Disore hari saat matahari mulai tenggelam dan berganti tugas dengan bulan, Vasaint maupun Junathan baru saja keluar dari perusahaan secara bersamaan sama seperti biasanya"mau ke rumah thasya dulu?"
"iya. kamu kalau mau pulang duluan, duluan aja"
"engga. aku mau ke apart shy dulu jadi nanti kalau kamu mau pulang kabarin biar pulang bareng, aku males jawabin pertanyaan kenapa gak pulang bareng kamu"
"naik taxi? atau mau sekalian?"
"aku naik taxi aja tapi nanti jemput loh"
"iya juna"
"awas aja kalau gak jemput, kasihan supir taxi yang nganter ke mansion jauh banget jalan nya"
"iya. hati-hati dijalan"
"hati-hati juga kamu"
keduanya berpisah begitu saja, saint memasuki mobil yang sudah menunggunya dihadapan dirinya saat ini sedangkan junathan berjalan menuju jalan raya, menunggu taxi yang hendak mengantarnya nanti
"langsung ke rumah keluarga bae tuan?"
"tunggu juna dapet taxi dulu"
"baik tuan"
15menit hampir berlalu hingga akhirnya dari dalam mobil saint melihat junathan memasuki sebuah taxi "jalan pak"
jarak perusahaan Lote Invasion menuju kediaman keluarga bae membutuhkan waktu 30menit perjalanan namun kondisi jalan raya yang macat karena jam pulang kerja membuat perjalanan tempuh menjadi 1jam, sama seperti biasanya selama berada didalam perjalanan saint akan memainkan ponselnya sejenak, berkelanan diberbagai sosial medianya untuk melihat berbagai postingan atau membalas pesan dari teman-teman nya
hingga kini mobil yang biasa dikemudi oleh supir untuk mengantar Vasaint dan Junathan berkerja dan pulang ke mansion itu memasuki area rumah keluarga bae, tak perlu menunggu mobil terparkir sempurna bahkan saat baru sampaipun sang supir sudah membuka kan pintu untuk saint dan sama seperti sebulan belakangan ini saint selalu disambut dengan Alicia maupun beberapa maid keluarga bae juga menyambut kedatangan nya
"saint udah makan malam?" tanya alicia saat melihat kedatangan calon menantunya
"sebenarnya belum ma" saint sedikit mengeluarkan kekehan nya
"thasya ada dikamarnya, dia juga belum makan malam panggilin gih ajak makan malam bareng"
"siap ma" sangat patuh dan seakan sudah berada dirumahnya sendiri, saint berjalan santai dikawasan rumah itu bahkan sesekali menyapa para maid
'knock'knock'knoc'
meski sudah dianggap sebagai tuan rumah juga, saint masih memiliki sopan santun sehingga mengetuk pintu kamar dihadapan nya terlebih dahulu sebelum masuk kedalamnya
"hai" sapa tersenyum menyadari siapa yang datang
"hai" saint yang baru saja datang beranjak keatas ranjang dan memeluk nathasya yang sedari tadi sedang asik menyaksikan layar televisi
"how's your day?" tanya thasya seraya tangan nya mengusap helaian rambut saint yang masih memeluknya "sama seperti biasanya, cape"
"kalau cape harusnya langsung pulang aja, gak usah temuin aku gapapa kok"
"tapi aku mau ketemu dedek bayi"
"dedek bayi apa kabar?" tangan besar dan kekar milik saint mengusap perut rata thasya dengan lembut, sangat hati hati seakan menyentuh barang yang mudah pecah
perlakuan lembut dan menggemaskan saint berhasil membuat thasya tersenyum "dia bahkan masih terlalu kecil untuk bisa dengar suara kamu"
"apa salahnya usaha sih?" tanpa rasa cangung saint mengecup bibir milik nathasya membuat senyum thasya semakin lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
Business Relationship
RomanceKisah seorang model bernama Bae Nathasya yang dijodohkan dengan pengusaha sukses, namun siapa sangka perjodohan justru membuat Nathasya terjebak dalam hubungan kontrak ⚠️WARNING⚠️ Mengandung unsur LGBTQ Homophobic? please don't read this story