PART 14

43.9K 3.9K 165
                                    

"Huweee hiks gamau gamauu!!" Tangis Kenlio memenuhi Mansion.

Fariz yang tadinya berniat ingin memandikan Kenlio malah dibuat bingung dengan kelakuan bayi ini.

"Kenapa sih dek?" Ucap Fariz yang sudah lelah membujuk Kenlio untuk mandi.
Fariz duduk di salah satu sofa dengan handuk yang ia gantung di bahunya.

"Gamau h-hiks mandi" Ucap Kenlio yang duduk di lantai dengan sesegukan.

"Iya gamau mandi tuh kenapa?" Ucap Fariz sedikit menaikan nada bicaranya.

Memang Kenlio sudah cukup rewel semenjak pulang sekolah tadi, Fariz sudah menanyakan berulang kali kenapa tapi Kenlio tetap tak mau menjawab.

"G-gamauu" Jawab Kenlio.

"Sini" Kenlio menggelengkan kepalanya saat Fariz menyuruhnya mendekati Fariz.

"Jalan kesini atau abang seret" Ucap Fariz namun tetap saja Kenlio tak beranjak dari duduknya mambuat Fariz semakin marah.

Fariz berdiri dari duduknya dan menarik lengan Kenlio dengan kasar mambuat tubuh Kenlio terseret.

"S-sakit hiks abang" Ucap Kenlio setelah berdiri dihadapan Fariz.

Plakkk!!

"Kenapa ga nurut hm?" Ucap Fariz setelah tangannya mendarat di paha Kenlio yang sedikit meninggalkan bekas kemerahan.

Plakkk!!

"Udah mulai nakal iya?" Fariz kembali memukul paha Kenlio.

"Hiks e-engga hiks ughh sakitt" Kenlio yang kebetulan memakai celana pendek membuat rasa panas di paha nya semakin terasa.

"Huff terserah abang capek" Kenlio masih menangis walaupun Fariz sudah pergi kekamar nya.

"Hiks hiks ayah"

Cukup lama Kenlio menangis sampai akhirnya Billi pulang kerumah, Billi menatap Kenlio yang menangis sesegukan dengan tangan yang mengepal menghapus air matanya.

"Kenapa lo?" Tanya Billi, siapa tau kan tadi ada maling.

"Uhuk hoekk h-hiks kakak huweee" Kenlio bangkit dan langsung memeluk Billi.

"S-sakit kakinya" Billi langsung mengangkat Kenlio dan ia dudukan di sofa.
Billi melihat lebam biru dan luka yang cukup besar di lutut Kenlio.

"Siapa yang gangguin lo?" Ucap Billi yang berjongkok dihadapan Kenlio.

"Ga ada" Balas Kenlio.

"Terus kenapa kaki lo luka kayak gini" Kenlio menundukkan kepalanya saat Billi sedikit menaikan nada bicara nya.

"Hiks tadi di sekolah adek di kejar cewek cewek t-terus adek jatuh hiks habis itu luka darahnya banyak Huweee" Billi menghela nafas kasar, ada ada saja bayi ini.

"Terus paha lo kenapa?" Ucap Billi saat matanya menangkap bekat merah di paha Kenlio.

"Di pukul abang hiks sakitt" Duhh Billi jadi ga tega matanya sampe bengkak gitu karna kelamaan nangis pipinya pun bahkan sampai memerah.

"Ck udah gausah nangis, laki kan lo" Billi menghapus pelan air mata Kenlio menggunakan tangannya.

"Tapi sakitt~" Billi hanya diam saja saat Kenlio merengek, biarkan Kenlio diam dulu.

"Mandi sana badan lo bau" Ucap Billi setelah Kenlio sudah sedikit tenang.

"Gamauu" Ucap Kenlio menundukkan kepalanya dan menggenggam jari telunjuk Billi.

"Yaudah ganti baju lo aja" Kenlio mengangguk setuju.

Billi mengangkat sebelah alisnya saat Kenlio mengangkat kedua tangannya kearah Billi.

KENLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang