"Hei ada apa?"
Krist sejak beberapa menit yang lalu hanya memandangi keluar jendela pesawat dengan banyak sekali hal yang sudah masuk list untuk ia pikirkan, kepulangannya dengan status
sebagai pasangan legal dari Singto membuat hatinya memiliki beragam rasa, senang tentu saja siapa yang tak bangga dianugerahi pria dengan wajah rupawan ditambah kepribadian yang baik dan cinta yang teramat besar, membuat Krist seperti manusia dengan tingkat kebahagiaan yang tak tertandingi. Namun di sisi lain saat malam sebelum mereka kembali ke Bangkok Phi Lee dan Phi Bella menghubunginya, mereka yang sedang berbulan madu masih saja sempat memperhatikan kondisinya yang untuk pertama kali hidup berjauhan dengan mereka dan setelah itu Krist merasa tindakannya menikah dengan Singto secara diam-diam terasa kurang tepat."Hon"
"Hmmm" Ia tak sedikitpun memutar kepalanya menghadap Singto.
"Ada apa?"
"Tidak"
"Jangan menutupi apapun hon, status kita sudah berubah dan ku harap kau lebih membuka diri padaku, jika ada masalah kau bisa membaginya"
"Hhhhh..." Helaan nafas berat tiba-tiba tak bisa ia cegah "Aku merasa pernikahan kita sedikit salah"
"Hon kenapa kau berbicara seperti itu, ada apa sebenarnya?" Hati Singto mendadak gelisah, apa Krist menyesal menikah dengannya?
"Tidak.. Bukan salah karena kita menikah, aku senang dengan pernikahan diantara kita hanya saja saat kedua kakaku menghubungi malam tadi, tidak melibatkan mereka ke acara sakral
kita ku rasa ini adalah sebuah kesalahan""Kau menyesal menerimaku?"
Krist menggenggam tangan Singto, matanya beralih menatap wajah pria itu, ia memberikan beberapa kecupan di punggung tangan Singto sebagai permohonan maaf.
"Aku tidak menyesal, sungguh aku sangat mencintamu Singtuan, aku hanya bingung bagaimana menghadapi Phi Lee yang memiliki tempramen sangat buruk, aku takut ia melukaimu saat nanti kita memberitahunya"
"Hhhh... Ku rasa bukan hanya Lee Thanat yang akan seperti itu, jangan lupakan 2 mahluk lain yang begitu menyayangimu, jadi tetaplah berada disisi ku saat aku sedang berjuang, setidaknya jika aku dilukai oleh mereka kau yang akan mengobatiku"
Krist justru tertawa mendengar ungakapan hati Seorang Singto, itu salahnya sendiri yang memilih menikah tanpa diketahui oleh orang -orang terdekat mereka, harusnya dia sudah siap dengan segala resiko meski nanti salah satu dari mereka memberi hukuman sedikit keras.
"Jika Phi Lee marah besar bagaimana?" Nada Krist penuh kekhawatiran, ia hafal sekali attitude seorang Lee Thanat.
"Ada Phi Bella yang akan menjinakan"
"Jika Phi Tay yang marah?"
"Dia tak mungkin bisa melawanku, aku ini tetap saja bossnya"
"Cihhh... Sombong, bagaimana dengan Sanan?"
"Ya pecat saja, berani sekali dia marah padaku yang ku nikahi kekasihku sendiri apa yang salah toh jika dia berhenti kerja wanita berisik itu sudah punya tempat bergantung kan? Seorang pilot memiliki penghasilan sangat besar dan ku rasa itu cukup jika pria itu hanya menghidupi seorang Sanan"
"Jahat" Krist memberikan pukulan pada lengan Singto. "Kalau kau memecatnya, De Jure akan dengan senang hati menerima Sanan untuk bergabung bersama kami, disini bukan hanya kau yang berperan menjadi seorang boss"
"Ya... Ya... Kau memang boss dari seorang boss"
"Tentu.. Ku rasa ada untungnya juga aku memiliki kekuasaan di Jinx, karena kau.." Krist mengarahkan telunjuknya ke arah muka Singto "Akan dengan mudah ku taklukan, Hahahahaha....."
KAMU SEDANG MEMBACA
To Your Taste
FanfictionJinxTattoo Parlour adalah sebuah kebanggaan, identitas, dan wujud dari rasa cintanya pada seni merajah tubuh yang sudah ia geluti belasan tahun lalu, part time job yang pada akhirnya membuat Singto semakin menggilai profesinya sebagai tattoo artist...