49. Family (2/3)

72 12 0
                                    


disuatu siang yang masih diselimuti oleh salju terlihat dua keluarga disebuah ruang vip disalah satu restaurant

"nih ngapain kita dikumpulin kaya gini nih?" pertanyaan andreas memecahkan kehening sementara "saint, ada yang mau diomongin?"

bagaimana suasana tidak hening jika saat ini saint lebih memilih meminta andreas datang bersama xaviera dibanding sosok natthaphan yang biasanya selalu menamani andreas kita menemui gentala maupun alicia
John Xaviera yang jelas-jelas tidak pernah akrab dengan Gentala maupun Alicia kini justru ada dihadapan mereka

"hawa-hawanya gak enak nih" sambar gentala

"saint aku takut" bisik thasya

"tenang, kasih kotaknya ke mereka"

dengan gugup thasya mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang dan meletakan nya diatas meja

"apa ini?" kali ini alicia mengeluarkan suaranya

"buka aja ma" setelah dipersilakan dengan sang anak, alicia dan gentala memberanikan diri membuka isi kotak hingga tangan nya melemas seketika, membuat kotak terjatuh kembali ke meja

"kan gue bilang apa, hawa gak enak nih" oceh gentala setelah menyadari maksud isi kotak

"apaan sih" kali ini andreas mengambil ahli kotak dan menghasilkan reaksi yang sama dengan alicia dan gentala, sedangkan xaviera justru menunjukan senyum merkahnya dan terus menatapi isi kotak "berapa usianya?"

"masih 2minggu ma"

"sejak kapan?" dan kini andreas yang bertanya "saint, sejak kapan ngelakuin itu?"

"sehari sebelum ulangtahun bang kenzo"

"kamu bilang kamu datang ke apartemen nya thasya tuh kamu gak ngapa-ngapain loh"

"maaf pa"

"saint. nathasya emang calon istri kamu tapi bukan berarti kamu ngelakuin hal kaya gini, ini sama aja anak kalian anak diluar nikah"

"udah pa gapapa, bagus bukan jadi kita gak perlu nunggu waktu lama buat dapetin penerus"

"itu yang ada dipikiran lu?"

"andreas" panggilan gentalapun tak digubris oleh sahabatnya itu

"penerus? cuma hal itu yang ada di otak lu? orangtua macam apa sih lu?"

"andreas udah"

"aku tanya buat apa jodohin mereka kalau bukan buat dapetin penerus? Cinta? hanya orang bodoh yang percaya perjodohan menghasilkan cinta"

"ARGHHH ANJING"

'prank'

emosi yang melanda membuat andreas dengan ringan tangan melempar gelas minuman hingga pecahan kaca berserakan dilantai

"ANDREAS UDAH"
kali ini gentalapun ikut berteriak, membuat nathasya menundukan kepalanya karena merasa semakin takut

gentala memang orang yang tidak mudah terbakar api amarah namun bagi nathasya melihat sang ayah terbakar api amarah seakan melihat akhir dari segala hal didunia, sangat menyeramkan

"KALAU LU MAU BERANTEM SAMA VIERA KELUAR, JANGAN BERANTEM DISINI ANJING"

"anak gue lagi hamil dan lu dengan gak ada otak berantem depan orang hamil mengenai kndungan dia sendiri? lu berdua sama-sama gila"

"gentala" panggilan lembut sang istri masih belum di gubris oleh sang suami

"gue tanya sama lu, lu gak sakit hati denger anak lu dibilang kaya gitu? pernikahan hanya untuk mendapatkan penerus dan di doain gak dapet cinta?" andreas memajukan dirinya, membuat wajahnya berdekatan dengan wajah sahabatnya itu

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang