First Adventures

2.8K 423 102
                                    

Singto menuju front office untuk menanyakan jadwalnya setelah ini, tattoo bergambar sayap malaikat yang ia kerjakan sejak pagi sangat menguras energinya dan cukup membuat ia kelelahan. Kepalanya sedikit berdenyut, 3 jam tanpa istirahat merajah tubuh kliennya, hanya sesekali jeda untuk sedikit merenggangkan otot tubuh yang kaku.

"Aim.. Kemana Sanan? Kenapa sampai jam segini anak itu belum muncul?"

"Dia bilang sudah izin pada bos akan datang setelah jam makan siang?"

"Aku tidak merasa dimintai izin, dia sama sekali tidak menghubungi ku, dan ini sudah hampir sore"

Aim hanya mengangkat bahunya, jika memang seperti itu, fix Sanan akan dalam masalah besar karena bosnya sangat disiplin akan waktu.

"Aim, apa aku masih punya klien?" Tay keluar dari studio dan mendatangi meja Aim untuk menanyakan jadwalnya setelah ini.

"Kau kosong Phi Tay"

"Yashhh.... Aku bisa ke sebelah untuk meminum kopi sebentar, kau ingin ikut Sing?"

"Tidak, Aku sedang menunggu Sanan karena anak itu tidak izin padaku"

"Dia izin padamu"

"Kau jangan membelanya Phi, aku tidak merasa ada panggilan masuk darinya"

Tay mendengus kesal "Kalau kau punya aplikasi chat itu ya dibuka, ia mengirimkan pesan padamu semalam"

"Kau tahu darimana?"

"Kau habis dipukul Krist ya, kenapa jadi bodoh sih? Sangat jelas aku tahu karena semalam kita pergi bersama sebelum akhirnya Krist menarik paksa dirimu"

Singto mengambil ponselnya dari saku, ia membuka aplikasi chat dan benar saja Sanan mengiriminya pesan lebih dari satu kali.

"Kenapa tak menelepon ku?"

"Baterai ponselnya sekarat, jadi dia hanya bisa mengirimi pesan padamu. Aku juga habis baterai"

Tay pada akhirnya merangkul Singto untuk mengajaknya ke cafe sebelah, mungkin bos studio tattoo ini butuh sedikit aliran kafein agar pikirannya menjadi lebih pintar.

"Kita minum kopi agar hidup mu kembali bergairah"

"Aku tidak butuh kopi"

"Auu.. Kau butuh apa? Bilang padaku, akan aku kabulkan" Tay menepuk dadanya untuk menyombongkan diri.

"Aku butuh tukang kopi"

"Siapa? Jun atau Clay?"

Singto belum sempat menjawab karena matanya melihat wanita yang sedang ia cari sejak tadi sedang merangkul seseorang, mereka berjalan sembari tertawa sesekali Sang Pria melabuhkan tangannya pada kepala si wanita.

"Hallo Phi Tay, Hallo Phi Boss"

"Sudah selesai Nong?" Tanya Tay setelah Sanan dan Krist sampai di depan mereka.

"Sudah"

Singto Tak menjawab sapaan Sanan, ia hanya terpaku dan mencerna saat melihat apa yang terjadi di depan matanya. Setelah sadar ia mendekati Krist dan melabuhkan ciumannya pada samping kepala Krist.

"Kau darimana darl?"

"Aku..."

"Wait..." Sanan dengan gerakan cepat memisahkan Boss dan Oppanya, ini pasti ada yang salah pikir Sanan.

"Ini apa?"

"Maksudnya?"

"Apa yang kau lakukan pada Krist Oppa?"

"Yang kau lihat apa?"

"Kalian?"

"Dia kekasih ku, apa yang salah memberinya kecupan" Lagi dan lagi Singto mendaratkan bibirnya kali ini pada pipi Krist.

To Your TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang