Krist buru-buru mengunci pintunya, ia sudah terlambat beberapa menit dari waktu janjiannya dengan Tay. Mereka berencana untuk gym di tempat biasa Tay berolahraga, biasanya Krist melakukan itu di apartemen milik Lee tetapi setelah kejadian yang mereka alami belakangan ini rasanya tak mungkin ia datang ke sana.
Ia membuka pintu garasi yang selama ini ditutup rapat, Krist pada akhirnya setelah sekian lama hanya menyimpan mobilnya di dalam sana untuk pertama kali memutuskan kembali untuk mengendarainya. Meski tak terpakai mobil itu selalu dirawat dengan baik karena setiap 3 bulan Lee memanggil orang bengkel untuk mengecek kondisi mobil milik Krist.
Well... Semua hidupnya memang dipenuhi oleh eksistensi seorang Lee Thanat dari hal terkecil sampai terbesar, Lee mengatur semuanya dengan baik dan Krist hanya tinggal menikmati. Hanya satu yang ia bangun tanpa campur tangan Lee, De Jure.. Karena semula Lee tak suka jika Krist pada akhirnya hanya memilih menjadi seorang barista.
"Kau sudah lama tak tersentuh ya? Maaf tetapi mulai sekarang mungkin aku akan sering bersama mu" Krist mengelus mini cooper kesayangannya
Ia masuk ke dalam mobil dan menyentuh semua bagian yang ada disana "Sudah siap untuk menemani ku sekarang?" Krist masih saja bermonolog dengan mobil miliknya.
Krist menyalakan mesin cooper dan menginjak pedal gas untuk menuju tempat gym, ia keluar dari rumah dan memacu mobil dengan kecepatan sedang. Sudah lama tak berkendara agak sedikit kaku tetapi secepatnya akan terbiasa lagi.
"Kau sudah baik-baik saja tanpa ku Krist, aku senang melihatnya" Saat mobil Krist keluar dari rumah ternyata Lee memarkirkan mobilnya tak jauh dari sana, ia melihat sebuah cooper keluar dan pergi menjauh. Krist sudah bisa menata hidupnya lagi, bahkan sudah mengendarai mobil, itu berarti tugasnya mungkin saja memang sudah berakhir.
Lee memilih untuk menjauh dari rumah Krist, saat ini hatinya gamang, Ia bahagia jika Krist tegar tanpannya tetapi batinnya sedikit remuk saat orang yang bertahun-tahun bersama mu pergi begitu saja.
Sementara itu Krist mencoba menghubungi Tay saat mobilnya parkir dengan sempurna di tempat gym yang Tay usulkan, tetapi tak ada jawaban dari Tay.
"Mungkin Phi Tay sudah mulai berolahraga" Ia keluar dari mobil dan segera menuju ruangan untuk segera menysul Tay.
Saat masuk Krist melihat Tay sedang asik lari diatas Treadmil dengan headset di telinganya, pria itu sedang mendengarkan sesuatu di ipod miliknya, pantas jika tidak mendengar panggilan Krist.
Krist menaruh barang-barangnya di loker dan setelahnya melakukan pemanasan untuk mulai memainkan alat, ia memilih untuk berlari di sebelah Tay, Krist mengatur kecepatan treadmilnya dan mulai melakukan gerakan.
"Sedang apa kau disini?"
Krist melihat sekilas "Hah... Dia lagi" Membatin dalam hati.
"Oppaaaaaa......" Sanan terlihat berbinar saat melihat sang oppa idola berada satu tempat gym dengannya.
Krist menghentikan larinya di treadmil, bersamaan dengan Tay yang baru tersadar jika di sebelahnya sudah ramai sekali orang.
"Kapan kau sampe Krist?"
"Beberapa menit lalu, Phi Tay sama sekali tak merespon kedatangan ku"
"Maaf Krist aku tak menyadari kau datang dan kalian berdua" Tunjuk Tay pada dua orang yang sedang akting menjadi patung "Memang ada jadwal gym hari ini?"
"Ada" Jawab Sanan dan Singto kompak.
"Ih... Apa sih Phi Sing ikut-ikut saja jawaban ku"
"Memang jawaban ada sudah kau hak paten?"
KAMU SEDANG MEMBACA
To Your Taste
FanfictionJinxTattoo Parlour adalah sebuah kebanggaan, identitas, dan wujud dari rasa cintanya pada seni merajah tubuh yang sudah ia geluti belasan tahun lalu, part time job yang pada akhirnya membuat Singto semakin menggilai profesinya sebagai tattoo artist...