chapter 8

5.9K 394 2
                                    


Kalo kata author nya mah mending vote dulu keburu lupa








Akhirnya hari yang ditunggu pun tiba kelas Aiden sedang Mengadakan ulangan kimia, semua berjalan dengan hening dan tenang Aiden mengerjakan soalnya dengan lancar karna dia sudah belajar tadi malam.

Sementara itu Victor dan Bima kelihatan bingung di beberapa soalnya dan mulai mencari cari jawaban dengan teman ya g lain.

"Sustt.. Sustt rick woyy" Bima berbisik bisik memanggil erick yang ada di samping bagian depan tempat nya.

Erick menoleh dan melihat Bima sudah memberikan kode untuk meminta jawaban.

"Nomor 20 itu apa? " bisiknya lirih

"Dehh...... " bisik erick dari arah tempat nya.

Kemudian kembali Victor yang memanggil erick yang ada di sebelah kirinya.

"Erick...... Nomor 17 apaa?" bisik Victor pelan.

"Aaaa.... " jawab erick

"Haa? " Victor tidak kedengaran karna suara nya cukup pelan.

"Aaaaa.... " bisik erick lagi

"Yg benar bngst kalo ngomng" kini suara Victor tidak lagi berbisik dan agak kuat nada bicara nya sehingga guru yang mengawasinya pun melihat kearah Victor dan juga erick.

Erick dan victor yg di lihatin pun secepatnya mulai berbalik ke posisi mereka semula dan berpura pura sedang berfikir.

Guru yg mengawasi tadi pun  kembali fokus dengan pekerjaannya,dan jika sudah dirasa tenang kembali Victor memanggil teman nya namun kali ini bukan erick melainkan Aiden.

"Susstt... Denn... Sustt sustt... Aiden" bisik victor.

Aiden pura pura tidak mendengar walaupun sebenarnya dia mendengar panggilan dari Victor.

"Woyyyhh.... Aidennn.... Sustt sustt... Aidennn jancokkk" bisik Victor sedikit keras.

"Buk victor ribut" Aiden melapor kepada guru pengawas karna merasa terganggu dengan victor.

"Bangsattt... " umpat victor

"Victor kalo kamu gak bisa diam lebih baik kamu keluar aj dan nilai mu nol" ucap guru pengawas itu.

"Ee--enggk buk... Maaf" ucap Victor dan kemudian kembali duduk dengan tenang.

                                •••

Setelah 1 jam pelajaran digunakan untung ulangan akhirnya selesai juga namun karna Aiden mengumpul lebih dulu kemudian dia pergi keluar tanpa menunggu teman teman nya

Victor Bima dan erick kebingungan mencarinya karna tidak menemukannya di kantin, mereka fikir Aiden pergi ke kantin karna dia lapar ternyata mereka tidak menemukan Aiden disana.

Setelah mengetahui keberadaan Aiden mereka pun kemudian menyusul nya di taman, saat mereka menemuinya di taman Aiden terlihat tampak sedang gunda di dalam hati nya dia hanya sendirian duduk dibangku taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengetahui keberadaan Aiden mereka pun kemudian menyusul nya di taman, saat mereka menemuinya di taman Aiden terlihat tampak sedang gunda di dalam hati nya dia hanya sendirian duduk dibangku taman.

Ketika temennya mendekatinya salah satu dari mereka menanyakan keadaan Aiden.

"Bro... Lu gakpapa?" tanya Bima.

"Gue gakpapa" jawab Aiden

"Trus lu knp akhir akhir ini suka banget menyendiri di taman ini? " sambung erick.

"Gue cuma lgi rindu nyokap" jawbnya lgi.

Bima Victor dan erick memang sudah mengetahui hal itu karna pada saat mamah nya meninggal yg paling bisa menenangkan nya adalah ketiga teman nya itu, Aiden juga udah cerita tentang bagaimana kejadiannya kepada mereka itu sebab nya mereka bertiga selalu ada di sisi Aiden.

Mau bersikap sedingin apapun Aiden... Namun didalam hatinya masih ada rasa perasaan yang baik kepada orang lain.

"Guee tau ini berat buat lo den... Tapi kapan pun lo butuh bantuan kita selalu ada buat lo... Lo juga gapapa anggap nyokap gue sebagai nyokap lo juga" ucap Bima.

"Lo keren udah bisa sekuat ini sampai sekarng... Gue tau banget emng lo sangt sangt merindukan nyokap lo"lanjut Bima.

" kita akan selalu jadi bestfriend forever"sambung Victor sambil ngerangkul pundak Aiden.

Aiden yang mendengar itu menunjukan senyum nya, dia merasa terhibur sekarng dengan adanya teman teman nya disisinya.

Saat mereka sedang asyik duduk di taman tiba tiba salah satu siswa menghampiri mereka berempat disana.

"M-maaf kak mengganggu.... Kak Aiden di panggil pak joko ke ruang guru" ucap salah satu murid di sekolah itu yang terlihat dia sebagai adik kelas dari Aiden dan yg lain.

Aiden hanya mengangguk kemudian adek kelas itu pergi berlari masuk ke kelas nya.

"Gue cabut dulu" ucap Aiden ke teman teman nya.

Mereka bertiga hanya mengangguk bersama kemudian Aiden pergi ke ruang guru untuk menemui guru yang telah memanggilnya untuk kesana.

Sesampainya diruang guru Aiden langsung menemukan keberadaan pak joko di dalam nya yang sedang mengutak atik laptopnya dengan serius.

Tok tok tok

"Permisi... Bapak manggil saya?" tanya Aiden.

"Ahh... Iyah masuk nak" jawab pak joko saat melihat kehadiran si ketua OSIS di depan pintu.

Aiden berjalan mendekati meja pak Joko dan melihat dirinya sedang sibuk dengan laptopnya.

"Begini nak Aiden.... Kamu kan selalu ketua OSIS di sekolah ini bapak ingin memberikan kalian beberapa tugas" ucap pak Joko mengawali pembicaraan.

"Tugas apa ya pak" tanya Aiden.

"Karna besok akan di peringati nya hari lahir pancasila bagaimana kita buat sebuah perlombaan untuk siswa siswi yang berbakat di sekolah ini" ucap pak Joko

"Jadi tugas kamu dan anggota OSIS lain nya kalian pergi ke semua kelas dan beritahu tentang adanya perlombaan ini ke semua murid dan catat nama nya yang ingin ikut lomba nya" lanjut pak Joko.

"Lomba nya lomba apa yah pak?" tanya Aiden lagi.

"Nah lomba nya tuh kita buat aj seperti lomba 17 Agustus pada umumnya jadi kan seru tuh..." jawab pak Joko

"Kenapa mendadak akan diadakan lomba ya pak?... Setau saya tahun tahun sebelumnya tidak ada di adakan lomba apa apa di sekolah ini" ucap Aiden

"Bapak juga tidak tau... Ini kemauan dari kepala sekolah kita" jawab pak Joko.

Aiden hanya mengangguk setengah paham kemudian dia keluar dari ruangan itu dan memanggil anggota OSIS lain untk membagi tugas yang diberikan pak Joko tadi.

TBC.

AIDEN [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang