051. Aib Masa Lalu.
Deting jarum jam yang menggema di kamar Sejuk ini menyaru dengan kesunyian dari balik kamar Sejuk Rasendu. Gadis ini tengah duduk di tengah kasurnya. Cewek ini tengah melakukan suatu hal, memainkankan laptopnya.
"Okeh, gue pasti bisa ngelakuin ini." ucap Sejuk berbicara pada dirinya sendiri. Dia berupaya untuk memindahkan foto-foto dari kamera, ke laptop.
Tangannya berkutik mengerakkan mouse. Mulanya Sejuk menghubungkan kamera DSLR ke laptop atau PC dengan media kabel USB kamera. Cewek ini pun lantas mencopot memory card langsung dari kamera kemudian dimasukkan ke port SD Card pada laptop atau Card Reader.
"Sekarang mari kita lihat, ada apa aja sih, di sini." ucap Sejuk. Tangannya masih memainkan mouse, mengarahkan panahnya. Dia mulai melihat beberapa foto-foto hasil jepretan Azka. Tak bisa dipungkiri, memang Azka itu berbakat sekali dalam hal pemotretan, Sejuk sendiri sempat kagum dibuatnya.
Eh, mengapa malah memuji Azka? Sudah, sudah, sudah, Sejuk harus fokus kembali ke tujuan awalnya. Sejuk mulai terus mencari-cari foto yang kiranya perlu dia pindahkan ke ponsel menggunakan Bluetooth
"Ketemu," Sejuk bergembira, gadis ini terlihat menampilkan
senyuman kirinya. Rasa bangga menyelimuti dirnya, lantaran foto yang berhasil dia dapatkan dari kamera Azka, akan membuat suatu fenomena besar bagi Ainaya."Tinggal satu langkah lagi, dan gue akan menjangkau kemenangan."
"Dan mari kita lihat, apakah Ainaya masih punya muka, setelah ini?"
Sejuk kemudian mengingat kembali, suatu hal yang pernah Gema katakan kepadanya.
"Sini gue kasih tahu,"
Sejuk segera mendekatkan telinganya itu sedikit lebih dekat dengan Gema. Segera Gema memberisikkan sesuatu hal, yang membuat Sejuk memikirkan sebuah hasrat buruk.
"Lo denger gue, Sejuk."
"Terkadang, ada hal yang terjadi di masa lalu, yang bisa menghancurkan masa depan."
"Masa lalu itu terkadang bisa menghancurkan masa depan."
Sejuk menampilkan senyuman kirinya saat ini, suatu rencana terlintas di dalam benaknya. Ahhh Gema----cowok itu benar-benar pintar.
Drt.. drt...
Selang beberapa menit kemudian, ponsel milik Sejuk bergetar lantaran ada yang menelponnya. Tanpa berlama-lama, Sejuk pun segera mengangkat panggilan itu secara cepatnya. Rupanya itu Thaletha.
"Sejuk, gue penasaran, buat apa lo minta password Instagram, gue?" tanya Thaletha.
"Ck. Lo salah denger kali, Tha! Gue bilang ke lo, 'gue mau banget minta passwordnya Instagram kampus'."
"Buat?"
"Something. You don't have to know," jawab Sejuk. "Sebentar lagi juga pasti lo bakalan, tahu, kok, Tha."
"Oh, the secret?"
"Yes. Secret." jawab Sejuk.
"Okeh, mainnya rahasia-rahasian. Seru, lo! Bikin gue kepo aja, ah!"
"Tahan dulu keponya." Sejuk menggodanya.
"Ck. Iye...., eh omong-omong emangnya lo udah dapet password Instagramnya, sekolah?" tanya Thaletha penasaran.
"Secret, bwleee.."
"Ck. Sejuk!" Thaletha mendecak sebal. Sejuk malam ini membuatnya sedikit dongkol. Entah apa yang ada di balik pikiran gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainaya 2 [DUNIA PENUH TOXIC]
Novela Juvenil[ SELESAI ] "Yang lemah, pasti kalah." -nurhmanis in Ainaya 2. "Jangan anggap aku obat, karena pasti aku juga, yang akan nyakitin kamu." -Brian Putra Adeon. "Semua bisa dimaafin, kecuali pengkhiatan, Brian." -Ainaya Putri Adinda. Dia...