PART 22

27.2K 2.1K 90
                                    

"Papa?"

Lelaki betubuh besar yang diketahui ayah dari Valdi itu pun menatap Valdi yang sudah menundukkan kepalanya.

"DASAR ANAK NAKAL! Sudah berapa kali saya bilang, Untuk tidak membuat ulah" Bentak pria itu.

"Maaf Papa" Ucap Valdi.

"Pulang! kamu akan mendapatkan hukuman" Pria itu menarik Valdi dengan kasar sampai pergelangan tangan Valdi menjadi sedikit kemerahan.

"Papa Zee maaf, V-valdi ga nakal Papa" Valdi dengan sekuat tenaga menahan tubuhnya agar tidak di tarik oleh papanya.

ZEEGAR ZARQUELL NATYLEO Duda tampan anak 1 yang selalu menjadi incaran para wanita, Selain tampan Zee juga merupakan CEO yang cukup terkenal jadi tak heran jika para wanita menyukai dirinya.

Zee sudah berpisah sejak lama bersama istrinya ups mantan istrinya semenjak dia ketahuan berselingkuh di belakang Zee.

"Diam dan menurutlah" Zee menarik Valdi dengan kasar menuju mobilnya untuk pulang.

Kenlio sebenarnya ingin membantu Valdi tapi tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh seseorang.

"Adek ngapain disitu? Kakak sama yang lain cariin Adek dari tadi loh"

"Kakak bantuin temen Adek" ucap Kenlio sembari menunjuk kearah Valdi yang sudah masuk kedalam mobilnya.

"Mereka udah pergi dek, yaudah ayo masuk, Abang sama Ayah juga nyariin Adek"

Akhirnya Kenlio masuk kembali dengan rasa bersalah karna tak bisa membantu Valdi, Bukan karna apa, Tapi Kenlio melihat sendiri betapa takutnya Valdi berhadapan dengan pria itu.
Pria itu juga terlihat sangat marah sampai menarik Valdi dengan kasar.

"Adek dari mana aja?" Tanya Daffa saat melihat Kenlio datang bersama Billi.

Kenlio tak menjawab apapun ia malah merentangkan tangannya, meminta Daffa mengangkatnya.

Kenlio menyembunyikan wajahnya diceruk leher Daffa menghirup aroma sang ayah yang selalu wangi dan segar.

"Ayah pulang" Ucap Kenlio pelan tetapi masih bisa didenga oleh Daffa.

"Nanti yaa, Sebentar lagi kita pulang oke?" Kenlio hanya mengangguk sebagai jawaban.

1 jam telah berlalu, dan selama itu juga Kenlio tertidur di gendongan Fariz, Bayi ini menangis kencang tadi dan merengek ingin pulang.

Bahkan Daffa pun kewalahan menenangkan Kenlio, Jadilah sekarang Kenlio di gendongan Fariz.

Fariz terus mengayunkan badannya dengan pelan tak lupa botol susu yang ada di tangannya, Lihatlah Bayi besar yang ada di gendongan Fariz ini, Lucu sekali saat pipinya tertekan dada Fariz sehingga membuat mulutnya sedikit terbuka.

"Abang, Kakak ayo pulang, lagian ini sudah malam pantas saja Adek merengek ingin pulang" Mereka berpamitan terlebih dahulu baru setelah itu mereka pulang.

Maklum ya guys, kondangannya bawa bayi sihh jadinya kerepotan sendiri.

......

"Papa Zee maaf" Tak ada kata lain yang bisa di ucapkan Valdi.
Hanya kata maaf yang terus terucap dari mulut Valdi.

"Maaf! Maaf!Maaf! Saya muak mendengar kata kata itu!"

"Maaf papa"

"Maaf terus tapi tetap diulangi, Kau tidak mengerti bahasa manusia ha? Jawab!" Bentak Zee sambil mencengkram pipi Valdi, dapat Valdi rasakan kuku Zee menembus kulitnya.

"Saya lelah bekerja, Untuk apa? Untuk kamu!"

"Apa balasan mu? Kau bahkan bodoh dalam pelajaran, Berandalan, Teman teman geng mu itu yang membuat mu seperti ini!"

KENLIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang