bab 22 (21+)

3.4K 68 3
                                    

Dua bulan Larasati masih bertahan, tubuhnya kembali bugar dan pulih dengan baik.
Ia tetap menolak menemui Jack, dan hanya Arwanni dan Robert yang bisa masuk kedalam kamarnya.
Robert datang untuk memberitahu Larasati perkembangan rencana mereka.
Larasati memendam semua didalam dadanya, menuruti perintah Robert untuk kuat dan berani agar Ia bisa pergi meninggalkan Arwanni.
#
Arwanni datang dan meletakkan bunga rose di pangkuan  Larasati, Larasati mengambilnya dan mencium aroma yang segar pada bunga rose.
Arwanni pergi membersihkan tubuhnya seperti biasa setiap masuk kedalam ruangan mereka.
Meski dalam markas ruangan yang bekas tempat tinggal milik Robert ini terlihat seperti sebuah apartement di didalamnya.
Arwanni dari kamar mandi dengan mengenakan handuk kimono datang mendekati Laras disofa yang diam memandangnya, Larasati memang jarang bicara atau tersenyum sekarang.
Arwanni mengangkat tubuhnya dari sofa lalu membopongnya, Laras melingkarkan tangannya keleher Arwanni.
Arwanni juga diam lalu meletakkan dengan lembut tubuh Istrinya di tempat tidur, memandangnya sesaat lalu mendekat duduk disamping Laras.
Arwanni membelai rambut Laras yang terus memandangnya, Arwanni mengecup lembut bibir Laras awalnya lalu mulai mengulum dengan sangat lembut dan perlahan, saat Larasati merespon dan mulai memejamkan matanya terbuai dengan ciuman suaminya, Arwanni menggerakkan lidahnya dibibir Laras yang mendapat respon pemiliknya dengan membuka mulutnya,Arwanni menjelajah dengan pelan hingga perlu menelan ludahnya beberapa kali untuk mempertahankan permainan mulutnya.
Larasati tanpa sadar merespon ciuman suaminya dan ikut memainkan lidahnya hingga lidahnya terbelit dengan milik Arwanni ketika berniat menjelajah mulut Arwanni, Arwanni memberikan waktu pada Laras untuk membalas dan melakukan ciuman yang sama dengannya hingga setelah Larasati puas, Arwanni kembali mengambil alih.
Cukup lama mereka bermain mulut, Arwanni menghentikan untuk mengambil nafas sambil mengelus pipi Laras perlahan, Ia melihat wajah Larasati yang terangsang oleh ciumannya.
Arwanni membuka atasan Laras sambil mencium bahu serta dada seiring turunnya atasan Laras.
Arwanni menelusupkan tangannya kepunggung Laras mencari pengait bra, yang direspon Laras dengan memiringkan sedikit tubuhnya, Arwanni langsung  mencecap pu**** Laras begitu bra penutupnya ditariknya.
"Erhm..Ach..Ach..",Laras mengeluarkan suara khas saat merasakan rangsangan yang meningkat.
Arwanni tak meninggalkan dada yang lain dan meremasnya lembut kemudian memilin perlahan pu**** Laras, Laras mencengkeram bahu Arwanni akibat tak kuasa menahan sensasi yang luar biasa dari dua Pu****nya yang di mainkan oleh Arwanni.
Larasati merasakan bagian bawahnya mengeluarkan cairan dingin reaksi alami tubuhnya, Ia juga merasakan berdenyut pada liang bawahnya.
Ini permainan yang berbeda dari Arwanni karena merangsangnya dengan perlahan dan begitu hangat.
Arwanni melanjutkan dengan menciumi tubuh Larasati turun perlahan dari dada keperut hingga ujung celana pendek yang dipakai Larasati dan kedua tangannya tetap bermain didada Laras meremas dan memilin.
Arwanni berdiri dan menarik Laras kepinggir ranjang lalu melepaskan celana Pendek Laras meninggalkan celana dalam berenda warna hitam.
Arwanni merasakan miliknya mengeras ketika melihat tubuh Laras yang hampir telanjang bulat dengan wajah horny Laras.
Arwanni meletakkan kedua kaki Laras kebahunya yang berdiri dengan lutut didepan **gi** Laras.
Arwanni menciumi selangkangan, serta lubang senggamanya yang masih tertutup celana dalam tipis.
Membuat Larasati tak bisa berpikiran jernih dan ingin lebih disentuh.
Arwanni bisa merasakan jika disana sudah basah, Ia tersenyum lalu menggeser sedikit penutupnya menjilat perlahan dan mencium perlahan, kedua Paha Laras di rangkul erat agar tak bergeser saat dirangsang olehnya.
Laras menutup matanya semakin dalam dan memegang bantal di bawah kepalanya, menggigit bibir bawahnya.
Arwanni memasukkan jari tengahnya kedalam **gi** Laras yang basah lalu menggerakkan maju mundur dan lidahnya bermain pada kli***** Laras.
*Ach..Ach..Kak Wanni..Ach...erhm..",Laras terus bersuara karena rasa yang begitu luarbiasa di bawah perutnya.
Laras mencengkeram rambut Arwanni saat akan mencapai klimaks, "Ach..ah..ah...Kak..",serunya.
Ia sudah tidak memperdulikan jika ada yang mendengar suaranya.
Arwanni mengakhirinya saat merasakan didalam  **gi** Laras mencengkeram jarinya kuat lalu berdenyut-denyut dan terasa cairan hangat keluar dari dalam rongga berasal dari rahim Laras.
Arwanni tersenyum lalu berhenti agar Larasati istirahat terlebih dahulu sambil melepas celana dalam Laras, Arwanni melepas tali pengikat handuk kimono yang dipakainya.
Senjata miliknya sudah mengeras dan tegang maksimal siap masuk ke dalam tempatnya, tetapi Arwanni tidak ingin cepat mengakhiri pergumulannya, Ia merangkak keatas tubuh Laras lalu kembali ke dua bibir Laras ya terbuka Laras langsung menangkap wajah Arwanni dan melumat dengan liar bibir suaminya, Arwanni tidak tinggal diam Ia menarik tubuh Laras mendekat lalu kembali memasukkan jarinya ke lubang dibawah dan menggerakkannya keluar masuk Laras semakin tak terkendali bahkan menggigit bibir Arwanni sangat keras,menarik rambut belakang Suaminya, mencakar punggung Arwanni.
Arwanni membiarkan Laras menikmati semua hingga puas, Larasati mendapatkan klimaksnya yang kedua kali.
Arwanni  berhenti dan merapikan wajah Larasati yang berantakan, dan penuh dengan peluh, Arwanni menangkap tangan Laras yang hendak menyentuh senjatanya.
Ia turun dan mengulum dada Larasati yang berubah mengeras tetapi tetap lembut dan kenyal diujungnya.
Arwanni ingin melayani ranjang istrinya kali ini, karena dulu Larasati yang melakukannya.
Arwanni setelah melihat tubuh Larasati yang mulai rileks kembali merangsangnya, Ia membalik tubuh Laras kemudian menciumi punggung Larasati menyapu seluruh permukaan punggung istrinya dengan bibirnya, sesekali meremas pantat Larasati.
Kemudian menekuk lutut Larasati dan menaikkan pantatnya dan mencolok lubang kemaluan Laras dengan posisi itu,"clok ..clok ...clok" bunyi kemaluannya yang dicolok jari Arwanni, Larasati mendapatkan kembali pelepasannya untuk yang ketiga kali hanya dengan jari Arwanni.
Arwanni menekan punggung Laras kebawah lalu menggesek gesekkan miliknya pada kemaluan Laras dari belakang, membuat cairan dingin keluar dari sana dan  akhirnya yang ditunggu Laras dari tadi telah dilakukan Arwanni.
Penyatuan kelamin mereka, Laras tak bisa bergerak karena posisinya saat ini, Ia hanya mengeluarkan suara-suara erotis seiring hunjaman Arwanni pada **gi** Laras, yang awalnya pelan lalu bertambah cepat, membuat Larasati mencengkeram seprai lebih kuat menahan rasa dibawah perutnya yang luar biasa.
Larasati jatuh lemas karena ini pelepasannya yang keempat, sementara suaminya masih belum.
Arwanni membalikkan tubuh Laras kembali yang tampak tak berdaya sama sekali karena kelelahan, lalu Arwanni kembali beraksi dengan menekuk kaki Laras dan menaikkan tumitnya ke atas bahunya,Larasati mencakar lengan Arwanni saat mencapai klimaksnya lagi.
Arwanni memiringkan tubuh Laras ke kanan dan mengangkat kaki  kiri Laras lalu kembali menghunjam **gi** Laras yang sudah banjir  cairan, gaya seperti ini selalu membuat Larasati belingsatan tak bisa mengendalikan tubuhnya karena ukuran **nis Arwanni yang panjang terasa menusuk hingga perut, Larasati mencapai klimaks yang ketujuh baru Arwanni mencapai klimaksnya, Ia menampar pantat Laras beberapa kali saat hendak menyemburkan spermanya kedalam rahim Laras yang berdenyut dan terasa menyedot **nisnya saat ini, yang terakhir ini membuat Larasati langsung memejamkan mata karena lemas.
Kenikmatan yang luar biasa saat mencapai klimaks bersama itu yang membuat Arwanni tak bisa jauh dari Larasati, karena sensasi **gi** Larasati membuatnya candu.
Arwanni yang membopongnya kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuh Laras yang penuh dengan peluh dan cairan senggama, Larasati seperti Ratu malam ini.
Larasati tertidur lelap setelah tubuhnya diselimuti Arwanni, sementara Arwanni keluar karena ingin merokok.
#
Robert sudah menyelesaikan semua dokumen Larasati dan memesan tiket penerbangannya serta tempat tinggalnya di eropa.
Arwanni tidak mengetahui rencana Robert pada Larasati, begitupun Jack dan seluruh anak buahnya.
Robert yang sudah sangat lama menjadi sahabat Arwanni lebih paham dan bisa mencari celah agar tak diketahui oleh Arwanni,rencananya melarikan Larasati.
Robert sangat menyayangi keduanya dan ini dia lakukan demi kebaikan keduanya.









~~~~~~~~~terimakasih~~~~~~~~
yang sudah baca dan memberi vote
~~~~~~~~~~~~~

Arwanni Tolong Pulangkan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang