Flashback
"Kalian jahat!" Pekik yang lebih muda kearah sekumpulan remaja yang kini tengah duduk menghadapnya.
"Abang Haikal jahat!"
"De—"
"Abang dirga diam! Gue beneran marah sama mereka!" Yang lebih muda berteriak kepada yang lebih tua.
"Lo kenapa ngelakuin itu ha?! Lo goblok ga bisa mikir gimana kedepannya kalau lo ngelakuin itu?!" Dia Valdi, Kini tengah berhadapan dengan teman temannya.
"Padahal gue udah bilang balapan nya ga jadi, Dan lo nekat jadi gue cuma buat nyelakain anak itu?!"
Bugh!
Satu pukulan berhasil mengenai Haikal.
"Gue gahabis pikir sama jalan pikiran kalian, Lemah! Main keroyokan kayak bocah tau gak!" Valdi kembali melayangkan pukulannya.
Haikal yang memang sudah terbaring di lantai langsung saja berdiri dan mencengkram kerah baju milik Valdi.
"Lo yang lemah! Dipikir kita gatau apa lo sering bicara sama tuh anak, Padahal dia juga udah sering nyakitin lo" Kini Haikal lah yang meninggikan suaranya.
"Ya terus kenapa?! Hubungannya sama kalian apa gue tanya?"
"Gue gasuka liat lo dekat sama anak itu, Lagipula dia juga udah bikin gue dan temen temen yang lain luka waktu itu!"
Bugh!
"Abang Helin yang mulai duluan anjing dan lo kenapa ikutan ngeroyok temennya tuh bocah gue tanya?!"
"Waktu itu emang kita yang salah, Lagian juga biaya rumah sakit kalian di tanggung sama bapaknya dan bapaknya juga udah minta maaf!"
"Kecewa gue sama kalian"
"Bener kata papa, Kalian memang buat gue jadi buruk"
"De?" Dirga yang memang diam sejak tadi kini mulai membuka suaranya.
"Kenapa? Kenyataan kok" Ucap Valdi menatap Dirga dengan tatapan mengejek.
"De! Kenapa kita semua jadi terlibat? Cuma mereka ber6 aja yang mukulin dia. Kenapa yang lain jadi kena imbasnya juga?!"
"Gue gamau berhubungan sama kalian lagi!" Mata Valdi menajam menatap Dirgara.
"Kok Dedek bilang gitu?.."
"GUE CAPEK! KALIAN MANA TAU GUE DIPUKULIN PAPA ATAS KESALAHAN 6 MANUSIA SETAN INI!!" Valdi berteriak bak orang kesetanan, Matanya yang merah mulai berlinang air mata.
"6 hari berturut-turut gue di kurung didalam kamar, Gue dipukul! Dan selam 6 hari itu juga gue nangis karna gakuat nahan rasa sakitnya..."
"gue ga bisa terima disaat gue dihukum atas kesalahan kalian anjing!"
"Gue udah banyak sakitnya, Kalian pasti tau..." Suaranya melemah dan mulai terduduk dilantai yang dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENLIO
Random"Om angkat Gue jadi anakmu"-Kenlio "Oke"-Daffa "Bercanda doang om"-Kenlio "Tapi saya tidak bercanda"-Daffa Awalnya KENLIO hanya ingin bermain-main saja, Tapi Pria paruh baya ini benar benar menganggap serius ucapan Kenlio, Lebih parahnya hari itu ju...