27. Saturday (1/2)

62 10 1
                                    


sesuai janji sebelumnya, kini disiang hari terlihat saint yang baru saja selesai memarkirkan mobilnya di rumah milik keluarga bae

dengan dua bucket buah di genggaman nya, saint menghampiri wanita cantik yang sedari tadi sudah menunggunya di ambang pintu

"biar saya bawakan tuan" seorang pelayan mengambil ahli dua bucket dari genggaman saint "terimakasih"

"ayo masuk" setelah dipersilakan masuk oleh anak dari pemilik rumah, kini saint melangkahkan kakinya memasuki rumah yang memang tidak seluas mansion nya namun masih lebih luas dari rumah kenzolair

"oh saint udah datang" wanita yang sedari tadi berada didapur kini lebih memilih menghampiri saint, menyapa sang calon menantu yang baru saja datang

"hai,ma. apa kabar?"

"baik, saint sendiri apa kabar?"

"saint juga baik kok"

"buah?"

"thasya bilang mama sama papa akhir-akhir ini lagi suka buah"

"hanya mama sebenarnya namun kalau sesuatu yang mama makan juga hukumnya wajib dimakan oleh gentala"

saint maupun nathasya hanya bisa menertawai perkataan itu, dapat dibayangkan sepatuh papa sosok Bae Gentala pada istrinya sendiri

"saint" pria berusia 50tahun yang masih terlihat tampan dan gagah itu menyapa saint saat dirinya bahkan masih berada di anak tangga

"hai papa"

"apa kabar?" dengan sangat ramah gentala merangkul saint layaknya anak dia sendiri

"baik pa, papa apa kabar?"

"jelas baik"

"saint, maaf ya mama sama papa cuma bisa temani kalian makan siang disini"

"kalian mau kemana emangnya?" kali ini nathasya yang bertanya

"papa masih harus nemani argenta untuk mencari gedung perusahaan. saint kenal moixyns argenta kan?"

"tentu, pa. dia papa mertuanya bang kenzo"

"kalau papa engga salah ingat kalian bertemu di pernikahan kenzo dan darren untuk pertama kalinya kan?"

"iya, wuah papa memiliki ingatan yang bagus"

"oh jelas, itu karena mama nya thasya merawat papa dengan baik"

"berhenti memuji, gentala! ayo makan siang dahulu" setelah dipersilakan oleh tuan rumah saintpun duduk tepat disamping nathasya, berhadapan dengan kedua calon mertuanya

"tadi papa bilang kalian cuma bisa nemenin makan siang, mama juga ikut bantu nyari gedung nya?"

"tentu tidak, itu urusan laki-laki ngapain mama ikutan"

"lalu?"

"karena lei juga udah mulai pindah ke seoul jadi mama akan menghabiskan waktu bersama lei dan att untuk membantu lei beradaptasi dengan kota seoul"

"bisa gitu ya, suaminya nyari tempat kerja istrinya sibuk senang-senang"

"harus seperti itu" ocehan sang ibu hanya mendapat respon kekehan dari kedua pria itu

"ayo-ayo makan dahulu" tawar tuan bae

"terimakasih makanan nya" saint berkata di iringi dengan senyuman ramahnya

"oh ya saint ngomong-ngomong kemarin kamu ke mansion untuk menjemput thasya kan?" tanya sang ibu disela kegiatan makan siang mereka

"iya, ma. ada apa ya?"

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang