Pagi pagi sekali Billi sudah bangun untuk mengerjakan tugas melukis kuliahnya.
Tangannya dengan lihai membuat pola yang akan ia gambar, Mulutnya bernyanyi mengikuti musik dari earphone yang ia pakai.
Tak lama Kenlio keluar dari kamar Daffa dengan rambut acak acakan, Baru bangun bobo ceritanya.
"Kakak buat apa?" Kenlio menatap Billi lalu berjalan gontai mendekat ke arah Billi yang sibuk melukis.
Namun belum sempat Kenlio mendekat ia sudah lebih dulu di tarik oleh Daffa untuk menjauh.
"Adek jangan di ganggu, Kakaknya lagi buat tugas kuliah"
Kenlio mendongak guna menatap wajah Daffa "Adek kan cuma tanya aja Ayah" Ucap kenlio.
"Udah gausah di ganggu kakak nya" Daffa menarik Kenlio menuju dapur untuk sarapan.
Kenlio makan dengan tenang saat di suapi Daffa, Sesekali matanya menatap Billi yang masih fokus melukis.
"Ayah Adek mau melukis juga" Ucap Kenlio sambil mengunyah makanan.
"Iya nanti kita melukis di dekat kolam saja ya sayang, Kakak nya jangan di ganggu ya" Daffa menghapus sisa makanan di sudut bibir Kenlio dengan tangannya.
Seperti biasa cukup menghabiskan waktu yang lama untuk Kenlio selesai makan, Disuapi saja lama apalagi jika tidak disuapi.
"Mandi dulu ya" Kenlio mengangguk sebagai jawaban lalu mengikuti langkah Daffa.
......
"Adek pakai ini dulu biar nanti bajunya ga kena cat"
Sekarang Kenlio sudah berada di pinggiran Kolam dengan alat melukis yang sudah lengkap.
Kenlio sudah siap melukis, Rambutnya sudah di kuncir dua oleh Daffa, Daffa sampai gemes sendiri liatnya.
Daffa mendudukkan dirinya di Gazebo yang ada di pinggir kolam sesekali tertawa kecil melihat wajah Kenlio yang bersemangat melukis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLIO
Random"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Awalnya KENLIO hanya ingin bermain-main saja, Tapi Pria paruh baya ini benar benar menganggap serius ucapan Kenlio, Lebih parahnya hari itu ju...