Bab 31

2K 65 1
                                    

Nea memandang Arwanni lalu memandang Ibunya, wajah polosnya tampak bingung.
"Sungguh...Nea memiliki Ayah",tanya Nea setelahnya.
Arwanni kembali kerumah Enar setelah semua lukanya diobati, Anna dan Robert menjelaskan tentang Arwanni padanya sedangkan Rebecca hanya diam menatap keluar jendela.
Anna pula yang menenangkan Rebecca setelah kepergian Enar, Robert dan Arwanni kerumah sakit.
"Ayah dan Ibu bertengkar saat Nea belum hadir",ucap Robert.
"Kenapa bertengkar...apakah Ayah tidak sayang padaku dan Ibu",tanya Nea.
"Maafkan Ayah yang tidak baik hingga membuat Ibu marah dan meninggalkan Ayah",jawab Arwanni.
Rebecca menghela nafas panjang mendengar perkataan Arwanni.
"Ayah...sudah minta maaf pada Ibu ??",tanya Nea lagi.
Arwanni menganggukkan kepala dan melirik ke arah Rebecca yang diam berdiri di samping jendela dekat dapur, Rebecca tak menatap kearah Arwanni sama sekali.
"Ayah dan Ibu tidak tahu jika Nea sudah ada diperut Ibu saat mereka bertengkar ",kata Robert menjelaskan.
"Uncle...kenapa Ibu marah saat Uncle membawa Ayah pada Nea",tanya Nea tiba-tiba.
"Nea...orang dewasa kadang punya masalah yang tidak boleh diketahui oleh anak-anak tapi pasti nanti setelah Nea dewasa, Ayah dan Ibu akan menjelaskan pada Nea",Anna menengahi.
"Ibu...bolehkan Nea memiliki Ayah ??",seru Nea pada Rebecca.
Tapi Rebecca diam tak menjawab lalu masuk kedalam kamar meninggalkan semua yang ada di ruang tamu saat ini.
"Nea...beri Ibu waktu..oke",ujar Robert.
"Ayah adalah milik Nea dan Ibu, nanti Ayah yang akan membujuk Ibu untuk memaaafkan Ayah",ucap Arwanni sambil memegang kedua telapak tangan Nea.
"Ayah akan tinggal disini atau pergi lagi",tanya Nea.
"Maaf Nea...bisakah Nea bersabar sampai Ayah berhasil membujuk Ibu, Ayah janji kita akan tinggal bersama dan hidup bahagia",kata Arwanni lalu memeluk Nea.
Nea tidak tahu jika ditubuh Ayahnya saat ini ada beberapa luka tusukan dari Ibunya, sementara goresan di wajah Arwanni, Arwanni hanya mengatakan terjadi kecelakaan saat bekerja pada Nea.
Arwanni memang harus  bersabar dan akan membujuk Istrinya agar Ia bisa menjadi Ayah bagi Nea dan juga kembali bersama Istri yang dicintainya.
##
Arwanni datang sangat pagi menunggu didepan rumah Enar, Ia ingin mengantar Nea ke sekolah untuk pertama kalinya.
Setelah beberapa waktu menunggu, Anna keluar bersama Nea, "Ayah..",seru Nea.
"Bolehkah Aku mengantarnya ??",tanya Arwanni pada Anna.
"Tapi...",ucap Anna ragu.
Rebecca keluar dari rumah dan mengacuhkan Arwanni lalu menggandeng Nea pergi menuju mobilnya.
Nea menatap Ayahnya, Arwanni tersenyum melihat putrinya.
"Ia perlu waktu",ucap Anna pelan.
"Aku tahu...setidaknya Aku bahagia melihatnya baik-baik saja dan Aku bahagia karena Aku memiliki putri cantik",kata Arwanni.
Arwanni berpamitan pada Anna lalu mengikuti mobil Rebecca dari belakang yang pergi mengantarkan Nea sekolah.
Rebecca mengetahui jika Arwanni membuntutinya dibelakang.
"Nea...menyukai Ayah ??",tanya Rebecca didalam perjalanan.
"Nea suka...sangat suka...tapi Ibu, bolehkah Nea memilikinya",tanya Nea kemudian.
"Kalau Nea diminta memilih Ibu atau Ayah,  Nea akan memilih siapa",tanya Rebecca.
"Ibu..tapi kenapa Nea harus memilih, tak bolehkan Nea memiliki Ibu dan juga Memiliki Ayah",Nea berpikiran sendiri.
"Ibu tidak ingin tinggal dengan Ayah"jawab Rebecca.
"Farmor dan Farfar tinggal bersama kenapa Ayah dan Ibu tidak",tanya Nea.
"Ayah berbohong pada ibu dan Ibu belum ingin memaafkannya",jawab  Rebecca.
Nea diam tak lagi bicara, lagipula sekolahnya sudah terlihat.
Rebecca memandang putrinya yang diam, lalu menggenggam tangan putrinya sambil masih mengendarai mobil.
"Nea temuilah Ayahmu dengan uncle Rob, hanya dengan uncle Rob",pesan Rebecca selanjutnya.
Rebecca takut Nea akan dibawa pergi oleh Arwanni, dan orang yang dipercayanya hanyalah Robert.
Nea memandang Ibunya dan mengangguk pelan.
Rebecca menatap Arwanni sesaat yang berdiri didepan pintu mobilnya tak jauh dari mobil Rebecca, lalu Rebecca masuk mobil dan pergi ketempat kerja.
Arwanni memandang kepergian Rebecca dan juga Nea yang masuk sekolah dari jauh.
##
Setelah satu minggu Nea sekolah diantar jemput Arwanni tetapi Robert harus ikut di dalam mobil bersama mereka.
Seperti syarat Rebecca, Nea hanya boleh bertemu dengan Arwanni jika Robert juga disana.
Nea sangat gembira begitupun Arwanni mereka selalu pergi makan berdua setelah pulang sekolah.
Nea memamerkan Ayahnya pada teman-teman sekolah dan juga pada guru-gurunya, tapi karena keberadaan Robert membuat Nea kadang disebut memiliki dua Ayah oleh teman-teman Nea.
"Uncle tolong jika datang kesekolah Nea, Uncle tetap didalam mobil",ucap Nea sepulang sekolah pada Robert.
"Aduh...Nea...kenapa ??...uncle cemburu kalau begitu pada Ayahmu",ucap Robert sambil memperagakan sikap cemburu.
"Pokoknya Nea ingin uncle tetap didalam mobil",seru Nea merajuk.
"Baiklah..Uncle akan didalam mobil, Ayah jamin...",ucap Arwanni sambil memakaikan seat belt pada Nea.
"Nea...bagaimana mungkin seorang profesor harus jadi sopir ayahmu"seru Robert.
"Sudah diam saja...lagipula ini permintaan adikmu, Aku bisa apa ",ucap Arwanni.
"Nea bilang Ibu...kalau Ayah sangat baik",seru Robert.
"Nea cerita terus pada Ibu saat bersama Ayah, Uncle",jawab Nea.
"Terus Ibu bilang apa",tanya Robert.
"Ibu tidak bilang apa-apa",jawab Nea.
"Hei kau...bujuk segera istrimu,Aku juga mau bekerja bukan jadi sopir terus",seru Robert pada Arwanni.
"Sudah diam saja nanti Aku transfer gajianmu dua kali lipat profesor",kata Arwanni.
"Kau menyakiti profesiku kawan",ujar Robert.
"Sudah kubilang ini permintaan adikmu bukan kemauanku.",bantah Arwanni.
Mereka menurunkan Nea didepan rumah setelah memberikan Nea pada Anna, Arwanni pergi mengantar robert pulang lalu Dia juga kembali kerumahnya.

Arwanni Tolong Pulangkan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang