasati dan seorang yatim piatu.
"Baiklah menantuku...kami akan kembali lagi esok untuk melihat kalian, kuharap kehadiran kami di terima esok hari",kata Subrata lalu berdiri dan melangkah mengajak ketiga putranya untuk keluar.
Robert menepuk bahu Arwanni sebelum mengikuti keluarga Subrata pergi.
"Ayah...Ibu...apakah benar mereka tadi kakek dan uncle Nea",tanya Nea setelah Arwanni menutup pintu rumah.
"Nea...Ibu belum ingin bicara saat ini",jawab Rebecca lalu pergi masuk kedalam kamar.
Arwanni menatap istrinya berlalu lalu duduk disamping Nea yang masih bingung.
"Nea...Ibu butuh waktu seperti saat ketemu Ayah, tapi Ibu menyayangi kita semua hanya saja Ibu butuh waktu lebih sedikit lama",ucap Arwanni memberi penjelasan.
"Uncle Jack, Uncle Affandi dan Uncle Leonardo adalah adik-adik Ayah",Arwanni menerangkan pada Nea.
"Orang tua tinggi tadi adalah kakekmu",tambah Arwanni.
"Apa Uncle dan Kakek bertengkar dengan Ibu seperti Ayah dulu",tanya Nea, membuat Arwanni menghela nafas panjang.
"Tidak...hanya Ibu dan Ayah yang bertengkar tapi karena Ibu marah pada Ayah, Ibu juga tidak ingin bertemu keluarga Ayah, itu dulu syarat Ibu agar kita bisa tinggal satu rumah",jawab Arwanni.
"Kenapa ??",tanya Nea bingung.
"Nea terlalu cantik, pintar, manis dan menggemaskan Ibu selalu takut siapapun akan merebut Nea dari Ibu, karena Ibu sangat...sangat...mencintai Nea",kata Arwanni.
"Ayah...Nea akan bilang pada Ibu jika Nea bisa jaga diri sendiri, tidak akan ada yang berani menculik Nea dari Ibu",jawab Nea antusias membuat Arwanni tersenyum mendengarnya.
"Nea sayang...ayah mau minta tolong bisa",tanya Arwanni.
"Bisa Ayah...katakan saja",jawab Nea.
"Ayah akan bujuk Ibu agar mau bertemu kakek, tapi Nea bersembunyi dulu di ruang belajar sampai Ayah jemput,apapun yang terjadi jangan mengetuk pintu kamar Ayah dan Ibu",pinta Arwanni.
"Baik Ayah...Nea akan disana sampai Ayah menjemput Nea",jawab Nea lalu segera beranjak dan masuk kedalam ruang belajar.
Arwanni menatap Nea dengan gati sedih.
Arwanni masuk kedalam kamar dimana Rebecca berada dan lalu menguncinya dari dalam.
##
Sudah dua jam Nea menunggu tapi tak juga muncul Ayahnya untuk menjemputnya, Nea jadi khawatir.
Nea akhirnya memutuskan berjalan mendekat kamar orang tuanya, Nea menempelkan telinganya di pintu.
"Ouwh..ah..ah..ssshhh...oh..",Ia mendengar suara aneh itu dari balik pintu, Nea tahu itu suara Ayah dan Ibunya.
Nea kembali keruang belajar karena tadi sudah berjanji pada Ayahnya untuk menunggunya disana.
Nea bertanya-tanya apa yang sedang di bicarakan orangtuanya kenapa hanya suara tadi yang terdengar dari balik pintu.
##
Subrata memutuskan menginap dihotel karena tidak enak jika merepotkan Enar lagi.
Bersama ketiga anaknya meskipun Robert sudah membujuk mereka untuk kembali kerumah Enar dan Anna.
***
"Beli beberapa mainan untuk Nea",ucap Subrata pada Jack saat mereka makan bersama.
"Ayah...aku juga mau ikut memilih mainan",Leonardo meminta pada Ayahnya..
"Benar..Jack, ajaklah Leon Ia lebih tahu mainan yang disukai anak-anak daripada dirimu",seru Affandi.
"Kau meremehkan ku kak",sahut Jack tak terima.
"Sudahlah...ajak Leon juga tidak ada salahnya", ucap Subrata.
"Yes...makasih yah",ujar Leon senang.
Semua tersenyum dengan tingkah sibungsu.
##
"Apa kamu akan terus making denganku sampai aku setuju",kata Rebecca setelah tiga kali di gempur suaminya hanya karena Ia bilang tidak ingin Nea bersama Ayahnya.
"Terpaksa",sahut Arwanni sambil tersenyum.
"Kali ini kakak tidak bohong jika mereka tidak akan membawanya pulang kan? Hanya ingin bertemu dan menghabiskan waktu disini",Rebecca bertanya lagi.
"Nea juga putriku, Aku akan melindunginya",jawab Arwanni.
"Baiklah...tapi itu dilakukan dirumah ini dan aku akan memasak untuk mereka",kata Rebecca.
"Terimakasih sayangku",bisik Arwanni dan lalu mengecup kening Rebecca.
"Aku harus menjemput Nea diruang belajar",kata Arwanni segera berpakaian dan keluar kamar.
Nea tertidur dilantai saat Arwanni tiba disana.
Arwanni jadi merasa bersalah karnanya.
Ia membopong putrinya lalu membawanya kedalam kamar ditidurkan disamping Rebecca yang juga hendak menutup matanya karena lelah.
Arwanni menelpon Jack dan memberitahu Jack tentang permintaan Rebecca.~~~~~~~~~~
Terimasih untuk yang selalu mengirimkan vote di setiap bab cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Arwanni Tolong Pulangkan aku
Romance##warning 21+,yang belum cukup umur dilarang membaca## cerita fiksi tentang seorang mafia yang menculik wanita yang Ia tabrak dengan motornya hingga amnesia.