"Lo?!"
"E-eh? sakit woi bangsat!" Pekik pemuda yang tadinya duduk di samping Kenlio kini sudah berdiri karna rambutnya di tarik oleh Kenlio.
Daffa jelas aja kaget, masalahnya kan ini Kenlio ga ingat apa apa, Kenapa malah main jambak jambak aja woi anak orang mana ada bapaknya pula.
"Adek? Udah lepasin sayang" Daffa mendekati Kenlio dan menarik tangan Kenlio agar melepaskan rambut yang ia genggam.
"ENGGAK! GAMAU! Dia ini yang udah bikin Adek jadi kayak gini Ayah!" Daffa memeluk Kenlio yang masih berusaha menggapai pemuda berambut putih di sampainya itu.
"Adek sayang, Gaboleh bilang gitu"
"Ayah kok gitu?!, Dia ini loh Ayah yang bikin Adek jadi gini!" Marah Kenlio.
"Udah sssttt ga enak sama Om Zee anaknya kamu tuduh gitu" Kenlio yang berada di pelukan Daffa sedikit menyembulkan kepalanya guna menatap Zee yang berdiri tak cukup jauh dari mereka.
"Takut Ayah~" Rengek Kenlio dan mengeratkan pelukannya pada Daffa.
Zee mendekati Kenlio dan mengusap rambutnya, "Maafin anak saya ya, Kemarin dia sudah saya hukum habis habisan" Ucap Zee sembari menatap tajam sang Anak, Valdi.
Yap mereka datang berkunjung hari ini setelah mendapatkan kabar dari Daffa jika Kenlio sudah sadar.
"Minta maaf Valdi." Valdi menunduk dan mengangguk.
"Kenlio aku minta maaf ya.." Sembari mengulurkan tangannya.
"Enggak! Enak aja minta maaf, Lo harus kayak gue dulu baru minta maaf" Sahut Kenlio sembari menepis tangan Valdi.
"Jahat ya lo Val, Gue mau minta maaf padahal waktu itu sama lo dan baikan. Tapi taunya lo iblis banget dah Val, Lo keroyok gue sampai mau mati tau ga!!"
"DAN LO MASIH PUNYA MUKA DATENG KESINI BUAT MINTA MAAF?!" Kenlio benar benar marah sekarang, Ga peduli ada bapaknya apa enggak yang penting Kenlio marah sekarang.
"Adek..., Tenang dulu sayang" Daffa berusaha menenangkan Kenlio.
"Ayah gausah suruh aku tenang!, Biarin aku habisin nih orang hari ini juga!" Kenlio berusaha melepaskan pelukan Daffa.
"Adek! Dengerin Ayah dulu!" Daffa sedikit meninggikan suaranya.
Mata Kenlio berkaca kaca sekarang, "Ayah kenapa jadi marahin Adek?, Adek salah gitu buat marah?. Sakit Ayah, Dia buat Adek sakit..." Kenlio mulai menangis di pelukan Daffa.
"Iyaa sayang Ayah tau, Tapi Adek dengerin dulu penjelasan nya yaa..." Daffa menangkup wajah Kenlio dan sedikit mengusap air mata di pipinya.
"Kalau Adek ga dengerin, Adek ga bakalan tau kebenarannya nak.."
"Jadi Adek tenang dulu dan dengarkan ya.."
"Tapi Ayah bentak bentak Adek tadi" Bibir Kenlio melengkung kebawah, Bahkan hidung dan pipinya sudah mulai memerah.
"Iyaa maaf ya, Ayah ga sengaja bentak Adek. Sekarang Adek diam dan dengarkan ya"
"Iya Ayah Adek dengar"
Flashback
"Kemasi barang barang mu, Kita berangkat ke Australia malam ini"
Valdi yang baru saja pulang dari tongkrongan melotot kaget mendengar perkataan Zee.
"Kenapa tiba tiba banget pa?"
"Kamu kalau gamau ikut, Tinggal aja sendirian disini" Zee berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
"Papa tunggu.." Valdi menahan tangan Zee untuk menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLIO
Random"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Awalnya KENLIO hanya ingin bermain-main saja, Tapi Pria paruh baya ini benar benar menganggap serius ucapan Kenlio, Lebih parahnya hari itu ju...