PART 42

13.9K 1.3K 63
                                    

"Astaga anak ini..." Fariz menggelengkan kepalanya pelan saat melihat Kenlio menghampiri nya dengan wajah yang sudah cemong.

Bajunya pun ikut kotor, entah apa yang di lakukan anak ini sebelum jam pulang tadi, "Sekolah disawah kamu?"  Ucap Fariz.

"Iya, Abang orang orangan sawah nya" Sahut Kenlio.

"Siswa siswa disini bagaikan padi yang di jaga oleh Abang orang orangan sawah" Kenlio berucap dramatis.

Fariz tak menjawab lagi dan segera masuk kedalam mobil disusul oleh Kenlio.

"Utututu kamu lutuuu sekali" Ucap Kenlio sesuatu di tangannya.

Fariz hanya melirik sebentar sebelum melajukan mobilnya, Kenlio ini memang aneh aneh saja entah apa benda yang ada di tangannya.

Selama diperjalanan hanya ada celotehan Kenlio, Fariz biasa saja selagi anak ini tidak berbuat macam macam.

Saat lampu lalu lintas berwarna merah, Fariz menyempatkan dirinya mengusap rambut Kenlio.

"Apa itu?" Tanya Fariz.

"Gaboleh! Ini namanya Coco, Dan Abang tidak boleh lihat karna Coco itu pemalu" Kenlio menyembunyikan tangannya agar Fariz tidak melihat nya, Fariz tak ingin ambil pusing pun langsung kembali menjalankan mobilnya saat lampu lalu lintas berwarna hijau.

"Sampai disana langsung mandi, Daddy gamau peluk kamu kalau modelan kamu kayak ikan lumpur begitu" Ucap Fariz.

"Ayah pasti mau!" Sahut Kenlio menatap tajam Fariz.

"Kamu itu udah bau kecoa, Mana mau orang orang peluk kamu" Mata Kenlio melotot dan segera melihat sesuatu di tangannya.

"Coco tidak dengar kan? Abang! Tidak boleh bilang begitu,Nanti Coco sedih" Marah Kenlio.

"Bocah ini benar benar pingin tak hii!" Gumam Fariz.

Setelah perjalanan cukup lama pun akhirnya mereka pun sampai di kantor milik Daffa.

Dapat mereka lihat Tyo yang sudah berdiri menunggu mereka, Tyo mendekat dan membukakan pintu untuk Kenlio.

Saat pintu dibuka, Kenlio langsung berlari masuk kedalam meninggalkan Fariz dan Tyo yang bingung.

Fariz keluar dari mobil dengan membawa tas sekolah milik Kenlio, "Bawa mobil ini keparkiran" Fariz memberikan kunci mobil ke Tyo.

"Baik Tuan muda"

Fariz masuk kedalam gedung besar itu, Ia mengedarkan pandangannya guna mencari si sosok tuyul punya Daffa itu, Namun hasilnya nihil.

Karna Fariz pikir Kenlio sudah lebih dulu berada di ruangan Daffa maka Fariz langsung saja masuk kedalam ruangannya sendiri.

Ting!

Pintu lift terbuka memperlihatkan Daffa dan sekertaris nya, Saat sedang berjalan Daffa bertemu dengan Tyo.

"Tyo"

"Iya Tuan besar?"

"Kenapa berada disini? Bukannya aku menyuruhmu untuk menunggu Fariz dan Kenlio"

"Tuan muda Fariz dan Tuan muda kecil baru saja sampai Tuan besar" Daffa menatap sekeliling, Tapi tetap saja tidak melihat dua sosok yang ia cari.

"Ada dimana mereka?"

"Saya tidak tau Tuan besar, Tapi tadi Tuan muda kecil berlari meninggalkan Tuan muda Fariz"

"Kemana Kenlio pergi?"

"Saya tidak tau Taun besar"

"Cari dia, Aku harus melakukan Meeting sekarang"

"Baik"

KENLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang