Apartemen Om Raka!

119K 1.2K 15
                                    

"ANA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANA!"

Ana mengabaikan teriakan Raya, dan tetap meminta Pak Tio untuk mengemudikan mobil menjauhi kawasan perumahannya. Ana tahu ibunya khawatir, tetapi ia jauh lebih khawatir dengan kondisi fisik dan psikologisnya saat ini.

Apa malam tadi Om Raka melakukan 'itu'?

Ana sekali lagi menurunkan tangan di bagian pangkal paha. Ada sedikit rasa nyeri saat ia berlari tadi, termasuk duduk seperti saat ini. Begitupun dengan beberapa bagian tubuhnya yang sedikit terasa pegal. Ucapan Raka malam itu pun kembali berputar di kepalanya.

"Turuti Om, Sayang. Kalau tidak, nanti bisa-bisa Om kawinin kamu sebelum nikahin kamu."

Deg!

Jangan-jangan Om Raka ....

"Pak Tio ... Pak Tio punya kaca, nggak?" Ana buru-buru bertanya, membuat pria berambut keriting itu menoleh, terkejut.

"A-da, Non."

"Sini! Aku mau pinjam," sahut Ana tidak sabar sambil menjulurkan tangannya kepada Pak Tio yang baru saja fokus dengan putar kemudinya.

"Ini, Non."

Tanpa menunggu lama, Ana langsung meraih kaca mini berbentuk lingkaran itu dari tangan Pak Tio. Ana menatap tubuhnya dari balik cermin, dan saat ia menyibak rambut yang melingkari lehernya, ia menutup mulut karena terkejut.

Lalu, saat ia sedikit membuka dress tidurnya di bagian belahan dada, wajahnya berubah semakin pucat.

"AAAAA!!!!!" Ana berteriak dan membuang cermin mini itu di samping jok tempat duduknya. Teriakan itu membuat Pak Tio mengerem mobil dengan mendadak.

Ckit!

Pak Tio menoleh sambil menatap anak majikannya itu dengan khawatir. "Non, nggak papa?"

Sementara, yang ditatap saat ini tengah memeluk kedua lututnya dengan wajah yang ditenggelamkan sepenuhnya di
kedua lapak tangannya.

"Non?" Pak Tio semakin khawatir, dan saat ia akan memutar kembali mobil, Ana kembali bersuara.

"Jangan!!! Aku mau ke tempat Om Raka. Anterin ke sana!" Ana memohon.

Pak Tio menelan ludah dengan berat karena permintaan nona mudanya itu. Penampilan Ana terbilang cukup rawan, dan riskan mengalami tindak pelecehan. Apalagi wajah Ana saat ini sungguh membuat Pak Tio tidak tega untuk melihatnya.

"Non yakin mau ke tempat Tuan Raka?"

Ana menghapus sisa-sisa air matanya, dan kemudian mengangguk tegas.

"Yakin. Pokoknya, aku mau ketemu
sama Om Raka!"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LOVE WITH MY FATHER'S FRIEND (21+) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang