🌻013. Putri & Kegelapannya

25 10 0
                                    

013. Putri & Kegelapannya

Hari ini, tepat sekali Brian mulai duduk di kelas ke lautan. Iya, masa OSPEK-nya sudah lama berlalu, dan bagi sistem Universitas Semarang, Brian telah dinyatakan resmi menjadi Maba di sana.

Brian yang berambut hitam pekat itu berjalan secara santai, di koridor kampus ini, menuju kelasnya. Dia siap memulai pendidkannya saat ini, mengejar semua cita-citanya.

Ceklek!

Selepas membuka pintu itu, suasana tampak hening. Wajar, ini masih sedikit awal dari jam dimulainya kelas.

Brian menutup kembali pintu kampus itu, segera dia mencari kursinya yang terasa nyaman. Dan, pilihannya jatuh pada kursi yang terletak di bagian ujung kiri, paling belakang. Dia sangat nyaman, duduk di sana.

Pria itu masih memasang wajahnya datarnya, dia menaruh tas sedang di atas meja, lalu duduk. kemudian mengambil ponselnya di saku baju.

Ainaya

Gue udh smpe kampus
06.04

Usai dirinya mengetik pesan itu pada Ainaya, dirinya kembali menutup layar handphone itu, perhatian kini tertuju pada arah luar kelas sana. Dia dibuat terkejut kala melihat seorang gadis ramping yang masuk ke kelas itu.

Valethy.

Namun Brian tak acuh, mungkin saja gadis itu juga suka perihal ke laut-lautan.

Valethy berjalan ke arah Brian, di hiasi oleh senyuman yang tampak menggoda Brian. Gadis ini memilih kursi yang di depan Brian. Alasannya memilih duduk di sana, tak lain dan tak bukan untuk sekedar cari perhatian, pada Brian.

"Pagi." sapa Valethy selepas dia duduk dan menaruh tas itu di atas meja, dia menoleh ke arah belakang, di sanalah Brian duduk.

Brian tak mengacuhkan itu. Nggak tertarik.

Valethy mengelus dada sabarnya, selalu saja dirinya itu di kacangin oleh Brian. Sok jual mahal sekali pria itu. Padahal Valethy ini kan tidak begitu caper, kan? Ya kan?

"Lo udah sarapan?" tanya Valethy basa-basi dulu.

Brian tidak merespon.

"Gue izin sarapan, ya.'' kata Valethy meminta izin pada Brian.

"Sinting, ngapain izin ke gue segala. Udah nggak waras nih cewek." Brian mengumpat di dalam hatinya, cukup ditahan saja, nanti Valethy bisa sakit heart.

Valethy kembali lagi ke meja kecilnya, ia tampaknya sedang mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya itu. Sebuah Sari roti, berasakan coklat. Dilahapnya roti itu sampai habis dalam sekelibat.

Brian hanya memandang aneh ke gadis itu. Dirinya kembali lagi bermain ponsel.

Ting!

Brian menampilkan senyumannya saat melihat adanya notifikasi dari Ainaya, gadis itu membalas chatnya tadi.

Ainaya

Gue juga nih, udah mau otw kampus.
06.07

Sama Ibu?
06.07

Ainaya 2 [DUNIA PENUH TOXIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang