Bab 27

1.3K 54 1
                                    

Rebecca merasa hidupnya sangat menggairahkan sejak hadirnya putri kecilnya Nea.
Nea yang selalu lahap saat diberikan Asi membuat Rebecca gemas dan selalu mencubit lembut pipi Nea yang gembul saat menghisap payudaranya.
Mata, hidung, alis,rambut, bibir serta dagu Nea persis seperti Ayahnya.
Ia yang jauh ingin melarikan diri dari Arwanni pada akhirnya Tuhan memberinya duplikat Arwanni.
Mungkinkah gadis mungil ini bisa menyembuhkan luka dan kebenciaanya pada Arwanni kelak dikemudian hari.
Rebecca sebenarnya ingin bekerja dan mandiri tapi Enar dan Anna melarangnya karena sekarang Ia dalam pelarian jadi untuk sementara agar tetap dirumah dan hanya keluar bersama Anna atau Enar.
#
Jack meletakkan daftar nama orang dengan identitas palsu dari sejak hilangnya Larasati hingga satu tahun sebelumnya dimeja depan Arwanni, Ia memandang wajah foto dari pasport palsu satu-persatu tapi tak satupun dikenalinya atau mirip dengan Larasati.
Ia memukul meja karena kesal bagaimana mungkin ada orang yang lebih mampu dan licik darinya dalam soal seperti ini.
Mafia mana yang bisa lebih lihai darinya, membuatnya penasaran.
"Bagaimana untuk pencarian didesa-desa terpencil ?? Apakah ada hasilnya ?",tanya Arwanni.
"Belum ada kak...",jawab Jack.
"Kamu kemana...bahkan kamu tak membawa uang yang kuberikan selama ini",ucap Arwanni geram mengingat Larasati.
"Aku sedang menunggu informasi dari anak buah kita yang mengawasi  penyelundup manusia",kata Jack.
"Jika mereka berani menculik Larasati habisi sampah busuk itu",seru Arwanni.
Jack kemudian pergi meninggalkan kakaknya.
#
Robert bersiap untuk berangkat keluar negeri bulan depan, tapi Ia menuju Belanda dan berada disana 6 bulan nantinya.
Robert juga harus melakukan rencananya dengan bersih tanpa cacat sama sekali.
Robert sebetulnya sangat perduli dengan sahabatnya itu, dan sering menawarkan untuk melepas semua yang ikut dengannya keluar negeri untuk hidup normal.
Dulu ketika Arwanni memutuskan mendirikan organisasi miliknya Robert pernah mencegahnya dan memintanya untuk melampiaskan kemarahannya pada hal lain yang lebih berguna.
Tapi Arwanni yang keras kepala tak mengindahkan saran dari sahabatnya tersebut.
##
Keluarga Enar dipenuhi canda tawa setiap hari sejak kehadiran Nea yang menggemaskan.
Tapi terkadang Rebecca takut jika tiba-tiba Ia ditemukan dan harus kembali pada suaminya, bagaimana juga nasib Nea nantinya.
Seiring pertumbuhan Nea semakin dalam ketakutan Rebecca lebih dari sebelumnya.
Sementara Robert belum juga sampai untuk menjemputnya saat ini. Sekarang ini sudah satu tahun lebih.
Apakah Robert menipunya atau Ia tak bisa menyusulnya.
Sementara yang bisa Ia lakukan hanya menunggu.
*
Rebecca terkejut saat bangun tidur dan menuju dapur untuk membuat sarapan, dimeja makan ada Enar dan Robert yang tersenyum padanya.
"Kak Rob",ucapnya pelan
"Dimana gadis itu",tanya Robert setelah memeluk Rebecca.
"Ia masih tidur",jawab Rebecca.
"Siapa namanya",tanya Robert
"Nea Atalie",jawab Rebecca.
Rebecca menggandeng lengan Robert menuju kamarnya untuk melihat Nea.
Robert tersenyum lalu mencium kening gadis kecil yang masih terlelap dibawah selimut,membelai rambutnya pelan.
"Arwanni...Dia akan bahagia jika melihat ini, dan pak Brata mungkin juga akan terharu cucunya seorang perempuan karena semua anaknya laki-laki, bukan hanya itu Ia akan dilindungi oleh ratusan pria jika ayahnya mengetahui ini",kata Robert.
"Dia hanya punya Ibu..tak perlu seorang ayah, Aku akan membesarkannya dengan baik, meski tanpa ayah",kata Rebecca.
"Hawh...memang itu tujuanmu pergi bukan",ucap Robert.
"Karena keberadaan putrimu ini, kita mesti tunggu usianya satu tahun sebelum kita pindah ke negara lain",kata Robert.
"Kak Rob..Aku mulai takut jika ditemukan oleh Kak Wanni",kata Rebecca.
"Tapi kita juga harus memikirkan putri kecilmu, bersabarlah sedikit lagi, mungkin Aku juga belum bisa tinggal bersamamu karena jika terjadi sesuatu..Arwanni hanya akan menemukanku bukan dirimu",Robert menjelaskan.
Rebecca diam sambil mendekati Nea, dan kemudian memandang kearah Robert.
Mereka berdua meninggalkan Nea yang masih tidur dan kembali berkumpul dengan Enar dan Anna dimeja makan.
##
Arwanni memandangi satu persatu perempuan uang dibawa oleh anak buahnya, mereka mirip dengan Larasati.
Tapi tidak satupun dari mereka yang merupakan istrinya.
Salah seorang wanita maju mendekat, "Aku bisa menjadi seperti istrimu, katakan saja padaku",ucap wanita yang memiliki wajah mirip Larasati tapi berpakaian minim itu.
"Cih...tidak ada yang bisa seperti istriku",seru Arwanni sambil mencengkeram dagu wanita itu.
"Tuan...percayakanlah ranjangmu padaku hingga istrimu ditemukan...ya setidaknya Aku wajahku mirip",kata wanita itu tanpa takut.
Wanita itu terpesona pada kegagahan dan ketampanan Arwanni ,Ia menjadi sangat menginginkan tubuhnya dan mengaburkan rasa takutnya.
"Ikat wanita ini dan bawa keruanganku",seru Arwanni.
Anak buahnya menjalankan perintah bosnya dan mengingat kedua tangan wanita itu kebrlakang lalu membawanya keruangan Arwanni, yang kotor dan berbau alkohol serta asap rokok.
Wanita itu berdiri disudut ruangan, menunggu bos mafia itu masuk.
*
Setelah malam tiba, Arwanni baru masuk ruangannya, Ia membawa satu gaun yang biasa dipakai Larasati untuk tidur.
Wanita itu tersenyum kegirangan akhirnya yang dinantikan datang juga.
Anak buah Arwanni  masuk dan meletakkan makanan dan minuman di meja.
Lalu mengambil gaun milik Larasati dan memakaikan pada wanita itu.
"Bos Aku sudah siap",kata wanita itu tanpa rasa takut sedikitpun.
Dengan kedua tangan masih terikat kebelakang, wanita itu berharap bos mafia didepannya menyukainya.
Ia mengira Arwanni menyukainya karena terpilih dari beberapa wanita lain yang hampir mirip dengannya.
Arwanni menatapnya sambil duduk dikursi didepan wanita itu,lalu menenggak minuman ditangannya.
"Lepaskan ikatannya dan keluar kalian",perintah Arwanni pada beberapa anak buahnya.
"Kemari kau",ucap Arwanni lembut.
Dengan percaya diri wanita itu tersenyum mendekat pada Arwanni.
"Jongkok disitu dan tunjukkan kehebatanmu",perintah Arwanni.
Wanita yang bukan perempuan baik-baik ini paham maksud Arwanni Ia segera jongkok didepan kaki Arwanni yang duduk mengangkang lalu membuka resleting celana Arwanni mengeluarkan isinya dari sana.
Meski belum menegang tapi Ia sudah gembira melihat ukurannya dan sangat bersih karena tidak seperti pria-pria yang pernah tidur dengannya.
Wanita itu memulai dengan mengusap halus perlahan lalu membelainya dan memberikan pijatan-pijatan hingga perlahan **nis Arwanni menegang ditambah Alkohol yang sudah masuk ketubuhnya, membuatnya tak sadar yang berada dibawahnya bukanlah Larasati.
Meski yang dilakukan wanita itu tak seperti permainan hebat Larasati.
Wanita mulai memasukkan **nis Arwanni kemulutnya bahkan sudah sampai ditenggotokannya, Ia memandang keatas melihat wajah Arwanni tetapi bos mafia itu tak memandang kearahnya sama sekali.
Wanita itu semakin penasaran lalu menggerakan kepalanya maju mundur sambil lidahnya menyapu permukaan kulit **nis yang menegang, satu tangan mengusap buah zakar dan satu lagi mempertahankan posisi **nis agar seimbang dengan gerakan mulutnya.
Sudah lewat beberapa menit tapi sipemilik kelamin masih terlihat tak bergeming, wanita semakin menaikkan tempo kocokan dimulutnya hingga sudah berkali-kali Ia menelan ludah.
Arwanni tak merasakan sensasi kehangatan serta getaran hebat seperti saat di oral oleh Larasati.
Hatinya kesal sekarang karena cuma istrinya yang bisa memuaskannya, dan kini Ia menghilang entah kemana.
Kemaluan wanita itu basah bahkan celananya sudah sangat penuh cairan, karena terangsang saat melakukan oral.
Hingga setengah jam berlalu Arwanni masih belum juga mencapai klimaks meski penisnya sudah menegang sempurna dari tadi.
Mulut wanita itu mulai terasa pegal begitu juga dengan kedua tangannya.
Sementara kedua tangan Arwanni  ada di bahu kursi tak menyentuh tubuh wanita itu sedikitpun.
Hingga setelah satu jam dan Arwanni semakin tak sadar karena pengaruh alkohol, Ia mulai membanyangkan permainan ranjangnya dengan Larasati, "ach...bangsat...Laras sialan...ach..ach..ach..",Arwanni meracau sebelum akhirnya menyemburkan sperma kemulut wanita itu bahkan ada yang keluar dari mulut wanita dibawahnya karena tak tertampung.
Ia menendang wanita itu menjauh dari dirinya lalu memanggil anak buahnya.
"Bos...bos..kenapa ?? Bos tidak ingin meniduriku ??",seru wanita itu tak dijawab oleh Arwanni.
Anak buah Arwanni masuk kedalam, "bawa keluar wanita ini dan Puaskan dia",perintah Arwanni pada anak buahnya.
"Bos..bos..Aku menyukaimu, tolong biar Aku tunjukkan keahlianku diranjang",seru wanita itu lagi karena dari tadi sudah membayangkan kemaluannya di sodok oleh **nis bos mafia tampan dan gagah itu.
Tapi Arwanni tak menjawab, Anak buah Arwanni menarik tubuh wanita itu dan membawanya keluar kemudian menutup kembali pintu ruangan meninggalkan Arwanni yang tak sadarkan diri karena alkohol yang memenuhi tubuhnya.
##
Sementara dibenua yang lain Rebecca terkejut saat hendak mengambil minum gelas yang diraihkan lepas begitu saja dari tangannya dan jatuh kebawah ada serpihan pecahan gelas uang jatuh mengenai kakinya dan menimbulkan luka gores.








~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~apalah ada sebuah ikatan antara suami dan istri meski tak saling berdekatan ?

Arwanni Tolong Pulangkan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang