Saat dirumah aiden langsung melempar asal tas nya dan mulai merebahkan badan,aiden tinggal dirumah besar ini sendirian karna mamahnya telah meninggal dia tidak ikut dengan papahnya ke luar negri karna dia ingin melanjut kan sekolahnya di indonesia.
Seperti biasa dia dirumah diurus dengan pembantunya...dan ada satu pengurs dirinya sejak kecil yang masih kerja dengan nya sampai sekarng karna tidak tega meninggalkan anak majikannya itu tinggal di rumah semewah dan sebesar ini sendirian.
Tok tok tok
"Den..."panggil seorang wanita tua dari arah luar kamarnya.
Aiden langsung beranjak dari tempat tidur nya dan menghampiri pintu dan membukanya.
Memperlihatkan wanita tua yang berdiri di depan pintunya kini wanita itu adalah pengasuhnya dulu saat dirinya masih kecil dan sekrng masih bekerja dengannya,sebut saja nama wanita itu adalah bibi jeiji.
Aiden biasa memanggilnya dengan sebutan bi eiji itu lah sebutan yang diberikannya sejak kecil.
"Ada apa bi?"tanya aiden
"Aden ingin bibi masakin apa?"
"Ehm...apa aja deh bi"
Aiden memang bersikap baik dengan pengasuh nya ini karna sudah kenal dan dekat lama beda halnya ketika dia sedang bersama org lain di luar sikap nya berubah menjadi dingin dan cuek.
"Baiklah...bibi akan masakin nasi goreng kesukaan aden"ucap bibi itu kemudian melangkah pergi dari kamar aiden.
Aiden hanya tersenyum kemudian menutup pintu kamarnya lagi kemudian beranjak untuk mandi.
Setelah selesai mandi aiden keluar dengan handuk yang menggantung ke pinggang nya dan hanya menyisakan dada bidangnya saja yang terbuka.
Aiden berjalan ke arah lemari pakaian dan mulai mengambil pakaian style casual nya.
.
.
.
Saat ini menunjukan pukul 19.00 aiden turun dan berjalan keruang makan untuk makan malam,saat di meja makan sudah tersedia hidangan seperti yang dibilang pengasuhnya tadi ada sepiring nasi goreng disana.Aiden makan sendiri dimeja makan suasana disana jadi sunyi senyap hanya ada suara hentakan dari sendok dan piring yang menghiasi malamnya kini.
____________
Saat selesai makan aiden langsung pergi kekamar nya,dia membuka hpnya sebentar kemudian meletakkan nya kembali dan mulai pergi ke meja belajarnya,saat dirinya sedang belajar rasa sunyi dan hampa dirasakannya kemudian dia berinisiatif untk menghidupkan musiknya agar menemani kesunyian di dalam kamarnya itu.
Disaat dirinya sedang fokus belajar kemudian dia mendadak menjadi bad mood dengan pelajarannya,dia menghempaskan pulpen dan menyandarkan kasar tubuhnya ke sandaran bangku belajarnya kemudian mengusap kasar wajahnya.
Entah mengapa saat ini dirinya lagi malas untuk belajar atau sekedar membaca buku pelajarannya,saat dirinya mengalami frustasi dengan pelajarnnya kemudian matanya tertuju ke bingkai foto yang ada di samping mejanya.
Diraihnya foto itu kemudian dia melihat dengan wajah teduh,memori akan kenangan dirinya dan mamahnya kini kembali muncul kedalam fikirannya.
Dia tersenyum dengan air mata yang tanpa permisi telah membasahi pipinya dan tanpa disadarinya,setiap kali dia mengingat kenangannya dengan wanita yang dicintainya itu dia selalu menangis teduh.
Rasanya tidak kuat untuk menangung kesendirian ini sendirian dia menjadi sangat lemah jika hal itu berhubungan dengan orang yang dicintainya.
Dia memeluk foto yang ada dirinya dan mamahnya sedang tersenyum bahagia di dalam foto itu....dia membawanya ke tempat tidur dan memeluknya kemudian memejamkan matanya untuk bertemu ke alam mimpi.
.
.
.
Pagi hari,aiden bangun seperti biasa yaitu pukul 06.00 dia pergi mandi kemudian bersiap untuk berangkat ke sekolah.Saat menuruni tangga aiden langsung menghampiri ke meja makan,disana sudah disiapin sarapan untuknya aiden duduk lalu memulai sarapannya.
Setelah selesai kemudian dia berangkat kesekolah akan tetapi dia akan sedikit terlambat pergi ke sekolah karna dia ingin mampir untuk melihat kabar orang yang dicintainya saat ini.
Hari ini adalah hari kamis jadi setiap hari kamis aiden akan terlambat datang kesekolah dikarenakan dia ingin menjenguk mamah nya di pemakaman.
Saat tiba dipemakaman aiden meletakkan bunga mawar merah favorit mamahnya itu diatas pemakaman mamahnya.
Aiden biasanya akan menanyakan kabar mamahnya dan bercerita tentang kesehariannya,hal ini dilakukannya untuk mengurangi rasa rindunya kepada seseorang yang sangat disayanginya itu walaupun rasa rindunya itu tidak tuntas tapi setidaknya bisa mengobati rindunya.
"Mamah tau mah...aiden sangat sangat merindukan mamah"aiden berucap sambil menahan air matanya yang kapan saja bisa jatuh di pipinya.
"Apa mamah rindu juga dengan aiden?"
"Mamah pasti udh bahagia disana ya mah"
"Aiden disini sendirian mah"
"Mamah tau gak?...bi eiji selalu mengurus aiden dengan baik...dia selalu memperhatikan aiden sama seperti mamah dulu...tapi rasa kasih sayang dan perhatian mamah yang mamah berikan ke aiden itu gak bisa di samakan dan gak ada bandingannya....aiden rindu pelukan hangat dari mamah"kini aiden tidak tahan lagi untuk membendung air mata nya...air matanya begitu saja jatuh kepipinya tanpa permisi.
"Kenapa mamah tinggalin aiden mahh...hikss"aiden menangis terisak pelan agar tidak ada orang yang mengetahui dirinya sedang menangis walaupun sebenarnya memang tidak ada orang di pemakaman selain dirinya.
Air mata nya mengalir deras mungkin kalau dia menangis terlalu lama matanya akan membengkak dan itu akan membuat orang bertanya tanya ada apa dengan dirinya.
Tapi sebelum itu terjadi dia sudah menghentikan tangisannya secara perlahan dan dia ingin pamit kemamahnya untuk berangkat sekolah.
"Aiden pamit yah mah"
"Aiden akan sering sering datang kesini kalo urusan sekolah aiden tidak begitu banyak".
Aiden kemudian melangkahkan kakinya keluar dari tempat pemakaman dan mulai menjalankan motornya untuk ke sekolah.
TBC.
Yuk jangan hanya baca tapi juga bantu vote agar author nya semangat untuk berkarya lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN [BL]
Teen Fictionseorang pria yang pendiam dan dingin semenjak kematian ibu nya,dia adalah aiden pria remaja yang dulunya memiliki sifat yang ceria dan ramah... namun semuanya berubah ketika kematian sang ibunda tercinta nya membawa perubahan besar kepada dirinya ⚠️...