Satu Malam Dengan Om Raka ! (Part 1) | ++

180K 1.4K 2
                                    

“Om bisa kasih lebih sama kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Om bisa kasih lebih sama kamu. Itu kalau kamu mau.”

Suara berat nan serak itu membuat seorang gadis yang tengah berbaring telentang di atas ranjang tiba-tiba terbangun dengan mata melebar—terkejut.

“O-m?” Ana tidak percaya dengan penglihatannya saat ini.

Ia tertegun dengan mulut setengah terbuka. Bahkan, saat Raka telah kembali berdiri tegak dan berjalan pelan menghampirinya, Ana masih diam di posisinya. Termasuk saat pria yang usianya terpaut belasan tahun lebih tua darinya itu duduk di sampingnya, Ana masih saja diam,
memperhatikan gerak-gerik tubuh pria itu. Kehadiran Raka di kamarnya, telah membuat Ana shock.

“Om bisa kasih semua yang kamu mau.” Dengan pakaian yang telah berganti dengan kaos polos, Raka terlihat berbeda dari biasanya yang selama ini Ana lihat. Raka terlihat lebih muda dari usia aslinya.

“Tapi, dengan satu syarat.” Raka tersenyum penuh arti.

Ana sempat melihat mata Raka yang menatapnya dengan aneh. Pandangan mata yang dibayang-bayangi oleh … nafsu terselubung?

“A ... apa maksud Om—” Ana kembali dibuat shock saat tangan Raka jatuh santai di pahanya.

Roknya yang super rendah membuat pria itu mudah untuk menyentuh termasuk mengusapnya, hingga membuat bulu kuduk Ana meremang. Baru pertama kali ini ada yang berani menyentuhnya dengan berani.

“Ih, jangan!” Ana memekik keras dan menepis tangan Raka di pahanya. Ia kemudian mundur, menjauhi pria itu hingga punggungnya menempel sepenuhnya di kepala ranjang.

Raka lagi-lagi tersenyum, dan itu membuat hati Ana menciut, takut. Senyum Raka sangat aneh, dan Ana tahu ada sesuatu dengan senyuman itu.

“Kemarilah, Ana sayang,” perintah Raka, tetapi Ana menggelengkan kepalanya, enggan.

Ana melihat ke arah pintu kamar yang tertutup rapat. Ia ingin berlari dan keluar dari kamar, lalu mengatakan semua ini kepada ayahnya. Namun, seolah tahu apa yang ada di pikiran Ana saat ini, Raka tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat gadis itu semakin takut.

“Orang tuamu sedang pergi … dan aku akan menemanimu hingga mereka kembali.”

Ana menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan sesuatu yang akan keluar dari sudut matanya. Ana ketakutan. Sungguh. Dan Ana tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Dengan tubuh gemetar, Ana akhirnya menangis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE WITH MY FATHER'S FRIEND (21+) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang