42. New relationship (2/2)

73 10 1
                                    


dipagi hari junathan terbangun dari tidurnya terlebih dahulu, sama sekali tidak terkejut melihat keadaan dirinya yang sudah nekeed sedangkan vasaint tertidur disebalahnya tanpa pakaian atasnya

"we had sex last night?" pria itu berpikiri sejenak sebelum akhirnya ia melihat bagian bawah tubuh saint masih lengkap dengan celana kerjanya kemarin

"huft, sayangnya engga" oceh nya

"ah~ aku punya ide cemerlang"
ntah apa yang ada dipikiran junathan saat ini, namun pria itu mencari ponsel nya yang ternyata dapat ia temukan diatas nakas disamping tempat tidur
pria itu mengutak atik ponselnya, mengambil foto vasaint yang masih tertidur dan mengirim foto tersebut pada seseorang.

sedangkan disatu sisi terlihat Bae Nathasya yang baru saja bangun dari tidurnya pula, mengecek ponselnya untuk melihat jadwal yang setiap pagi selalu dikirimkan oleh mannagernya, namun tatapan nya mematung sejenak melihat sebuah kontak yang sangat jarang menghubunginya kini malah mengirimkan sebuah foto.
dengan nekat dan juga rasa penasaran membuat nathasya membuka notif chat tersebut hingga setelah membaca isi chat nathasya lebih memilih menghapus chat tersebut dengan tujuan tidak ingin menyakiti dirinya sendiri

"hanya permainan konyol thasya, jangan terlalu dipikirkan" nathasya mengusap wajahnya dengan kasar "lebih baik kita mandi, karena kita harus tetap bekerja" hingga wanita itu lebih memilih melangkahkan kakinya memasuki bathroom dan berusaha mengabaikan notif chat tersebut, seakan tidak pernah mendapatkan nya

---------

terlihat Kim Vasaint bersama dengan Jeon Junathan, keduanya sedang menikmati sarapan mereka yang dibuat oleh junathan

"saint" pemilik nama hanya mengeluarkan suara dehaman nya

"semalam saat aku mabuk, apa aku melakukan kesalahan yang fatal?"

"engga kok"

"syukurlah, berarti kita gak had sex karena aku mabuk kan?"

"kamu bahkan pingsan saat sampai sini" saint tertawa sejenak "ah, kamu sempat memuntahkanku dahulu sebelum pingsan, kebiasaanmu itu gak pernah hilang"

"ah~ menyebalkan, kenapa aku memiliki kebiasaan mabuk seperti itu"

"gapapa, wajar kok orang muntah setelah mabuk"

"apa shy menghubungimu?"

"dia menghubungi thasya, dan kebetulan kemarin malam aku lagi sama dia"

"kemarin aku sama shy minum udah larut malam, kamu bersama thasya hingga larut malam?"

"kegiatan thasya selesai lebih lama dari waktu yang diperkirakan, dan kemarin aku juga sempat kesini dulu sama thasya buat..."

"buat apa? ngapain kesini malam-malam berduan?"

"buat ambil barangku, seperti yang kamu lihat semua barang kita masih banyak yang ada disini jadi aku mengambil beberapa dan memindahkan nya ke mansion"

"ah~ maaf, seharusnya aku gak nanyain hal seperti ini padamu"

"gapapa, itu wajar kok. aku akan menganggap itu sebagai rasa khawatir adikku padaku"

"benar, aku masih menjadi adikmu" junathan melahap sarapan nya dengan ekspresi wajah yang berubah menjadi murung

"juna" pria manis itu hanya mendongakan kepalanya, menatap kedua kelopak mata elang milik saint

"aku mau ngomong, boleh?"

"tentu"

"seharusnya aku ngomongin ini dari minggu lalu, tapi maaf aku baru berani ngomong ini sekarang"

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang