Kenlio menghembuskan nafasnya saat dirinya harus kembali kerumah ini, Suasana dirumah ini sangat tidak mengenakkan.
"Daddy kenapa sih?!"
"Maksa banget aku harus baikan sama anak itu, Billi bilang gamau ya gamau! Dad ga ngerti juga?!"
"Daddy sadar ga, Daddy tuh udah pilih kasih selama ini"
"Harusnya Daddy mikir dong, Siapa yang lebih berhak dapet kasih sayang yang lebih dari Daddy"
"Bahkan Abang juga ga berhak dapet kasih sayang lebih dari Daddy!!"
"Billi!"
Kaki Kenlio terhenti saat suara Billi dan Daffa terdengar sampai Kenlio menginjakkan kakinya di tangga pertama.
Pertengkaran Daffa dan Billi terdengar sangat serius, Bahkan Kenlio takut untuk melanjutkan langkahnya, Teriakan Daffa sangat marah.
"Kakak sama Ayah kenapa?" Jantung Kenlio berdegup kencang, Ini kedua kalinya Kenlio mendengar nada tinggi Daffa dan untuk kedua kalinya juga Kenlio merasa takut dengan suara itu.
Suara yang pertama kali Daffa keluarkan dan membuat Kenlio bertekuk lutut di hadapan Daffa.
Dan sekarang ia harus mendengarkan nya lagi? Namun kali ini berbeda, Nada tinggi itu bukan tertuju untuk nya.
"Takut ihh" Gumam Kenlio, Dirinya bimbang harus memilih masuk kedalam atau menunggu disini sampai pertengkaran di dalam selesai.
Namun belum lama Kenlio berdiri disana, Teriakan marah Billi pun kembali terdengar dan saat ucapan itu di lontarkan Billi, Kaki Kenlio lemas seketika.
Matanya melotot tak percaya mendengar kenyataan yang baru saja ia ketahui.
"Jadi Abang bukan anak kandung Ayah?" Yap Kenyataan bahwa Fariz bukanlah anak kandung dari Daffa dan istrinya.
Saat itu juga Kenlio baru mengingat nama Fariz, Memang benar Fariz tak memiliki marga Alkieletera di belakang namanya.
"Loh kok nama Abang ga ada marga nya Ayah?"
"Lihat ini abang lucu banget kan"
"Ha? Iya Abang lucu pas kecil tapi sekarang udah jadi galak"
Ingatan saat Daffa dan Kenlio melihat lihat album masa kecil Fariz dan Billi pun membuat Kenlio terdiam seketika.
Mungkin inilah alasan Daffa tak membalas pertanyaannya waktu itu."Anjing kaget bego!!" Pekik Kenlio saat terdengar pecahan kaca dari dalam Mansion.
"Tuan Daffa!!" Suara maid menggelegar meneriaki nama Daffa, Entah apa yang sudah terjadi di dalam sana.
Tanpa pikir panjang Kenlio berlari menaiki tangga dan segera masuk kedalam Mansion.
"Gila nih orang anjir" Kaki Kenlio terhenti saat melihat keadaan rumah sudah seperti kapal pecah tak lupa dengan Daffa yang sudah terduduk dilantai dengan darah yang mengalir dari kepalanya.
Mata Kenlio menajam saat melihat Daffa, Tangan Kenlio mengepal erat bersiap melayangkan tinjunya, Billi benar benar keterlaluan.
"Wah anjing lo!!"
Bugh!!
Tubuh Billi tersungkur saat pukulan Kenlio mengenai wajahnya, Darah segar pun mengalir dari hidung Billi.
"Lo udah gila mukul Ayah lo sendiri pakai vas bunga?!"
Kenlio mencengkram kerah baju Billi dan kembali melayangkan pukulannya.
Billi juga tak tinggal diam, Dia juga membalas pukulan Kenlio membuat keduanya babak belur.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLIO
Random"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Awalnya KENLIO hanya ingin bermain-main saja, Tapi Pria paruh baya ini benar benar menganggap serius ucapan Kenlio, Lebih parahnya hari itu ju...