Larasati meniru pakaian yang dikenakan anak buah Arwanni,memakai topi dan masker.Ia berdiri disudut halaman,karena baru saja ada yang tertangkap jadi beberapa sibuk didalam ruangan penyiksaan.
Mengamati gerak-gerak penghuni gedung itu,Ia juga mengawasi dua mobil yang terparkir disana.meski jarang melihat mobil itu digunakan oleh penghuni markas.Arwanni yang hanya berkunjung disiang hari jadi waktu pagi hingga siang dia tak berada diruangan Larasati,maka ini digunakan Laras untuk merencanakan aksinya untuk keluar markas dan kembali tanpa diketahui.
Setelah dua jam Ia melihat ada orang yang diseret dari dalam gedung lalu dimasukkan bagasi belakang mobil.Larasati bergegas berpindah tempat lalu masuk kedalam mobil,disamping adalah anak buah Arwanni meski sempat mengamati Laras sebentar karena tubuh kurusnya tapi kemudian tak lagi menghiraukannya.sesampainya disebuah rumah mereka berhenti Laras ikut turun dan pura-pura ikut dalam gerombolan tapi kemudian saat mereka lengah Laras menyelinap dan pergi.
*
Ia sampai di tempat kerja Amung,Larasati duduk di warung makan diseberang sebuah ruko tempat Amung bekerja,berharap melihat mantan kekasihnya itu keluar untuk melakukan sesuatu.tapi hingga waktunya hampir habis sosok yang dicari tak terlihat sama sekali.Larasati bersiap kembali memakai masker dan topinya dan berdiri membayar minumannya.tapi tiba-tiba suara yang sangat familiar terdengar,"pak..es teh manis dua ",Larasati menoleh kesumber suara,tampak pria yang bersama seorang wanita duduk bersebelahan,"Amung"ucap Larasati dalam hati tapi semua tercekat didadanya,Mantan kekasihnya itu merangkul perempuan disebelahnya dan berbincang mesra.
Seketika matanya berkaca-kaca,Larasati sangat bahagia sekaligus nyeri melihat Amung.perasaan didadanya sangat berbeda saat bersama suaminya.ini adalah perasaan cinta yang sesungguhnya.
Rencananya yang ingin mendengar cerita peristiwa kecelakaan itu,kembali gagal karena waktu yang berlalu semua telah berubah.
Ia bergegas pergi dengan dada begitu remuk,airmatanya mengalir tak terbendung,Ia merasa jadi seperti asing pada dunia dan dirinya sendiri,Ia ingin teriak jika dirinya Ratih bukan Larasati,tapi Ia sungguh tidak menemukan jawaban siapa Larasati.apakah dirinya tertukar saat kecelakaan itu dan sesungguhnya Larasatilah yang sudah meninggal.tapi apa mungkin Arwanni tidak mengenali istrinya sendiri,begitupun kedua orang tuanya dan kekasihnya apa tidak ada yang mengetahui jika yang dikubur itu bukan Ratih.
*
"Dia kabur...",ucap Jack
"Aku tahu",sahut Arwanni
"Bunuh dia..",kata Jack.
"Dia tak akan punya pilihan selain bersamaku",kata Arwanni
"Bunuh dia...",ucap Jack
"Dia istriku juga kakak iparmu",kata Arwanni.
"Uh..terserah aku tak perduli",seru Jack lalu pergi.
Arwanni tahu saat anak buahnya melapor pelarian Larasati tadi dan juga memerintahkan untuk mengawasi kemana pun Larasati pergi.
Arwanni yakin kalau Larasati tak akan bisa pergi dari sisinya meski keluar diam-diam dari markas untuk mencari jejak masalalunya.
#
Setelah melihat beberapa Anak buah Arwanni yang hendak masuk kedalam markas Larasati bergegas menyusul kelompok itu masuk ke markas dan berlari menuju ruangan miliknya dan segera berganti pakaian dan segera bersiap memasak untuk makan siang karena saat siang Arwanni akan kembali keruangannya dan makan siang berdua.
Larasati diam saat Arwanni datang bahkan hingga makan siang mereka habis,sangat sunyi tanpa suara Larasati.
Arwanni tahu yang sedang dirasakan Larasati jadi memilih untuk diam saja menunggu istrinya yang mulai bicara.
Larasati tak sanggup mengeluarkan suara,karena dadanya terasa sangat sesak sekarang bahkan Ia berharap berhenti bernafas saat ini.
Larasati menatap kepergian Arwanni,bahkan Ia tak bisa merespon saat Arwanni mencium keningnya ketika pamitan tadi,Larasati meringkuk ditempat tidur setelahnya dan tidak bangun padahal malam sudah tiba,begitu lelah bahkan jiwanya tidak ingin bangun lagi.
#
Beberapa hari Larasati begitu dingin dan hanya diam saja,Arwanni membiarkannya karena tahu saat ini Larasati sedang tidak bisa mengendalikan emosinya,semua masakannya juga terasa tidak enak seperti suasana hatinya.
*
Pagi ini semangkuk bubur ditaburi potongan daging ayam dan biji wijen didepan Arwanni lengkap dengan secangkir kopi.Didepan Larasati semangkuk salad dan segelas air putih,Larasati menatap Arwanni sambil memasukkan setiap sendok salad ke dalam mulutnya.
Setelah semangkuk bubur itu habis dengan rasa yang begitu hambar,tapi begitu Ia meminum kopi,Ia terkejut karena rasanya sangat manis.Arwanni dengan terpaksa meminumnya sampai habis sambil membalas tatapan Larasati padanya,kemudian tersenyum dan mencium kening Larasati setelah selesai untuk bersiap keluar ruangan.
Larasati kesal lalu melempar mangkuk dan cangkir Arwanni ke lantai,setelah Arwanni meninggalkan ruangan itu.
*
Siang semakin aneh daging steak dan ginger squash,steak itu dimasak hanya sampai tingkat rare saja oleh Larasati,bahkan Larasati sendiri mual ketika Arwanni mengirisnya dan memasukkan kedalam mulutnya,sementara salad didepannya akhirnya terlihat menjijikan setelahnya.
Arwanni tetap tersenyum dan mencium keningnya sebelum meninggalkan ruangan mereka.
Larasati semakin kesal dan memukul-mukul piring Arwanni hingga jarinya berdarah lalu jatuh tersungkur dilantai menangis.
##
Tiga hari setelah meluapkan kekesalannya sore ini Larasati duduk diantara pot-pot tanaman menghadap ke jendela tangannya menggenggam secangkir teh lemon hangat.
"Tok..tok.."seru Robert muncul dari pintu,Ia diberi kode ruangan oleh Arwanni agar bisa menghibur istrinya.
"Nona cantik,aku tadi dari rumah sakit temanku dan Ia memberiku coklat ini,nih..buatmu saja",kata Robert yang langsung masuk lalu mengambil kursi dan duduk didekat Larasati yang diam saja.
"Hemm...aku rindu tempat ini",ucap Robert
"Semua orang bisa merindukan masalalu dan kembali kesana,kecuali aku",Larasati bicara tanpa memandang kearah Robert.
"Hhmmm...",sahut Robert.
"Dia bisa membunuh atau menyiksa orang dengan mudah,tentu tak masalah baginya menyakitiku",kata Larasati.
"Laras..",
"Stop..aku Ratih bukan Laras,kukira kamu dan Jack juga tahu itu",kata Larasati.
"Ratih sudah tidak ada dan Larasati adalah perwujudan Ratih yang lebih baik",jawab Robert.
"Cih...kalian membunuh orang dan menjadikanku Larasati,membuat orangtuaku kehilangan anaknya dan membuat kekasihku kehilangan orang yang dicintainya,membuatku asing ditempat orang",kata Larasati tanpa ekspresi sambil tetap meminum teh ditangannya.
"Ya ...Arwanni bodoh itu,telah mencurimu demi cinta egoisnya",sahut Robert.
"Jujur padaku..kalian juga membuat Arwanni mandul kan",tanya Larasati.
"Tidak..kenapa kau berpikir begitu",jawab Robert bohong.
"Aku akan tidur dengan seseorang hingga hamil",sahut Larasati.
"Arwanni akan membunuhmu jika kau lakukan",kata Robert.
"Hahahaha....kakak lucu bukankah Ia sudah pernah membunuhku sekali tidak akan masalah jika kali ini dibunuh olehnya,aku juga tidak ingin hidup lagi",seringai Laras.
"Ia mencintaimu...percayalah itu",ucap Robert.
"Cih..cinta..bodohnya aku"
"Kamu orang yang berharga baginya selain ibunya,jika ibunya sudah meninggal bearti kamu adalah satu-satunya",kata Robert lalu pergi meninggalkan Laras.~~~~~~~~~~~~~~
Maaf lama update,terserang penyakit hati hingga hilang semua ide
~~~~~~~~~~~~'
KAMU SEDANG MEMBACA
Arwanni Tolong Pulangkan aku
Romantizm##warning 21+,yang belum cukup umur dilarang membaca## cerita fiksi tentang seorang mafia yang menculik wanita yang Ia tabrak dengan motornya hingga amnesia.