dipagi hari terlihat mobil saint sudah terpakir digarasi rumah keluarga bae, pria itu berjalan dengan gagah memasuki rumah yang sudah tidak asing baginya"nyonya tuan muda saint datang" bisikan pelayan itu membuat alicia yang sedang berkutik di dapur dengan berbagai alat masak dan bahan makanan menghentikan kegiatan nya
"selamat pagi ma" hingga sapaan itu juga membuat alicia total menyelesaikan kegiatan masaknya "oh saint, thasya masih tidur langsung ke kamarnya aja sana"
"iya nanti, biarin thasya istirahat aja, lagipula saint kesini mau ketemu mama sama papa"
"kami? ada apa?"
"ada yang mau saint tanyain ke kalian"
"tapi gentala masih mandi"
"gapapa ma, saint bisa nunggu kok"
"oke kalo gitu kamu tunggu ruang tamu sebentar ya" saint hanya mengangguk dan nenuruti perintah calon mertuanya itu "tolong lanjutkan" setelah memberi perintah alicia melepaskan apronnya dan menghampiri seorang pria yang sudah terduduk manis di ruang tamu
"ada apa saint?" wanita cantik yang masih tampak elegant meski dengan pakaian rumahnya itu telah duduk berhadapan dengan calon menantunya "saint" panggilan keduapun tak dapat jawaban dari saint hingga alicia memutuskan untuk mengenggam tangan pria dihadapan nya "ada yang mau saint tanyain atau apa?" cia bahkan mengusap puncak telapak tangan saint, berusaha memberikan ketenangan sejenak
"ada yang mau saint tanyain ma"
"minum dulu saint" tuan rumah mempersilakan setelah salah satu maid nya menletakan segelas teh hangat sama seperti biasanya ketika saint datang kerumah itu
"biar mama tebak kalau kamu sampai datangin kami sepagi ini pasti hal yang mau kamu tanyain pasti ganggu pikiran kamu banget ya?" saint hanya menganggukan kepalanya "tanya apapun yang kamu mau tau"
"soal mamaku, Xaviera"
alicia menghembuskan nafas beratnya sejenak "kenapa?"
"setelah melihat kejadian kemarin aku jadi kepikiran sejahat apa mamaku sampai kalian membenci nya? bahkan maaf menganggap mamaku seakan manusia paling jahat di dunia"
"saint, mama minta maaf soal perkataan mama kemarin ya, maafin gentala juga yang mungkin ngomong buruk soal keluarga kamu saat kalian bertiga lagi ngobrol terpisah"
"gapapa ma, saint ngerti kok pasti kemaren juga kalian marah denger berita gitu"
"sempat namun melihat thasya yang sangat yakin menerima semuanya kami sebagai orangtua gak ada hak untuk menghentikan karena kami sendiri yang membuat thasya memulainya"
"ma, maaf mungkin pertanyaan saint kali ini merobek luka lama mama tapi boleh saint tau apa yang terjadi dimasa lalu kalian?"
"dia pernah merusak rencana pernikahan kami" suara seketika itu membuat keduanya menoleh
"gentala datang-datang udah ngomong gitu aja"
"faktanya gitukan? bahkan dia menjelekan keluargamu juga saat itu"
"kenapa?" tanya saint pada gentala
"kenapa apanya?" tanya gentala sambil mendudukan dirinya tepat disamping sang istri
"kenapa mamaku lakuin itu ke kalian berdua"
"sebenarnya pertemanan kami terdiri dari delapan orang, Gentala, Andreas, Argenta, Natthaphan, Alicia, Samantha, Lei dan Violan. mama yakin kamu pernah dengar nama violan tak hanya sekali?"
"beberapa kali sepertinya"
"awalnya pertemanan kami cukup menyenangkan meski ada beberapa masalah yang membuat kami hampir hancur hingga akhirnya John Xaviera datang sebagai wanita yang saat itu andreas kenalkan pada kami sebagai anak teman papanya yang dititipkan pada andreas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Business Relationship
RomanceKisah seorang model bernama Bae Nathasya yang dijodohkan dengan pengusaha sukses, namun siapa sangka perjodohan justru membuat Nathasya terjebak dalam hubungan kontrak ⚠️WARNING⚠️ Mengandung unsur LGBTQ Homophobic? please don't read this story