"Kau ini bukan bodyguardku, dan aku tidak butuh penjagaan di kebun anggur milikku sendiri Tay"
Yang ditegur hanya acuh tak acuh sembari mengangkat bahunya dan setelah itu sibuk memperhatikan apapun yang tersuguh di depan matanya. Sudah satu jam Newie bekerja di kebun anggur untuk memastikan bahwa tanaman anggurnya tidak lagi terserang hama seperti beberapa waktu lalu, yang harus membuatnya meninggalkan Bangkok dan tidak hadir dalam pernikahan Sanan. Dirinya merasa baik-baik saja diawal kerjanya tetapi lama-lama ia cukup terganggu dengan perilaku pria dibelakangnya.
Sebenarnya pria tampan itu hanya mengikuti kemana Newie melangkah tanpa membuka suara, tetapi kondisi seperti mereka sekarang justru membuat Newie merasa sedikit creepy karena Tay Jerk itu hanya tersenyum seadanya dan menatap lurus tepat ke arahnya seperti mahluk yang terkena sihir.
"Sungguh Tay, katakanlah sesuatu agar suasana kebun anggurku yang asri ini tidak berubah seperti hutan belantara yang dihidupi banyak mahluk astral" Ucap Newie sedikit kesal karena sejak awal ia mulai mengajak Tay berbicara, si pelaku hanya menggeleng dan mengangguk saja.
"Aku hanya tidak ingin mengganggu pekerjaanmu sesuai perjanjian kita diawal"
Newie menghela nafas dalam dan menghembuskannya kasar.
"Tay bodoh, yang ku maksud mengganggu itu adalah jika tiba-tiba kau berlarian kesana kemari, atau kau memetik anggur-anggurku secara brutal, kalau hanya mengobrol layaknya manusia normal itu bukan masalah besar"
"Kau tak memberiku batasan mana yang boleh dan tidak, jadi ku pikir bersuara juga masuk ke dalam kategori gangguan walaupun mungkin kecil"
Newie tak lagi meladeni keanehan Tay Tawan yang sialnya semakin menggoda saja setelah beberapa bulan absen bertemu dengannya.
***
"Aku pernah suka Krist" Ucap Tay setelah mereka duduk dengan nyaman disebuah gazibu asri dengan pemandangan hamparan kebun anggur. Tay sedang bersandar nyaman dibahu Newie.
"Sepupuku itu meski memiliki masa lalu yang kelam, dia tetap saja pria dengan penuh pesona, jadi wajar jika banyak yang bersedia untuk bertekuk lutut padanya" Imbuh Newie tanpa memalingkan wajah dari tab miliknya karena sedang sibuk memeriksa laporan hasil pengiriman anggur ke beberapa negara.
"Kalau kau bagaimana?" Tanya Tay melanjutkan.
"Bagaimana apanya?"
"Masa lalumu"
Newie memilih untuk menyudahi pekerjaannya dan menikmati suasana berduaan dengan Tay yang sudah merebahkan kepalanya di satu sisi pahanya.
"Masa laluku mungkin hanya diisi dengan sumpah serapah banyak pria" Jawab Newie dengan sedikit tawa "Dulu cinta itu ku anggap melelahkan Tay, ada rasa cemburu, overthinking, rasa tak suka saat pasanganmu didekati orang lain dan masih banyak lagi, bagiku semuanya menguras tenaga dan emosi, karena itu aku memilih untuk anti jatuh cinta"
"Dan sekarang?"
"Krist pernah bilang satu hal padaku, bertemu dengan orang yang pas, maka cinta akan tumbuh dengan sendirinya, tanpa paksaan dan aku kena batunya sekarang"
Tay segera bangkit dari pembaringannya untuk duduk bersebalahan dengan Newie.
"Kau tahu Tay, sekalipun saat ini semua yang ku rasa tak berbalas, aku tetap memastikan bahwa aku jatuh cinta, sejatuh-jatuhnya padamu, meski memilikimu mungkin hanya bisa ku lafalkan dalam bentuk doa kepada seluruh penjuru langit, aku menikmati saja setiap rasa yang ada tanpa harus berlari, karena sekali lagi aku benar-benar jatuh cinta. Sakit, patah, sedih, lalu menangis kencang, sampai kesemuanya kembali menjadi tawa bahagia lagi"
Tay menggenggam tangan Newie sangat erat, menyalurkan sebuah kehangatan yang ia harap pesan itu akan sampai ke relung hati pria disampingnya. Tay bukan seseorang dengan mulut semanis madu, ia bahkan cenderung santai meski hatinya sedang penuh gejolak.
"Satu hal yang pasti, kedatanganku bukan hanya sekedar say hello padamu, menempuh jarak ribuan kilometer mustahil ku lakukan untuk seseorang yang ku anggap teman biasa, dan aku yakin tanpa harus menjabarkan dengan banyak kalimat, kau bisa merasakan kita yang lebih berbeda"
Newie mendorong bahu Tay sembari terkekeh geli, masih tak menyangka jika pria dengan gengsi setinggi Burj Khalifah ini sengaja menemuinya "Tay Tawan Vihokratana, kemana perginya sikap acuh tak acuhmu itu? Kau belum minum alkohol tetapi sudah mabuk"
"Krist dan Singto bahagia dengan kegilaan yang mereka ciptakan sendiri, Sanan dan pasangannya mewujudkan kisah lama dimasa depan mereka, kita tidak memiliki kegilaan dan masa lalu seperti mereka, kita dua orang asing yang secara kebetulan bertemu dan sampai dititik ini New, tetapi mulai sekarang aku mengizinkanmu melukis banyak warna dibagian putih yang aku punya"
"Hhh..... Jadi ingin memelukmu" Ucap Newie
"Silahkan" Tay dengan senang hati merentangkan kedua tangannya untuk memberi akses Newie masuk ke dalam pelukannya.
"Tapi malas"
"Kenapa?" Tay bergegas mencium pakaiannya "Aku tidak bau, parfumku limited edition loh"
"Bukan perkara bau badanmu, aku malas bermesraan denganmu tetapi ditonton secara terang-terangan oleh dua serangga iseng" Ucap Newie agak keras
Tay langsung saja berbalik ke arah dimana Newie memberi kode padanya, dan benar saja, dua mahluk kelebihan hormon keluar dari salah satu pohon anggur tak jauh dari gazibu tempat dirinya sedang menjalin keromantisan dengan Newie.
"Sudah baikan ternyata" Ledek Singto dengan wajah penuh kejahilan "Jadi ingat pria sok tampan yang sebelumnya berdeklarasi sangat menggebu-gebu di depan Jinx, berbicara dengan lantang dan percaya diri bahwa dirinya tidak akan tertarik dengan hubungan percintaan dalam bentuk apapun"
"Benar Tay?" Tanya Newie penuh selidik.
Krist langsung menyenggol bahu Singto agak keras sembari memberi peringatan dengan tatapan tajam, suaminya ini memang terkadang hilang rasa peka, keterlaluan jujur dan suka sekali memperkeruh suasana bahagia.
"Kau ini seperti tidak tahu saja bagimana mereka berdua sepupu" Timpal Krist dengan tawa hambar.
"Aku tahu Krist, mereka memang pria-pria aneh yang sayang sekali mampu membuat kita terjebak sampai kita kesulitan untuk menyelamatkan diri"
Tay mengacak rambut Newie gemas dan memberikan kecupan singkat dikepala Newie dan itu membuat Singto menahan mual, karena ia tidak menyangka jika bajingan keluarga Vihokratana bisa juga bersikap gentle. Krist benar jika seseorang hanya butuh waktu saja untuk menjadi pengabdi cinta. Dan itupun berlaku pada dirinya dan Tay, meski mereka berdua tahu jika masa lalu dari pasangan mereka tidak bisa dianggap baik-baik saja.
Two souls don't find each other by simple accident, you don't have to be perfect just can be good.
TayNew Shiper yuk bisa merapat disini😅
Udah gak gantung lagi kan ceritanya, semua kebagian happy endingnya ya.
Kejutan yang sangat menyenangkan bukan?
Vote komen yang masih nyimpen cerita ini
Dan terima kasih pada semua dukungan dalam bentuk apapun untuk teteh
Happy weekend yang masih 2 hari lagi😝
KAMU SEDANG MEMBACA
To Your Taste
FanfictionJinxTattoo Parlour adalah sebuah kebanggaan, identitas, dan wujud dari rasa cintanya pada seni merajah tubuh yang sudah ia geluti belasan tahun lalu, part time job yang pada akhirnya membuat Singto semakin menggilai profesinya sebagai tattoo artist...