12. The truth (3/4)

84 11 0
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

disiang hari, sesuai dengan rencana nya sebelumnya, seorang vasaint kini menapaki kakinya di gedung apartemen yang katanya menjadi tempat tinggal rahasia Nathasya

pria itu menekan bell kamar apartemen berulang kali namun tidak terburu-buru, saint masih memiliki sopan santun meski saat ini pikiran nya tengah kalang kabut

"hai" sapa saint, pada pemilik kamar tersebut

"hai, ayo masuk"

setelah dipersilakan saint memasuki kamar tersebut dan mengganti alas kakinya dengan yang sudah di sediakan

"kamu sudah makan siang?"

"sejujurnya belum"

"kalau gitu kita sekalian makan siang ya, aku udah beli makan kok tadi"

"thank you"

setelah itu saint hanya bisa menatapi sekeliling, apartemen yang cukup besar jika hanya untuk ditinggal oleh satu orang terlebih ini tempat rahasia yang mungkin juga pemilik nya jarang datang ketempat ini

"kamu disini sendirian?"

"iya. seperti yang aku bilang ini tempat rahasia jadi yang tau tempat ini cuma shy, kak eunji sama kamu"

"wuah aku merasa special sekarang"

"kamu calon suamiku jadi aku rasa kamu berhak tau agar nanti tidak ada salah paham kan?"

"kamu benar juga"

"saint, aku engga tau apa makanan kesukaan kamu jadi aku membeli ttaekbokki tadi karena aku sedang ingin" ucap thasya seraya meletakan beberapa bungkus makanan kaki lima

"gapapa, aku bukan orang yang pemilih dalam makanan"

"aku pikir kamu sama seperti konglomerat lain nya, sangat pemilih dan angkuh"

"justru aku yang berpikir seperti itu"

"aku? aku bahkan lebih suka makanan kaki lima dibanding makanan restaurant"

"karena makanan yang tidak hygienis lebih nikmat?"

"benar sekali. apa kamu juga seperti itu?"

"ya. aku pikir juga begitu"

"kalau gitu lain kali kita streetfood date, gimana?"

"hari sabtu nanti?"

"boleh"

"dimana kamu membeli ini?" saint bertanya dengan keadaan mulutnya yang penuh terisi ttaebokki itu

"kamu tau sekolahan yang ada di ujung jalan?"

"aku melihatnya tadi. apa kamu membelinya di food car depan sekolah itu?"

"yap benar sekali. itu tempat favoritku"

keduanya mulai asik menikmati makan siang mereka di selingi pembicaraan ringan tanpa membahas hal yang sangat ingin Vasaint tanyakan

hingga sebuah notif pesan dari ponsel vasaint menganggu waktu ke bersamaan keduanya, membuat saint mau tak mau menghentikan pembicaraan mereka dan mengeck ponselnya

"ada apa saint?"

"bukan apa-apa"

"oh ya semalam kamu bilang ada yang mau kamu omongin, mau omongin apa?"

"kamu kenal Li Natthaphan?"

"kalau lihat orangnya mungkin aku bisa ingat-ingat kembali"

"sebentar"

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang