Setelah menunggu cukup lama Daffa pun datang karna mendapat Telfon dari Kenlio.
Kepala sekolah kaget saat CEO paling terkenal dan memiliki cabang perusahaan dimana mana datang kesekolah nya "Tuan Daffa? Apa yang mengundang mu kemari?" Kepala sekolah berdiri dan berjabat tangan dengan Daffa.
"Saya di panggil kesini karna katanya anak saya berbuat keributan disini" Ucap Daffa lalu menghampiri Kenlio.
"Adek gapapa sayang?" Kenlio dapat melihat jelas dari mata Daffa yang memancarkan kekhawatiran.
"Maafin adek ayah" Tangis Kenlio pecah, Menyesal karna membuat Daffa khawatir.
untung saja yang ada di ruangan ini cuma mereka ber 4, Teman Kenlio dan teman teman Valdi sudah dibawa kerumah sakit untuk diobati.
"it's okay, Gapapa sayang" Daffa membawa Kenlio kedalam pelukannya lalu berusaha menenangkan Kenlio.
Tak lama Zee pun datang dengan wajah yang marah dan langsung saja menampar Valdi.
Plak..
"Anak sialan!"
"Kau sudah membuat saya malu!"
"Tuan Zee uruslah surat perpindahan Valdi, Dia dikeluarkan dari sekolah" Ucap Kepala sekolah.
"Apakah tidak ada kesempatan?"
"Sudah begitu banyak kesempatan yang di sia sia kan, Kali ini tidak bisa tuan Zee"
"Lihat! Kamu di keluarkan dari sekolah, Mau jadi apa kau sekarang!" Valdi hanya bisa menundukkan kepalanya, dihatinya berkata ingin membela tapi mulutnya sama sekali tak mengeluarkan kata kata itu.
"Ayah" Kenlio kembali memeluk Daffa ia takut melihat pertengkaran Valdi dan papanya.
"Gapapa jangan takut ada ayah"
"Ayah hiks dia gasalah"
Semua yang ada disana diam menunggu kelanjutan perkataan Kenlio.
"Adek yang udah nakalin dia duluan padahal dia ga ikutan pukulin temen adek"
"Hiks... ayah bantuin dia supaya engga di keluarin dari sekolah ayah hiks"
"Iya udah gausah nangis nanti ayah bantuin"
"Sekarang minta maaf ya sama temenya" Ucap Daffa melepaskan pelukannya.
"Valdi maafin Kenlio ya, Nanti Kenlio beliin Valdi yupi beruang yang banyak ya?" Gini nih Kenlio kalau udah sama induknya bakal balik sifat bayinya.
"Maafin Valdi juga ya"
"Engga Valdi ga salah" Kenlio menggelengkan kepalanya dengan cepat menolak permintaan maaf Valdi.
"Maafkan kelakuan anak saya tuan Daffa" Ucap Zee.
"Tidak, Seharusnya saya yang meminta maaf karna putra bungsu ku yang memulai pertengkaran"
"Bukan masalah yang besar tuan Daffa"
"Dan untuk sekolah Valdi nanti saya urus sekaligus dengan biaya rumah sakit teman temannya" Ucap Daffa.
"Terimakasih tuan Daffa"
Daffa beralih menatap kepala sekolah "Maafkan kelakuan putra bungsu ku yang membuat keributan di sekolah mu pak"
"Tidak apa tuan Daffa"
"Baiklah, Adek ayo pulang"
"Iya ayah"
Sebelum pergi juga Daffa mendekati Valdi terlebih dahulu, Valdi pikir ia akan di pukul tapi ia malah mendapatkan usapan dikepala nya.
Valdi mendongak menatap mata Daffa, Kalian tau kan usapan di kepala adalah yang selalu Valdi inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLIO
Random"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Awalnya KENLIO hanya ingin bermain-main saja, Tapi Pria paruh baya ini benar benar menganggap serius ucapan Kenlio, Lebih parahnya hari itu ju...