18. Junathan

81 7 1
                                    


Awal tahun 2001

seorang anak laki-laki dengan pakaian santai namun terbuat dari brand ternama, anak itu berjalan dengan lagak sombongnya bersama sang ayah yang senantiasa menggandeng nya, memasuki kawasan panti asuhan yang dikelilingi dengan anak-anak yang sedang asik bermain disekitaran panti, bahkan tak jarang anak yang berlarian melawati anak dan ayah itu dan ada juga anak yang sedang asik bercanda bersama seorang wanita muda yang cantik dengan senyum yang terus merekah

"pagi pak andreas" wanita yang sebelumnya bercanda gurau dengan anak panti itu menghampiri dua orang tamu yang baru saja datang

"pagi bu bella"

"ini pasti anaknya ya? wuah tampan sekali seperti ayahnya" wanita yang muda itu membungkukkan dirinya, mengusap lembut rambut sang anak "namanya siapa?"

sang anak memerhatikan ayahnya terlebih dahulu dengan tatapan bingung nya, terlihat semakin menggemaskan memang kita anak itu mendongakan kepala untuk menatap sang ayah dengan tatapan mata yang terlihat redup seakan cahaya tidak pernah ada didalam matanya.
menyadari gerak gerik sang anak, andreas membungkukan sedikit badan nya agar sejahar dengan sang putra semata wayangnya  "gapapa, tante nya bukan orang jahat kok" memberikan perkataan lembut sebagai jawaban yang di iringin dengan usapan lembut pada kepala sang anak pula "tapi mama bilang saint engga boleh bicara sama orang asing, yang mama engga izinin"

"papa orangtua saint juga, kan?" saint menganggukan kepalanya "kalau papa juga ngasih izin berarti apa orang asingnya jahat?"

"kalau kata bang ken, kalau orangtua kita yang ngasih izin berarti itu bukan orang jahat"

"pintar. ayo kenalan sama tante nya, dia orang baik kok bukan orang jahat" saint menganggukan kepalanya lalu menjabat tangan wanita asing itu "nama aku saint, tante"

wanita asing itu tersenyum dengan sangat manis "hai saint. aku tante bella, saint mau main bersama teman-teman yang lain?" lagi-lagi saint kecil menatap sang ayah dengan tatapan bingung yang terkesan seperti ketakutan.
maklum saja saint sudah pernah menonton sebuah film yang mengkisahkan seorang anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya dipanti asuhan, jadi wajar bukan jika saat ini saint takut dirinya merasakan hal yang sama seperi anak anak yang dia lihat di film dan tempat yang ia datangi saat ini? terlebih mengingat kedua orangtua saint yang tak jarang mengabaikan saint, lebih mengutamakan pekerjaan mereka hingga saint hanya bisa bermain dengan sang abang, ibu tiri, kakeknya dan juga beberapa maid di mansion mereka

"saint bilang, saint bosan kan di mansion terus jadi papa ajak saint kesini buat cari teman baru, lihat disana banyak anak-anak seusia sama saint"

saint menatap sekeliling sejenak, ada banyak anak laki-laki yang sedang asik bermain bola diluasnya area rerumputan, juga ada banyak anak perempuan yang sedang asik bermain boneka dan juga masak-masakan di sebuah gazebo yang luas

"saint suka main bola tidak?" anak itu mengangguk lagi "mau bermain bola bersama teman-teman?" namun kali ini saint menggelengkan kepalanya "kalau papa ada perlu sama tante bella, gapapa saint tunggu disana aja ya, saint engga mau main sama yang lain" saint kecil menunjuk salah satu bangku taman yang jauh dari keramaian

anak seusia saint harusnya lebih suka berbaur dan bermain bersama anak anak lain nya namun berbeda dengan saint yang sejak kecil hanya bermain di lingkungan mansion membuat anak itu terkadang merasa takut saat datang ke keramaian seperti saat ini

"oke kalau gitu saint tunggu disana ya, jangan kemana-mana sampai papa kembali?" anak itu hanya mengangguk dengan nurut lalu berjalan menuju tempat yang ia maksud

untuk beberapa saat saint hanya terduduk sendirian, menatapi anak seusianya yang asik berlarian kesana kemari karena mengejar bola hingga seorang anak berusia 5tahun dengan berbagai alat gambar di genggaman nya berlari mendekat kearah saint

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang