Bonus chap lgi nih

3.8K 171 2
                                        

Yang belum vote... Ntar sendal nya ilang!!!





_______

17 Tahun kemudian_


"HAKSANNN!!!!!!!!!" Pekik seseorang dari lantai atas hingga suaranya menggema keseluruhan bangunan rumah tersebut.

"Waduh singa betina dah bangun" ujar seseorang yang kaget saat namanya terkumandang dengan tidak ramahnya

Ia kemudian berlari untuk bersembunyi guna menyelamatkan dirinya dari amukan seseorang.

"Daddy help me please" ujarnya pada sang ayah saat hampir saja menabraknya

"Ada apa?" tanya sang ayah

"Singa betina___eh maksudnya your wife is mengamuk"ujar sang anak dan bersembunyi dibalik badannya.

" Haksan!!"panggil seseorang yang meneriakin nama nya tadi.

"Ada apa sayang?" tanya sang suami yang saat ini sudah berhadapan dengan istrinya yang sepertinya akan memarahi anaknya yaitu Aiden.

"Tanya aja sama anak kamu itu... Pagi pagi udah berantakin lemari dikamar kita"

"Sorry papa... Soalnya Haksan lagi nyari switer baby blue haksan"

"Ya kan ga gitu juga... Kamu bisa tanya sama papa... Kamu tuh ya emang kebiasaan selalu aja berantakin dulu baru bertanya" omel sang papa yang diketahui adalah vino.

"Sekarang juga beresin lemari papa... Atau uang jajan kamu papa potong selama sebulan" ucap sang papa

"Oh no... Jangan dong pa!!" rengek nya.

"Iyah nanti Haksan beresin" lanjutnya lagi

"Haksandrawala jurney"

"Okey... You win" mau tak mau Haksan harus membenahi kembali apa yang sudah dikacaukannya, dengan lesu dia berjalan keatas dan masuk kekamar orangtuanya.

Jelas saja vino mengikutinya guna mengawasi anak itu untuk tidak lari begitu saja.

"Anjirr pake di awasin segala udah kayak tahanan gue" gumam Haksan.

"Ga usah ngedumel"

Vino berjalan kearah lemari dan mencoba mengambil satu baju yang ternyata itu adalah switer anaknya.

"Ini" vino menyerahkan switer Haksan dan kemudian vino berjalan kearah ranjang.

"Udah berkali kali papa bilang kalo kamu ga tau barang kamu dimana kamu tinggal tanya ke papa... Jangan nyari sendiri... Liat kan sekarang jadi berantakan"

"Iya iya maaf pa"

"Maaf mulu kerjaannya"

Damn, Haksan tertegun saat papanya mengatakan hal tersebut. Haksan pun berbalik badan dan mulai menatap mata papanya itu.

"Jadi papa ga mau maaf kan Haksan?.... Hiks kejam... " ujar Haksan dengan drama

Kalo saja ada kontes drama mungkin vino akan mendaftarkan anak semata wayangnya ini.

Aiden masuk dan mulai memeluk vino dari samping, Haksan yang melihat itu pun kemudian memutar bola matanya malas.

"Hadehh... Akik akik bucin satu ini" ucap Haksan.

"Kenapa?... Iri ya?" jawab Aiden dengan nada mengejek.

"Engga tuh"

"Bilang aja kalo iri" Haksan menatap wajah daddynya penuh permusuhan.

Setelah nya Haksan membalikan badannya lagi guna menyelamatkan dirinya agar tidak melihat kebucinan dari orang tuanya.

"Hikss... Mengapa aku disini?" gumam Haksan dengan tangis palsunya.

Bukk...

"Wtf" gumam Haksan kemudian melihat kearah belakang, terlihat Aiden sedang bermesraan dengan vino dan seperti tidak melihat Haksan yang saat ini sedang ingin marah.

"Papa liat suami mu" adu Haksan pada papanya

"Hem?... Kenapa dengan suamiku?... Dia ganteng kok" ucap vino.

"Dasar akik bucin... " ledek Haksan.

"Kamu tuh ya... Udah kayak cewek pms.. Sensian terus" ujar Aiden tanpa dosanya.

"Daddy... Kalo daddy lupa sama kelamin anak daddy yang seorang cowok ini mending daddy tes penglihatan deh... Siapa tau mata daddy katarak" balas sang anak.

"Ga perlu... Cukup papa kamu aja obatnya itu udah bisa sembuhin daddy kok"

"Ya tuhann... " ucap Haksan pasrah.

"Udah udah kalian tuh ya... Selalu aja bertengkar... Dan kamu... Sejak kapan kamu jadi usil begini?" tanya vino pada Aiden.

"Sejak dia lahir" jawab Aiden.

Setelah selesai membereskan pakaian yang berantakan Haksan memilih untuk keluar dari kamar papanya.

"Mau kemana?" tanya vino.

"Nyebat" jawab Haksan asal

"Haksan!!!"

"Hehehe becanda pa... Mau kekamar ambil HP" jawab haksan lagi dengan benar, vino pun menganggukan kepalanya.

Haksan keluar dengan tidak lupa menutup pintu dengan rapat, saat itu juga Aiden menatap wajah vino.

"Apa?" tanya vino

"Kamu sangat cantik" puji Aiden yang membuat pipi vino memerah.

"Makasih udah hadir dikehidupan ku... Dan merubah segalanya pada diriku... Aku sangat beruntung mendapatkan seseorang seperti mu" ucap Aiden penuh arti.

Vino tersenyum lembut"Aku juga berterima kasih hingga sampai saat ini kamu masih menjadi sosok yang aku cintai"

🍂🍂🍂🍂

Jangan menjadi daun yang gugur jika dirimu bisa menjadi sebuah kupu kupu yang indah.

Vino Roxaler Rambega_


Nitip guys... Gue up cerita baru silahkan di cek dan jangan lupa untuk vote

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AIDEN [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang