"KEN!" Zaky dan Zidan berlari menghampiri Kenlio yang tergeletak begitu saja di jalan.
Motor yang keduanya pakai mereka tinggalkan saja, Tidak peduli jika lecet yang penting sekarang adalah teman nya.
"Zi gimana!" Zaky kelimpungan sekarang.
Pikirannya tiba tiba saja kacau sehingga bingung harus berbuat apa, Karna keadaan Kenlio benar benar membuatnya syok.
"Za tenang! Kita harus bawa Kenlio ke rumah sakit sekarang!"
Zaky mengangguk dan dengan kaki bergetar ia menaiki motornya, Lalu Zidan mengangkat Kenlio dan di dudukan di tengah. Jadi Zaky yang menyetir, Kenlio di tengah dan Zidan duduk di belakang untuk memegangi Kenlio.
Bodoamat ada polisi juga terobos aja, Orang darurat gini kok.
Meski keduanya panik tapi mereka tetap harus menenangkan diri masing masing, Intinya Kenlio harus cepat di tangani oleh Dokter.
"Ciee tegang" Ucap Kenlio dengan suara seraknya.
"Bego lo anjing!" Ucap Zidan yang tak habis pikir dengan Kenlio yang masih sempat mengejek mereka disaat keadaan nya sudah begitu.
"Serius amat, Santai aja napa sih" Kekeh Kenlio.
"Kita panik babi! Diem deh lo" Zidan membekap mulut Kenlio agar tidak berbicara lagi.
Kenlio sandarkan tubuhnya di punggung Zaky dan sedikit tersenyum, "Makasih ya.." Ucap Kenlio pelan.
"Kalian tau, Tubuh gue udah ga berasa apa apa lagi..."
Tangis Zaky pecah saat itu juga Tapi dengan cepat Zaky hapus air matanya guna menjernihkan pengelihatan nya lagi.
"Lo jangan nangis Za..." Kenlio merasakan tubuh Zaky yang sedikit bergetar.
"Gue gamau ketabrak kedua kalinya, Nyetir yang bener bego..." Maki Kenlio.
"Iya Ken.." Sahut Zaky dengan mata yang sudah memerah.
Tak butuh waktu yang lama ketiganya pun sampai di rumah sakit. Dengan keadaan Kenlio yang kembali tak sadarkan diri.
Zidan dengan sekuat tenaga mengangkat Kenlio untuk dibawa masuk kedalam.
"Suster! Dokter! Tolong temen saya!" Teriak Zidan dengan sedikit berlari.
Para suster pun dengan cepat membawa brankar dan menghampirinya Zidan dengan segera, "Letakkan disini" Zidan meletakan Kenlio di atas brankar yang Setelah itu langsung di bawa suster ke ruang IGD.
Mereka berdua duduk di kursi yang tepat berada di depan ruangan IGD. Keduanya masih mengatur nafas masing masing.
Zidan menoleh guna menatap Zaky yang berada disampingnya, Zaky terlihat sangat syok sampai wajahnya pun memancarkan ketakutan.
Zidan tepuk pundak Zaky untuk menyadarkan Zaky dari lamunannya, "Lo tenangin diri lo Za, Gue mau ngasih tau ini sama Om Daffa dulu"
Zaky mengangguk sebagai jawaban, Sedangkan Zidan menelpon Daffa untuk memberitahukan keadaan Kenlio, Takut nanti ada masalah serius pada Kenlio.
Sedangkan Zaky memilih untuk tetap duduk disana menunggu Dokter selesai menangani Kenlio.
Meski begitu. Pikiran Zaky tak tentu arah, Ia memikirkan bagaimana nanti cara mengatakan kepada Daffa, Bagaimana jika ternyata Kenlio nanti pergi untuk selamanya, Masih banyak pertanyaan yang ada di pikiran Zaky.
"Valdi Anjing! Habis lo sama gue nanti!" Wajah Zaky berubah marah saat nama Valdi terbesit di pikiran nya.
Tak lama Zidan datang menghampiri nya, "Gimana?" Tanya Zaky.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLIO
Random"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Awalnya KENLIO hanya ingin bermain-main saja, Tapi Pria paruh baya ini benar benar menganggap serius ucapan Kenlio, Lebih parahnya hari itu ju...