Bab 34 ( 21+)

3.2K 77 1
                                    

Rebecca bergetar sesaat saat untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dadanya kembali dikecup hangat oleh mulut pria.
Bahkan karena begitu perlahan dan lembutnya hingga Ia tak bisa menolak setiap sentuhan bibir Arwanni pada tubuhnya.
Suhu tubuh Rebecca memanas Ia sudah tak memakai atasan begitupun Arwanni saat ini.
"Tak adakah tempat lain...Nea bagaimana",kata Rebecca tiba-tiba menghentikan aksi Arwanni.
Karena Rebecca takut jika ini berlanjut dan mereka terlanjur telanjang bersama tapi Nea terbangun dan melihat mereka berdua.
Arwanni yang dipenuhi perasaan bergejolak akibat memendam hasratnya terlalu lama menjadi lupa akan keberadaan putri kecilnya disamping mereka saat ini.
"Maaf",ucap Arwanni singkat lalu bangun dan mengambil selimut tipis kemudian menyelimuti tubuh Rebecca yang sudah setengah telanjang lalu membopongnya menjauh dari tempat tidur, membawa tubuh Rebecca ke ruang walk in closet.
Setelah meletakkan Rebecca di sofa yang terdapat didalamnya, Ia bergegas menutup pintu dan menguncinya dari dalam.
Arwanni kembali menghampiri Rebecca dan perlahan membuka selimut yang membungkus tubuh Rebecca.
"Bolehkah Aku melanjutkannya",tanya Arwanni setelah mencium singkat bibir Rebecca.
"Pantaskah kamu bertanya setelah membawaku kesini dan menanggalkan setengah pakaianku",jawab Rebecca kesal.
Arwanni mendekap tubuh wanita yang paling dicintainya sangat erat, Ia merasa bersalah dan terus merasa begitu saat bersama.
Arwanni kembali mencium Rebecca dengan penuh penghayatan mencurahkan seluruh hatinya melanjutkan cumbuan.
Arwanni meremas dan menghisap ****dara Rebecca yang masih sama seperti dulu, meninggalkan jejak kemerahan dikulit Rebecca yang bersih dan terang.
Hingga saat membuka celana panjang dan terakhir celana dalam Rebecca Arwanni tak bisa lagi bicara, miliknya yang sudah lama tak dilihatnya sekarang terlihat begitu cantik terpampang didepannya.
Arwanni jongkok dibawah dan tangannya menelusup memeluk kedua pantat Rebecca dan Rebecca menekuk kakinya di atas sofa, Ia meremas rambut Arwanni saat Arwanni menyentuh G-spot dengan lidahnya.
Dua manusia dewasa yang sama-sama tak bersinggungan dengan sex cukup lama, sementara dulu keduanya melakukannya dengan aktif dikeseharianya, tentu ini sangat-sangat tak bisa dibendung lagi.
Rebecca mendesah pelan, lidah Arwanni selalu begitu mahir menyapu sudut-sudut ****gina miliknya.
Arwanni berdiri dan melepas celananya hingga miliknya yang sudah mengeras terpampang jelas didepan Rebecca yang tak menyia-nyiakan momen tersebut langsung meraih dan memasukkan kedalam mulutnya.
Arwanni sedikit tersentak terkejut karenanya.
Lidah Rebecca menyisir semua permukaan pe*** dimulutnya dan kedua tangannya bermain pula, mengusap lembut kedua buah ****r, dan tangan yang satu menggenggam pangkal batang pe*** Arwanni.
Arwanni menggeretakkan giginya merasakan sensasi dasyat mulut Rebecca, dulu Ia yang mengajari Rebecca melakukan oral sex hingga istrinya bisa melakukan sendiri tanpa diminta.
Keahlian Rebecca itulah yang membuat Arwanni hanya ingin melakukannya dengan istrinya.
Saat Rebecca mulai bergerak memajukan dan memundurkan kepalanya Arwanni terus mengeluarkan suara berisik hingga Ia menahan kepala Rebecca untuk berhenti karena merasakan ingin meledakkan isinya sekarang.
Arwanni ingin mendominasi saat ini, Ia menaikkan kedua kaki Rebecca kebahunya dan menggesekkan pe***nya ke mulut ****ginaRebecca yang sudah berekspresi penuh birahi saat ini.
Rebecca terkejut saat batang keras itu masuk kedalam,terasa perih saat itu bergerak masuk perlahan, mungkin karena terlalu lama tak pernah di masuki pe*** lagi.
Sementara Arwanni sudah menggebu langsung main tancap dan mengocok, beruntung cairan pelumas Rebecca susah melimpah, "plak...plak..clok..clok",bunyi itu menggema di walk in closet saat ini.
Nea yang tertidur lelap tak mengetahui jika saat ini kedua orang tuanya berkegiatan yang bisa saja bakal menghasilkan adik untuknya.
Arwanni mengakhiri making love mereka dengan gaya doggy style.
Arwanni menciumi punggung Rebecca yang terjatuh lemas setengah tertelungkup diatas sofa.
Mereka membersihkan kemaluan dengan tisue di ruangan itu, kemudian duduk berdua melepas lelah.
*
"Apa rencanamu selanjutnya",tanya Rebecca.
"Mengajak kalian tinggal bersama",jawab Arwanni.
"Kembali ke negara kita?",kata Rebecca.
"Dimana saja asal kita bertiga bersama",ucap Arwanni.
"Kalau Aku menolak",sahut Rebecca.
"Aku mencintai kalian berdua...tolong jangan lakukan itu lagi padaku",Arwanni meminta.
"Bagaimana kabar orangtuaku",tanya Rebecca.
"Mereka tidak akan kekurangan sampai tua nanti",jawab Arwanni.
"Aku tidak ingin jadi keluarga Subrata",ucap Rebecca yang mengambil selimut lalu membungkus tubuh telanjangnya.
"Kamu dan Nea keluargaku...Arwanni",ucap Arwanni.
"Keluargamu tidak akan mengambil Nea dariku bukan?",tanya Rebecca.
"Tidak akan...Nea milik kita",jawab Arwanni.
"Aku cuma ingin jadi orang biasa seperti yang lain",ucap Rebecca.
"Aku sudah meninggalkan semua lama, sekarang cukup bagiku hanya memilikimu dan Nea",kata Arwanni berusaha menyakinkan istrinya.
Rebecca memandang Arwanni, Ia bertanya pada dirinya sendiri haruskah bersama Arwanni.
Tidak bisa dipungkiri ,Ia tidak bisa bersama pria lain baginya pernikahan cukup sekali meski orang disampingnya ini membohonginya tetapi Ia juga yakin jika Arwanni sungguh-sungguh menyukainya.
Arwanni yang menyadari dirinya sedang di perhatikan bergerak memeluk Rebecca disampingnya.
"Mari kita bersama untuk Nea",bisik Arwanni.
"Aku...",jawab Rebecca tapi seperti mulutnya tertahan.
"Bencilah Aku sepuasnya setiap hari tapi asal jangan jauh dariku",bisik Arwanni.
Rebecca malah menangis karena sebagian hatinya ingin pria ini mati saja tapi sebagian yang lain Ia Ayah yang Nea inginkan selama ini.
Arwanni mencium seluruh wajah Rebecca yang penuh lelehan airmata, Ia mencium dan melumat bibir Rebecca dengan menangkupkan telapak tangannya di kedua pipi Rebecca.
Keduanya kembali bergumul di tempat itu, persetubuhan untuk melampiaskan isi hati masing-masing.
##
Nea tersenyum dipagi hari saat terbangun karena Ia dipeluk oleh kedua orangtuanya yang masih lelap tertidur.
Nea berharap sepeti ini selamanya, ada Ayah dan Ibunya yang menyayanginya.






~~~~~~~~~~~~~~
Terimakasih vote penyemangatnya
🥰❤️✍️🌻

 

Arwanni Tolong Pulangkan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang