🌻026. Tidak Lagi

14 11 0
                                    

026. Tidak Lagi

Guyuran air semakin derasnya, sampai berhasil membuat sensasi dingin pada tubuh Ainaya, gadis yang sejak tadi masih terus berbasah-basahan di  shower.

"Nay...."

"I-iya?" Ainaya masih tersalah fokuskan oleh Brian.

"Baju lo tembus pandang." lontar Brian.

Mata Ainaya melirik ke arah bajunya, sialan saja! Rasanya dia mau lenyap dari dunia ini. Bisa-bisanya Brian baru berkata sekarang.

"G-ue daritadi bukannya ngelihatin mata lo, tap----"

"BRIAN BIADAP!" umpat Ainaya mati-matian menahan malunya itu.

Sebelum Ainaya semakin marah padanya, Brian bergegas ngicir pergi dari kamar mandi, meninggalkan Ainaya. Cowok ini juga sempat menutup pintu kamar mandi.

"BI, LO LANGSUNG PULANG, APA GIMANA?" teriak Ainaya dari dalam kamar mandi.

"GUE NGINEP YA, NAY."

"NGINEP? BAJU LO GIMANA?"

"PAKE BAJU LO DULU!"

"YAKIN?"

"IYA....." dia menjawab dengan mantapnya.

Dan..... sebuah kesalahan besar bagi Brian, mengiyakan perkataan Ainaya tadi. Kenapa dibilang sebuah kesalahan besar? Karena, lihat saja, baju yang di berikan Ainaya untuk cowok itu pakai, adalah miningset cewek berwarna pink pula. Citra, dan kharismanya pasti sudah hancur lembur.

"Ck. Lo nggak ada baju yang lain?" Brian komplen.

Ainaya yang tadinya terus menertawakan Brian-pun lantas menjawab pertanyaan Brian tadi. "Banyak Bi, cuma yang cocok buat lo, ya itu."

Mereka berdus kompak sedang berdiri di hadapan cermin meja rias kamar Ainaya.

"Ck." decak Brian kesal.

"Pink, biar matco biar lakik!" Ainaya meledek.

Brian memutar kedua kelopaknya tanda malas. "Ck. Serah lo, Nay."

"Mau nginep di sinikan? Jadi jangan banyak komplen!" ujar Ainaya mengimbau.

"Iya, nggak." pasrahnya. "Gue tidur di mana, Nay?" tanyanya.

"Sonoh." Ainaya menunjuk ke arah loteng rumahnya di atas.

"Di loteng?"

"Biar jadi temennya tikus, Bi."

Brian menatap garing Ainaya, apakah tadi itu lelucon? Mengapa dia tidak tertawa sama sekali. Semangat Ainaya, sebentar lagi lucu kok lelucon kamu.

"Lo tidur di sofa." jelas Ainaya.

Brian menggelengkan kepalannya. "Nggak mau, maunya di kasur bareng lo."

Membuat Ainaya mendadak menjitak kening cowok itu. "Halal dulu, kalau mau tidur bareng!"

"Yaudah."

"Yaudah apa?" Ainaya memancing.

"Ayo halal."

"Lo ngajakin halal, kayak ngajakin gue main masak-masakan, aja!"

"Ayo juga Nay."

"Ayo juga apa?" Ainaya semakin binggung.

"Main masak-masakan. Kita bikin kue, pake tepung terigu."

"Bikin kue pake tepung terigu?" Ainaya tidak paham, dia menggaruk kepalanya yang kerasanya tidak gatal.

"Lo nggak ngerti maksudnya?" Brian meragukan.

Ainaya lantas menggelengkan kepalanya. "Apaan sih emang maksudnya?"

Ainaya 2 [DUNIA PENUH TOXIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang