Brakk!!
"Aduhh" Ucap Kenlio yang sudah terduduk di jalan.
Dirinya mendongak menatap orang yang sudah ia tabrak, Mata mereka bertemu dan saling pandang.
Mata itu, Mata yang sangat Kenlio kenali tapi Kenlio tidak bisa langsung menyimpulkan jika itu benar, Karna Kenlio tidak bisa melihat bagaian hidung dan mulutnya dikarenakan orang itu memakai masker.
"Maaf, Gue ga liat tadi" Kenlio mengalihkan pandangan nya sembari berdiri.
Laki laki itu diam dan mengangguk, "Lo?" Kenlio memperhatikan orang itu dari atas sampai bawah.
Sadar di perhatikan, Orang itu berbalik untuk meninggalkan Kenlio, Namun tangan Kenlio menahannya dan ia berniat membuka masker itu.
"Kalian kembali!" Sial sekali, Itu guru si lembe turah dengan pak satpam yang berlari kearah Kenlio.
Kenlio dengan terpaksa melepaskan genggaman nya dan segera berlari menjauh, Sorot mata itu terus menatap Kenlio sampai Kenlio hilang dari pandangan nya barulah ia kembali berjalan menjauh.
Sedangkan Kenlio berlari mengejar Zaky dan Zidan yang entah sudah dimana.
Kenlio berhenti di depan warung, Ia terengah engah karna berlari, "Ken! Psttt Ken!" Kenlio menoleh kearah warung itu, Dan terlihat lah Zaky dan Zidan yang sudah berada didalam sana.
"Bangsat ya kalian ninggalin gue!" Kenlio mendekati mereka berdua.
"Lagian lo pake nabrak segala, Mana kayak drama pula main tatap tatapan" Ucap Zaky.
Kenlio terduduk lemas, "Aduh kok perih sih" Kenlio menatap pahanya.
Alangkah terkejutnya Kenlio melihat goresan panjang dipahanya, Bahkan celana sekolah nya ikut robek.
"Lah kok luka sihh, Aduhh perih~" Rengek Kenlio, Rasanya ia mau menangis. perih banget soalnya kena keringat.
Tapi malu lah diliat Zaky sama Zidan.
"Kenapa Ken?" Tanya Zidan yang memang memperhatikan Kenlio.
"Luka"
"Jatoh tadi kali" Ucap Zaky bangkit mendekati Kenlio untuk melihat lukanya.
"Engga, Kayaknya pas manjat tadi" Jawab Kenlio lalu meniupi lukanya.
"Kenapa itu" Ketiganya menoleh menatap bapak sang pemilik warung ini.
"Luka pak kakinya" Zaky menjawab.
"Ini bapak ada obat merah sama perban, Obati gih" Bapak itu memberikan sebuah kotak yang berisi obat obatan.
Zaky dan Zidan pun membantu mengobati Luka Kenlio, "Sakit Za pelan pelan!" Ucap Kenlio dengan mencengkram lengan Zidan.
"Ini udah pelan bego, Diam Ken!" Kesal Zaky saat Kenlio terus menggeliat seperti cacing saat kapas yang sudah ditetesi obat merah itu menyentuh lukanya.
"Ssshhh udah anjing udah" Kenlio menarik kakinya.
"Nih anak gue geprek juga lo!" Zaky menarik kembali kaki Kenlio.
"Buka aja deh celana lo biar mudah pasang perbannya"
"Dih enggak! Apaan coba pake buka buka celana segala"
"Yeuw gue cuma mau pasang perban doang bukan liat punya lu yang kecil itu"
"Enak aja, Punya gue ga kecil ya anjing! Udahlah gausah di perban"
"Ck terserah deh" Zaky memasukan kembali obat dan perban yang tadi ia keluarkan kedalam kotak lalu mengembalikan nya, Tak lupa juga Zaky mengucapkan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLIO
Random"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Awalnya KENLIO hanya ingin bermain-main saja, Tapi Pria paruh baya ini benar benar menganggap serius ucapan Kenlio, Lebih parahnya hari itu ju...