39. Midnight

89 13 4
                                    


waktu sudah munjukan pukul 12 malam namun seorang kim vasaint alexander masih terduduk diteras villa seorang diri ditengah dingin nya salju
pria itu hanya sibuk memandangi taman villa yang sudah penuh dengan tumpukan salju, ditemani segelas hot tea digenggaman nya dan dengan pikiran yang masih saja ribut meski sudah menghabiskan waktu seharian untuk bersenang-senang

"saint" panggilan itu tak mendapat respon apapun hingga wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi istrinya terduduk manis dan anggun disamping nya

"mikirin apa? mau cerita gak?"

"bukan apa-apa kok"

"diluar dingin, kenapa gak masuk?"

"gapapa"

setelah itu suasana menjadi hening, keduanya hanya menatapi pohon-pohon yang juga sudah dipenuhi oleh salju dan juga sudah mendapatkan hiasan untuk natal

"tadi pagi aku sempat bertengkar sedikit dengan papa" perkataan itu membuat nathasya mengalihkan etensinya "aku yang salah sebenarnya karena seketika aku mengungkit pernikahan mereka"

"pernikahan papa dan mamamu?"

"papa dan natthaphan juga"

"kalau mau cerita, aku akan selalu disini mendengarkan ceritamu"

"sejak mengetahui pernikahan rahasia papa dan natthaphan sampai saat ini aku gak bisa menemukan jawaban kenapa aku bisa dilahirkan padahal kedua orangtuaku tidak saling mencintai?" saint meneguk tehnya sejenak "maksudku bagaimana caranya mereka bisa berhubungan padahal papa sangat mencintai natthaphan? apa papa melakukan hal yang sama sepertiku?"

"mencoba mencari tau identitas sexsual nya?"

"ya. seperti yang kita lakukan pertama kali, namun apa mamaku sesubur itu hingga sekali coba langsung menghasilkan aku? atau mungkin mereka juga sering melakukan nya?"

"kapan orangtuamu menikah?"

"tahun 1992"

"kamu lahir diakhir tahun 1993. itu berarti kamu bukan anak yang hadir diluar pernikahan, kamu bukan hasil dari having sex tapi hasil dari making love"

"making love yang gagal, karena ternyata mereka tidak berhasil membuat cinta mereka sendiri"

"gak sepenuhnya gagal loh, karena persetubuhan suami istri yang mereka lakukan menghasilkan pangeran tampan yang luar biasa ini" saint tersenyum sejenak saat nathasya dengan jahil mencubit ujung hidungnya

"bagaimana kalau kita seperti mereka?" tanya saint dengan tatapan nya yang kini sudah fokus pada wajah cantik wanita disampingnya

"maksudnya?"

"melakukan making love yang tidak membuahkan hasil"

"making love yang tidak membuahkan hasil? maksudmu juga tidak menghasilkan anak? atau hanya tidak menghasilkan cinta?"

"jika tidak menghasilkan anak yang sangat dibutuhkan keluarga kita, apa yang harus kita lakukan sya?"

"kita tetap harus terus mencoba, aku yakin tuhan tidak sejahat itu pada manusia yang terus berusaha"

"jika ternyata tuhan jahat dan tak kunjung memberikan kepercayaan berupa anak pada kita, bagaimana?"

"ntah masalahnya ada pada siapa, namun jika masalahnya ada padaku maka kamu harus meninggalkanku, mencari wanita lain yang bisa memberikan keturunan pada keluarga kim"

"lalu bagaimana dengan keluargamu?"

"sejujurnya keluargaku tidak memiliki hal yang harus diberikan pada keturunan kami"

Business RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang