41. Drunk

82 10 0
                                    


sesuai rencana sebelumnya bahwa kini vasaint bersama nathasya akan menemui bathshyba bersama junathan di restauran barbeque yang sebelumnya diberitau oleh shyba bahwa junathan sudah mabuk berat dan tengah tertidur

"syukurlah kalian sudah datang"

"maaf ya, juna jadi ngerepotin kamu"

"gapapa saint, aku mau ngomong sebentar sama kalian boleh?"

"lu gak lagi mabuk juga kan?"

"cuma minum sedikit kok, selebihnya yang minum juna"

"mau ngomong apa shy?"

"juna udah ngasih tau hubungan kalian berdua yang sebenarnya, sedikit kaget namun aku gak mempermasalahkan hal itu. cinta itu butakan?"

"makasih udah ngertiin"

"boleh aku bertanya?"

"tentu"

"siapa yang akan kamu pilih sekarang?"

"shyba" panggil thasya

"kamu tau? orang paling egois di dunia adalah orang yang ingin memiliki keduanya tanpa ingin kehilangan salah satunya, dan aku harap kamu bukan orang itu"

"jujur, aku menyukai junathan namun jika kamu masih mencintainya maka kembalilah padanya, tinggalkan thasya disini"

"shyba apaan sih?" oceh thasya yang disertai pula dengan tatapan sinis "saint jangan di dengerin ya, ini efek mabuknya shy"

"sya. gue engga mau lu terus disakitin sama dia, gue tau dia calon suami loh tapi ayolah jelas-jelas segala hal yang ada di hati dan otak dia itu junathan dan bukan lu"

"shybaaa"

"ah~ ralat, bahkan kalian belum tunangan, kalian masih masa pendekatan, kalian masih berhak buat akhirin hubungan kalian"

"saint kayanya kamu antar juna pulang aja ya, aku bakal antar shy pulang"

"NATHASYA LU DENGERIN GUE BISA GAK SIH?"

"GUE SELALU DENGERIN LU TAPI SEKARANG LU LAGI MABUK JADI GAK HARUS GUE DENGERIN"

"GUE GAK MABUK"

"GAK ADA ORANG MABUK YANG NGAKU"

"oh, my big baby sudah datang" junathan yang sedang dalam mode mabuk itu memeluk saint, mengusap ngusapkak wajahnya di dada bidang saint

"I miss you so badly"

perlakuan manja junathan saat mabuk membuat kedua wanita yang semula berdebat itu menjadi membeku

"kamu datang karena khwatirin aku kan? maaf, jangan marah ya, juna cuma minum sedikit kok, cuma segini" junathan menunjukan kedua jarinya yang seakan menggambarkan ukuran gelas "sedikit banget kan"

"kita pulang ya"

"eungg, tapi janji dulu"

"apa?"

"janji jangan hukum juna, maafin juna"

"maaf buat apa?"

"maaf karena minum sendirian tanpa saint, maaf karena juna ninggalin saint, maaf atas semuanyaaa"

"sainiee maaf"

"iya. sekarang ayo pulang"

"oh tunggu" juna menahan dirinya yang hendak ingin di gendong oleh saint

"kenapa lagi juna?"

"kalau saint mau hukum juna gapapa deh, I want your sausage and banana milk, tapi kalau juna udah minta ampun harus berhenti ya, biar besok juna masih bisa jalan" perkataan junathan tersebut berhasil membuat kedua wanita itu membuka mulut nya terkejut, sangat blakblakan sekali

"kamu udah mabuk berat, ayo pulang"

"pulang ke apartemen kan?"

"pulang ke mansion"

"gak mau, gak mau ke mansion"

"kenapa?"

"juna mimpi buruk terus kalau bobo di mansion"

"mimpi apa?"

"mimpi saint ninggalin juna, mimpi saint jadi milik orang lain..." perkataan juna terputus sejenak hingga pandangan nya bertemu dengan pandangan nathasya

"dia" juna menunjuk nathasya yang sedari tadi tidak bergeming "juna mimpi saint diambil dia, juna mimpi saint nikahnya sama dia bukan sama juna" dan saat itu juga tangis junathan pecah

vasaint dengan cepat memeluk junathan, berusaha memberikan ketenangan pada pria mabuk itu "gak ada yang di ambil, dan gak ada yang ngerebut juga juna"

"eung?"

"kita pulang ya"

"pulang ke apartemen ya"

"iya. kita pulang ke apartemen"

"let's gooo" masih dengan sikap manjanya, juna melempar dirinya kedalam gendongan vasaint

"ayo sya, aku antar kamu pulang juga"

"gak usah" shyba menahan tangan nathasya yang hendak berdiri "thasya pulang sama aku"

"oke kalau gitu hati-hati ya, hubungin aku kalau udah dirumah"

"iya. pasti"

"aku duluan"

"hati-hati dijalan"

"SHYBAAAA" suara teriakan nathasya mengelengar di dalam restaurant saat kedua pria itu sudah meninggalkan restaurant, bahkan kini mobil saint sudah tak terlihat wujudnya

"apa? mau ngomelin gue? gue gak buat salah apa-apa loh"

"maksud lu nyuruh saint ninggalin gue apa? maksud lu minta saint batalin perjodohan kami apa?"

"ya karena gue tau dia gak cinta sama lu"

"belum"

"nathasya lu lihat sendirikan tadi? mereka masih saling cinta"

"shy demi tuhan lu labil banget. minggu lalu minta gue tetap bertahan perjuangin saint terus sekarang saat gue lagi berusaha menangin hati saint lu malah minta gue nyerah? minta semuanya berakhiri disini? maksud lu apa?"

"maaf, setelah ngedenger semua pemikiran juna tentang hubungan mereka gue jadi yakin kalau juna bukan tipe orang yang dengan mudah memberikan miliknya pada orang lain"

"gue takut sya, gue takut kalau nanti lu malah berantem sama junathan cuma karena rebutan saint, gimanapun juga junathan pria dan lu perempuan"

"tapi hanya saint yang bisa menenuntukan siapa yang akan dia pilih"

"dan lu yakin bahwa lu yang bakal dia pilih?"

"who knows?"

"gue mohon banget sama lu, kalau nanti juna udah mulai pakai kekerasan kasih tau gue ya. please"

"oke, tapi gue yakin sih juna gak bakal kaya gitu"

"like you said, WHO KNOWS?" Nathasya hanya merespon dengan kekehan

"jadi lu gak mabuk kan sekarang?"

"engga kok, ayo gue anter pulang"

"jarak apartemen lu sama rumah gue lumayan jauh shy, jangan aneh deh"

"dih baru sadar? kemana aja lu?"

"ah?"

"lu udah tau jarak rumah lu jauh dari apartemen gue tapi masih suka minta gue dateng ke rumah lu tiba-tiba?"

"oh jadi gak ikhlas nih direpotin kerumah gue buat curhat dan segala macem nya?"

"engga, engga. ikhlas kok sayang ikhlas" shy memeluk nathasya dengan sangat erat, seakan tidak ingin melepaskan wanita tersebut

"udah malam, ayo anter gue pulang"

"come on"

-----------------

ps: maaf ya aku baru update, sabtu kemaren aku terlalu nikmatin first date sama mas crush jadi lupa update, ya meski cuma study date doang karena hari ini aku udah mulai uas.  tolong dimaafkan semuanya🙏🏻

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang