Bab 20 (21+)

3.1K 67 1
                                    

### part ini mengandung adegan kekerasan,harap bijak saat membaca dan yang belum cukup umur tolong jangan  membaca.

~~~~~~~~~~

Jack mengamati aktivitas kakaknya,Ia berpikir ingin mencari kesempatan menyingkirkan Larasati sebelum terjadi keributan pada keluarganya nanti.
Jack selalu patuh dan hormat pada kakaknya tetapi sedari awal tidak menyukai ide kakaknya menikahi perempuan korban tabrakan motor sang kakak.Karena Arwanni yang bersikukuh pada akhirnya Jack melakukan semua yang disuruh kakaknya dan sekarang karena perempuan yang diculik itu sudah ingat kembali dari amnesianya Ia merasa akan menjadi ancaman bagi kakaknya dan ketentraman keluarga Subrata.
Jack diam-diam mengamati gerak-gerak Larasati dan Arwanni,bahkan kesal ketika melihat kakaknya muntah-muntah setiap keluar dari ruangan itu.

Jack belum tahu jika saat ini Larasati sedang mengandung benih kakaknya tetapi masih berusia satu minggu.Jack sudah tidak bisa memendam rasa marahnya lagi jadi akan mewujudkan rencananya yaitu menghilangkan nyawa Larasati.
Jack sekarang merasa menang karena Larasati kembali ke rumah utama,karena itu bisa memuluskan rencananya.
##
Larasati turun kebawah setelah beberapa hari hanya berada didalam kamar.
Tujuan utamanya adalah dapur dan Ia mengeluarkan beberapa bahan makanan dari almari es dan almari penyimpanan dan kemudian mulai mengolahnya menjadi makanan.
Tanpa ekspresi Larasati duduk dimeja makan setelah semua masakannya matang dan diatur rapi dimeja makan,karena perintah suaminya tidak ada pelayan yang mendekat untuk membantunya seperti biasa.
Setelah mengisi perut alakadarnya karena nafsu makannya yang hilang ,Larasati hendak kembali kedalam kamar tapi tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang dan membawanya masuk kedalam mobil,karena orang itu adalah Jack Larasati tidak melakukan perlawanan hanya mengikuti saja,bahkan Ia memejamkan saat Jack membawanya pergi dengan mobil.
#
Larasati membuka mata saat mobil terasa berhenti,Ia melihat sekeliling yang ternyata sebuah bukit yang penuh dengan pepohonan,Jack membuka pintu disampingnya lalu menarik lengannya keluar.
"Kau mau membawaku kemana ? ",Tanya Larasati
Tapi Jack diam tak merespon hanya terus berjalan masuk kedalam rimbunnya pepohonan, hingga berhenti tak jauh dipinggir sebuah jurang.
Larasati menahan langkah Jack dan mengibaskan tangannya agar terlepas dari Jack.
"Sudah saatnya kamu pergi meninggalkan kami",ucap Jack.
"Apa kakakmu tak punya nyali, dan menyuruhmu",seru Larasati yang sudah paham maksud Jack saat ini.
"Kakak tidak tahu tentang ini,tapi karena aku yang menurutinya saat itu membuatmu hadir dan mengacaukan keluarga kami",ucap Jack sambil kembali menarik lengan Larasati.
"Hhmm...Aku yang mengacaukan hidup kalian !!" Larasati geram dengan ucapan Jack.
"Seharusnya Aku membiarkanmu mati di jalan hari itu dan tak memperdulikan perintah kakakku",seru Jack dengan mata yang semakin terlihat penuh kemarahan.
"Ya..harusnya...Kalian tinggalkan aku disana,karena kalian hanya sekumpulan pria-pria picik dan pengecut",seru Larasati sambil menunjuk muka Jack tanpa takut.
"Plak...plak...",dua tamparan mendarat di wajah Larasati.
"Cuih (meludah kesamping)",Larasati merasa jijik.
"Tak perlu banyak bicara..Kamu mau membunuhku bukan !!,lepaskan tanganmu biar Aku terjun sendiri kesana ( Larasati melepaskan genggaman tangan Jack di lengan kirinya)" kata Larasati berani.
"Bug..",lutut Jack tiba-tiba menghantam perut Larasati.
Larasati membungkuk merasakan sakit diperutnya saat ini.
"Kamu pikir...kamu bisa mati dengan mudah",seru Jack.
"Kamu hanyalah manusia sampah !!",ucap Larasati yang meringis menahan sakit luar biasa pada perutnya.
Jack dengan menyeringai mengeluarkan sebuah pisau dari belakang tubuhnya, pisau mungil dengan ujung sangat tajam.
Jack mendekati Larasati lalu menarik bahu Larasati yang masih kesakitan dan kembali mendaratkan lututnya ke perut Larasati dua kali "bug..bug..".
Larasati tersungkur ketanah tapi belum sempat dirinya menguasai diri Jack sudah kembali mengangkat tubuhnya dengan menarik lengan kanannya lalu bersamaan Ia menghujamkan pisau kecil itu keperut Larasati,Darah mengucur dari celah kaki-kaki Laras.
Jack melihatnya dan terkejut seketika tapi pisau itu sudah terbenam diperut Larasati yang tetap mencoba berdiri tegak.
"Kamu...darah itu...",ucap Jack dengan suara bergetar.
"Kenapa..? Hahaha...jangan bilang kau takut melihat darah",Larasati mengejek Jack ketika melihat wajah panik Jack.
Jack terkejut melihat darah yang keluar dari kemaluan Laras dan mengalir deras mulai dari kedua paha Larasati dan meluncur ke seluruh kakinya, Ia jadi merasa bersalah.Jack baru menyadari Larasati mengandung dan Itu darah dari rahimnya saat ini,itu adalah darah keluarganya...Subrata...benih kakaknya.
Jack mulai bingung,melihat Larasati roboh pingsan didepannya.sekarang darah juga mengalir dari perut Larasati karena tusukkan pisaunya.
Jack mengacak rambutnya dan berpikir frustasi.
#
Arwanni kembali kerumah utama tetapi tidak mendapati Larasati saat bertanya kepada penjaga,mereka bilang Larasati pergi dengan adiknya Jack.
Entah kenapa Arwanni memiliki firasat tidak baik dengan kepergian Larasati bersama dengan Jack apalagi kata mereka, Jack tidak mau ada yang mengikuti mereka.
"Kemana mereka pergi",desah Arwanni cemas.
Arwanni menyuruh beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan Jack dan Larasati saat ini.
Arwanni mencoba menghubungi Jack tapi telponnya tidak juga diangkat,Arwanni semakin gelisah karena Jack selalu mengangkat telepon darinya dengan kondisi apapun.
Karena tadi melihat telepon Larasati berada dimeja riasnya,membuat Arwanni tak bisa menghubungi istrinya tersebut.
Arwanni yang berlari keluar rumah dan langsung menancapkan gas motor dan melajukannya dengan kencang, Ia kalut karena tidak tahu dimana Larasati, sementara yang Ia tahu, Jack yang terlihat membawanya keluar.Ia menunggu informasi sambil berusaha mencari keberadaan mereka berdua, Ia juga meminta anak buahnya mengawasi beberapa orang dan kelompok mafia lain yang mungkin terlibat pada masalah ini.
#
Robert mendapat telpon dari salah satu temannya di rumah sakit, Robert terkejut setelah mendengar cerita temannya dan segera berlari pergi menuju rumah sakit yang dimaksud temannya.
#
Arwanni mendapat telepon dan membuatnya geram, memukul tangki motornya berkali-kali dengan keras hingga penyok, lalu pergi dengan kemarahan yang hampir meledak.
##
Robert datang dan langsung membantu operasi yang sedang berlangsung, hatinya sakit melihat wajah tak berdaya dimeja operasi itu.
Ia melarang semua yang berada diruang operasi menyentuh pakaiannya, Ia sendiri yang menggantikannya dengan baju bersih untuk pasien operasi saat ini di rumah sakit tersebut.

Ia membersihkan tubuh dan wajah perempuan yang baru saja melewati masa kritisnya, lalu mendorong tempat tidurnya keluar bersama dokter kawannya dan beberapa perawat rumah sakit untuk dipindahkan keruangan rawat inap.
Ia menatap kearah pria yang duduk diluar ruang dengan pakaian penuh bekas darah.
Ingin Ia menghajar pria bodoh itu jika tidak mengingat saat ini dirumah sakit dan perempuan ditempat tidur ini membutuhkan perawatannya.

Robert berdiri disamping perempuan malang yang sudah seperti adiknya sendiri,mengusap kening dan rambutnya.
Ia menunggu seseorang yang akan lebih sedih jika melihat keadaan perempuan ini.
#
Jack segera tersadar lalu mengangkat tubuh Larasati dan bergegas ke dalam mobil untuk membawanya kerumah sakit terdekat.
Jok mobilnya penuh dengan darah Ia kalut dan menyadari kesalahannya, Ia berteriak minta tolong begitu sampai di depan IGD rumah sakit, perawat yang berjaga disana segera mengeluarkan tempat tidur dan mendorong tubuh Larasati yang diletakkan oleh Jack.
Dokter IGD banyak bertanya apakah ini korban pembunuhan, Jack mengangguk tetapi minta dokter untuk tidak lapor polisi dulu karena Ia bilang jika dirinya adalah adik ipar Larasati.
Teman Robert yang seorang dokter bedah yang sedang bertugas hari itu mengenali Larasati dari foto yang dikirimkan Robert padanya, segera menghubungi Robert untuk datang.
#
Arwanni datang membuka pintu buru-buru lalu memeluk tubuh Larasati yang tak sadarkan diri.
"bagaimana bayinya??",tanya Arwanni pada Robert.
Robert menggelengkan kepalanya dan menepuk pundak sahabatnya untuk menenangkan.
"Bangsat...!!!...Ia tidak takut padaku rupanya",seru Arwanni yang mengepalkan tangannya menahan amarah.
"Tahan amarahmu...istrimu lebih membutuhkanmu saat ini",ucap Robert coba menenangkan.
"Dia tak punya otak..!!!",seru Arwanni lagi
"Ia pasti sudah menyesali perbuatannya sekarang",ucap Robert.
"Menyesal saja tidak cukup...Ia seperti Ayahnya...tak punya perasaan...",kata Arwanni menekankan.
#
Jack dengan gontai meninggalkan rumahsakit Ia tak punya daya jika harus menghadapi siapapun hari ini, Ia merasa bersalah karena telah membunuh keponakannya di dalam perut Larasati hanya karena emosinya yang sudah memuncak tadi.
Jack tidak menyangka jika Larasati mengandung padahal yang Ia tahu kakaknya mengikat saluran spermanya saat berusia 25 tahun dengan bantuan Robert.
Rupanya kakaknya melakukan sesuatu tanpa memberitahunya, hingga Ia melakukan kesalahan yang bisa menghancurkan hubungan dengan kakaknya setelah ini.

Arwanni Tolong Pulangkan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang