2. Matchmaking (2/2)

320 30 7
                                    


dimalam hari terlihat dua orang wanita cantik disebuah cafe yang sudah sepi karena baru saja tutup

"hwueeee shybaaa gue harus gimana sekarang?"

"puasin dulu nangisnya baru cerita ada apa?"

"gue nangis bukan karena sedih sialan. stress gue stress"

"ada apa gerangan sih, bestie?"

"tadi siang gue makan siang sama mama"

"terus?"

"dengerin dulu, setan"

"iya, maaf"

" wanita itu meminta gue datang ke kencan buta lagi, LAGI"

wanita bernama shyba itu hanya bisa meneguk minuman beer miliknya, ia terlihat mulai frustasi dengan nasib wanita dihadapan nya

"gue engga setua itu bahkan gue baru balik ke korea tapi kenapa dia terus ngejodohin gue sih? demi tuhan, gue benar-benar ngga mau menikah hanya karena hubungan politik dan bussiness"

"pernikahan itu ibadah kan? sedangkan gimana caranya gue ibadah kalau gue berbohong sama tuhan?"

"tenanglah, hanya kencan buta belum tentu langsung menikah"

"gue seorang model, gue bisa mendapatkan pasangan sendiri tanpa harus dijodohin"

"sampai sekarang apa ada pria yang lu kenalin ke orangtua lu?"

"emang engga ada, tapi bagaimana kalau pria itu sama seperti pria terakhir kali? berbadan gemuk dengan kumis dan jenggot memenuhi wajahnya. arghhh itu mengerikan sekali"

wanita dihadapan shyba terus menangis, shyba memang sengaja selalu menutup cafenya terlebih dahulu sebelum teman nya itu datang, selain karena privasi teman nya yang harus di jaga, Nathasya juga seorang wanita yang terkadang akan menangis sesukai hati jika keadaan hatinya sedang berantakan

"apa wanita itu ngasih tau lu anak dari keluarga apa yang akan menjadi suamimu?"

"cucu dari pemilik perusahaan Lote Invasion, mama bilang papa nya pria itu sahabat papa gue sejak kuliah"

"sepertinya lebih baik kalau kita cari tau di enternet dulu mengenai pria itu, Lote Invasion perusahaan yang sangat terkenal jadi gue yakin bakal dapetin banyak informasi dia"

"tolong!!!"

"kapan emang blind date nya?"

"hari sabtu malam"

"oke masih ada waktu 3hari buat kita nyari tau siapa dia dulukan"

"please bantuiin ya"

"gue cuma bantuin nyari tau dia ya"

"gak mau ikut aja?"

"gila lu?"

"shybaaa"

"gak mau. lu harus dateng sendiri, namanya blind date ya datengnya masing-masing sendiri masa bawa teman"

"oke tapi kalo hasil pencarian nanti dia engga bener, kalau misalkan dia punya riwayat buruk. gue engga usah dateng ya?"

"itu terserah lu deh, tapi gue saranin lu harus tetap dateng"

"shy lu kejam banget sama gue, punya dendam lu sama gue?"

"mending dateng dari pada nanti lu kena masalah sama orangtua lu"

"ah lu mah bukan nya ada dipihak gue, dukung gue gitu"

"ini gue dukung lu loh sekarang, gue bantuin lu nyari informasi mengenai cowo itu. makasih aturan"

"yaudah makasih bestie"

"udah sekarang stop nangis, lu jelek kalau nangis"

"ngaca mendingan deh"

"udah habisin aja makanan nya, jangan dipikirin karena siapa tau calon lu pria yang sangat tampan. Tampan dan Kaya Raya, wuah kalau lu engga mau buat gue bisa engga?"

"kalau lu mau nanti lu aja yang dateng"

"eh nggak bisa gitu, lu tetap harus dateng nanti"

--------------

"baby"

junathan yang sedari tadi hanya menatapi langit-langit kamar kini memiringkan badan nya sedikit, memainkan jemarinya diatas perut rata kekasihnya yang tidak memakai sehelai benangpun

"kenapa? masih kurang?"

"engga ih. mesum banget"

"terus kenapa?"

"by. kalau aku pikir lagi engga terlalu buruk buat kamu datang ke kencan buta itu"

"juna berapa kali aku harus bilang kalau aku engga bakal datang, aku bakal nolak perjodohan itu"

"tapi saint dia wanita yang cantik, dari keluarga hebat pula. masa kamu harus membuang berlian demi benalu kaya aku?"

"kamu ngomong apa sih? siapa benalu?"

"aku. aku benalu dan beban keluarga orang lain"

'plak'
satu tamparan mendarat dibibir juna

"aww"

"apa-apaan sih ngomong kaya gitu?"

"emang fakta nya kaya gitu kan? aku dari kecil tinggal sama keluarga kamu, sekarang aku bekerja diperusahaan keluargamu, bahkan bang kevin sekarang malah dibiayain hidup sama bang david, sepupu kamu. apa lagi kalau bukan benalu?"

"juna kamu mendapatkan ini semua karena mereka menganggap kamu anak mereka juga, dan soal kevin itu udah jelas karena kevin kekasih bang david"

"nah sekarang paham?"

"maksud kamu apa sih?"

"mereka anggap aku anak mereka juga terus kalau kita jujur bahwa kita berkencan akan sehancur apa mereka?"

"juna aku rasa kamu udah kecapean banget hari ini, jadi mending tidur dari pada membahas hal ini"

"saint"

"bicara kamu makin lama makin ngawur, ayo tidur"
ucap saint, sambil menarik juna kedalam pelukan nya

"baby"

"apa lagi?"

"serius deh kalau misalkan nanti kamu berubah pikiran kasih tau aku ya, biar aku bisa siapin mental dan hati aku buat ngelepas kamu"

"kan semakin ngawur. engga akan juna, aku engga bakal ngelepas kamu"

"tapi kamu layak dapat yang lebih dari aku"

"kamu udah yang paling sempurna buat nitupin kekurangan aku"

"kamu cuma belum nyoba pada orang lain, nanti kalau kamu nyoba hubungan sama wanita itu aku yakin kamu akan jadi semakin sempurna"

"jeon please, udah malam jangan bahas hal yang benar-benar bikin kita ribut besar nanti. konyol banget habis having sex malah bahas perjodohan"

"oke maaf"

"ayo tidur"

"oh atau gini aja..." junathan lagi-lagi melepaskan dirinya dari dekapan saint

"aku cari tau dulu wanita itu kaya gimana, kalau menurut aku dia layak kamu harus temuin dia ya"

"JEON JUNATHAN"

"maaf"
ucap juna dengan nada yang sangat kecil

jika Kim Vesaint sudah membentakan namanya secara lengkap itu berarti kekasihnya sudah benar-benar marah dan jika juna terus menjawab maka juna pikir dunia akan hancur saat itu juga.

bagi junathan seorang KIM VASAINT ALEXANDER akan menjadi monster jika sedang berada dalam mode emosinya, sama seperti ayahnya

-----------

ps : segini dulu ya guys, aku next nanti awal agustus

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang