Bab Empat Belas

2.8K 59 0
                                    

"untuk apa mencarinya sekarang kesempatan kakak melenyapkannya tanpa perlu turun tangan sendiri",kata Jack
"Apa !!",Arwanni melotot."penyusup itu mengkhianati kita dan bajingan yang menyerang markas kita itu harus mati",teriak Arwanni."Dan satu lagi Dia sudah jadi istriku,aku akan membunuh siapa saja yang berani menyentuhnya",kata Arwanni dengan nada ditekankan pada Jack.
"Hahaha...istri..kakak hanya terobsesi oleh perempuan itu",seru Jack.
"Sekali lagi aku tekankan padamu dia sudah jadi istriku,jadi dia kakak iparmu dan aku yang menikahinya,Ia tidak bersalah seperti para bajingan itu",kata Arwanni menekankan kata-katanya.Arwanni mencengkeram kerah jaket Jack.
"Aku tidak mengakuinya",seru Jack.
"Aku tidak perduli,aku akan mencarinya sendiri jika kau tak mau melakukannya",ucap Arwanni lalu pergi meninggalkan Jack.
Jack memukul tembok beberapa kali melampiaskan kekesalannya hingga buku-buku jarinya terluka ,lalu Ia pergi meninggalkan markas.
##
Jantung Larasati berdegup kencang,ketakutan sedang menghantuinya,dua orang pria berdiri didepannya dengan tatapan aneh.
"Sungguh buruk seleranya,hanya gadis seperti ini",ucap Colo.
Gatot membungkuk lalu menggenggam dagu Larasati dan mengamati wajahnya,"hhmm...apa permainan ranjangmu sangat panas..hah..",ucap Gatot dan melempar wajah Larasati dengan kasar.
Airmata Laras mengalir karena mulutnya tertutup plester,Ia tidak bisa teriak atau berseru karena sakit.
"Sudah kau kirimkan pesan pada mereka",tanya Gatot pada Colo.
"Tentu sudah..uang kita pasti kembali,lalu kita bisa bebas setelah terbang keluar negeri",jawab Colo percaya diri.
"Selama perempuan ini bersama kita",ucap Gatot.
##
Robert dan Arwanni mengawasi sebuah rumah dari jauh,rumah persembunyian Gatot dan Colo.
"Mereka tinggal berdua sekarang anak buahnya sudah dilumpuhkan",kata Robert.
"Brengsek..kali ini akan kupastikan mereka mati",ucap Arwanni.
*
"Tok..tok..tok..",pintu rumah diketuk.Gatot tersenyum lalu membawa pedangnya dan bersiap membuka pintu.
Colo berdiri dibelakang Larasati dan menodongkan pisau dengan tangan kiri di punggungnya mengarah tepat diparu-paru sedangkan tangan kanan menempelkan pisau dilehernya.
Arwanni menjinjing dua tas besar berisi uang tunai masuk kedalam rumah begitu pintu dibuka,"dimana dia",kata Arwanni.
"Dia aman sebelum kesepakatan kita selesai",sahut Gatot.
"Aku akan menyiksamu sampai nyawamupun enggan tinggal,jika kau menyakitinya",ucap Arwanni.
"Maka segera selesaikan transaksi kita agar kau bisa bertemu dengannya",kata Gatot.
Arwanni berjalan kearah kamar dengan pintu terbuka,sambil masih menggenggam dua tas ditangannya,Ia melihat Laras diikat dikursi dengan ancaman  serta mulut diplester,terlihat wajah kusut Larasati.Arwanni menahan amarahnya demi Larasati lalu tersenyum pada Larasati.
Arwanni berbalik kearah Gatot melemparkan dua tas besar itu didepannya,dan membuka resleting tas menunjukkan isi tas pada Gatot yang waspada.
"Kita keluar sekarang aku sudah menyiapkan yang kamu inginkan",ucap Arwanni.
"Bawa tas itu
,sekarang kita keluar",perintah Gatot,dan dituruti oleh Arwanni.
larasati dipanggul Colo beserta kursi yang terikat ditubuhnya.mereka masuk kedalam mobil yang disediakan Arwanni,dan Arwanni memegang setir dan membawa ketempat tujuan yang diinginkan.tinggal beberapa meter ke bandara Arwanni berseru pada Larasati,"Laras..aku mencintaimu..semua kulakukan demi dirimu",Arwanni lalu membanting setir dan menabrakkannya pada sebuah mobil membuat mobil yang mereka tumpangi terguling beberapa kali,mobil yang ditabrak masih kokoh,lalu Robert keluar dari mobil dan berlari mengejar mobil yang berguling disamping tadi.
*
Robert sedikit panik Ia tidak bisa mengeluarkan Larasati yang terjepit tubuh Colo dan pintu samping mobil yang penyok dan terbalik itu,tapi tiba-tiba ada beberapa orang yang membantunya,Robert melihat kearah orang-orang itu ternyata Jack dan beberapa anak buahnya,Robert tersenyum ternyata meski marah Ia tetap mau datang menolong kakaknya.
Setelah berhasil mengeluarkan Arwanni dan Larasati,Jack segera membersihkan area dan membakar mobil dengan Colo dan Gatot masih didalamnya.
Mereka membawa Larasati dengan Arwanni kembali ke markas,luka Arwanni cukup parah sedangkan Larasati kepala dan kakinya terlihat berdarah.
##
Larasati bermimpi keluarganya dan keluarga Amung bertemu dan membicarakan pernikahan lalu Ia tiba-tiba ditabrak motor sangat keras ketika pulang kerja dan saat membuka mata Ia melihat sosok Arwanni yang tersenyum padanya dan orang-orang mengatakan kalau dia suaminya,Ia merasakan dadanya sesak  dan Ia tersadar,Larasati segera bernafas dalam-dalam.
Larasati melihat disekelilingnya,Ia melihat Robert sedang merawat Arwanni disisi agak jauh darinya.
Robert berlari kearah Larasati ketika melihat Ia terbangun dan duduk.
"Kamu sudah sadar..syukurlah kondisimu sudah baik", ucapnya saat menatap layar monitor disamping Larasati. 
"Kak Rob..apakah kamu tahu kapan aku jadi yatim piatu",tanya Larasati yang membuat Robert mematung sejenak.
"Bukankah suamimu yang menemukanmu,aku bahkan tidak datang di pernikahan kalian",jawab Robert bohong.
"Siapa saja yang tahu tentang pernikahan kami",tanya Larasati lagi.
"Apa yang kamu katakan,kamu baru saja sadar bahkan Arwanni belum membuka mata sama sekali",kata Robert.
"Jack pasti tahu semuanya",ucap Larasati lagi.
Tiba-tiba matanya terasa berat sekali,Larasati kembali berbaring.Robert memasukkan obat tidur kedalam infusnya tadi sebelum Ia bertanya lebih banyak lagi.lalu kembali kearah Arwanni,"bangunlah..istrimu akan meninggalkanmu jika kau tidak bangun sobat".
##
Larasati memandang wajah Arwanni dalam-dalam,"Tuhan..tolong sembuhkan aku,sedikit lagi aku mengingat semuanya,dia suamiku sesungguhnya atau dia hanya mafia biadab yang telah menculikku",ucap Larasati dalam hati.

Arwanni masih lemah tapi Ia sudah sadar,ia mengalami luka cukup parah jadi perlu waktu sedikit lebih lama untuk sembuh.Larasati yang sudah pulih lebih dulu bahkan sudah bisa mengingat masalalunya,Ia hanya masih belum menemukan bagaimana bisa menikah dengan Arwanni bahkan 5 tahun lamanya sementara Ia ingat sekitar hampir tiga tahun yang lalu sudah hampir menikah dengan Amung kekasihnya yang kini entah bagaimana nasibnya.
Larasati masih mengingat pergumulan panasnya dengan suaminya,bagaimana mungkin jika Ia diculik tapi suaminya begitu terhadapnya,Ia terus berpikir disamping Arwanni mencari jawaban disetiap pertanyaan didalam kepalanya.
"Siapa kamu...dan benarkah kita saling mencintai",ucap Larasati berbisik.Arwanni mendengar ucapan Larasati.
"Aku ingin tahu yang sesungguhnya...tapi jika kau sudah sadar bisakah kau berkata jujur padaku",kata Larasati yang masih memandang wajah Arwanni lekat didekatnya,tapi yang Ia ingat justru semua adegan making love dengan Arwanni.
Larasati menempelkan telinganya didada Arwanni,"dadamu berdetak,aku tidak merasakan ini saat bersamamu",ucap Larasati.
Lalu Ia mengusap pipi Arwanni dan kemudian meninggalkannya keluar ruangan.
##
"Ia sudah kembali ingat siapa dirinya,tapi belum bicara secara detail",ucap Robert sambil melepas peralatan ditubuh Arwanni.
"Aku tahu",kata Arwanni.
"Lalu apa kamu benar ingin membunuhnya",tanya Robert.
"Ia istriku",sahut Arwanni.
"Bisakah Ia pergi dan kembali pada keluarganya",tanya Robert.
"Ia tidak bisa kembali kesana pilihannya hanya ada disampingku selamanya",kata Arwanni.
"Buat Ia jatuh cinta,dekati dirinya seperti mendekati perempuan pada umumnya jika kamu benar-benar menyukainya",kata Robert lalu mendorong semua peralatan keluar ruangan.

Arwanni Tolong Pulangkan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang