Chapter 6

6.6K 415 2
                                    


Yang belum silahkn divote!!



Disaat aiden telah sampai di sekolah aiden memarkirkan motornya kemudian disusul motor seseorang dari belakang,orang itu adalah erick.

Tumben hari ini dia juga ikut terlambat biasanya dia selalu sama sama victor karna rumah mereka searah,tapi mungkin saja victor telah meninggalkan nya terlebih dahulu.

"Oyy...sob"erick menyapa aiden sambil merangkul bahu aiden dan berjalan ke arah gedung sekolah.

Aiden hanya diam....dia tidak menanggapi sapaan dari erick tapi erick gk keberatan dengan hal itu karna dirinya sudah terbiasa dengan sikap aiden dari lama.

Saat aiden sampai ke kelasnya dia kemudian duduk dan mengeluarkan ponselnya hanya untuk sekedar mengutak atik asal ponselnya tersebut.

"Tega beth lu tor ninggalin guee...padhl biasanya kita kan selalu sama berangkatnya"erick mengkrucutkan bibirnya kecil agar terlihat imutt.

"Salah lo sendiri dibangunin kek orang mati..."victor memitar bola matanya malas.

"Hah...masa sih?"

"Biasanya juga gue gampng dibangunin kok"lanjut erick.

"Sebenrnya gue mau nungguin lo tapi nyokap lo bilng pergi luan aj...ya jadi gue tinggal aja"jawb victor.

"Njirr...jahat bath dah nyokap guee".

"Ee...oh ya den...kita nnti jadi rapat osis?"bima bertanya ke aiden karna dari tadi dia hanya diam saja.

"Jadi"jawbnya singkat.

Hari ini kelas mereka sedang free les...gak tau gurunyakemana.
Mungkin gurunya lagi bad mood:)

Aiden pergi ke kamar mandi sendirian dan saat sampai di kamar mandi dia mendapati sosok seseorang yang tampan dan manis,orang itu adalah vino.

Saat aiden membuka pintu kamar mandi vino terkejut dengan kehadirannya.

Mereka saling bertatap mata cukup lama sampai akhirnya aiden memalingkan matanya dan mulai jalan ke toilet nya.

Vino yang tadinya sedang mencuci tangan nya pun kini melanjutkan hal tersebut.

Saat aiden selesai dia kemudian berjalan ke wastafel dan mencuci tangannya,vino belum beranjak juga dari sana karna dia sedang menunggu gio yang lagi kebelet BAB.

Saat aiden berada di sampingnya vino langsung refleks menjauhinya perlahan,aiden yang mengetahui hal itu pun kemudian menatap vino bertanya.

"Ada apa?"tanya aiden

"Ee..ehmm...e-enggk ada apa apa kak"jawbnya gugup.

Aiden mencuci tangannya dan kemudian ingin berjalan keluar tapi langkahnya terhenti dan mulai membalikkan badannya lagi ke arah vino.

Aiden mendekat ke arah vino hal itu membuat vino terkejut dn melangkah mundur ke belakang tembok samping wastafel.

Aiden melangkah dan vino pun terus melangkah mundur sampai akhirnya vino tidak bisa bergerak kemana mana lagi,aiden menyungging sudut bibirnya tipis kearah vino.

"Kenapa gak masuk kelas?"aiden bertanya dengan nada dingin.

"Ee...aa-anu kak..."vino gugup setengah mati,entah kenapa rasanya lidah nya ini sulit untuk berbicara ketika jarak antara aiden dan dirinya hanya sebetas telunjuk jari.

Aiden mengangkat alisnya satu...kemudian tertawa tipis karna melihat tingkah seseorang di hadapannya itu.

"Vin...gue udh keeee....."gio keluar dari toilet dan mendapati teman nya sedang bersama seseorang dengan jarak yang hanya sedkit.

Dia ternganga dan memberhentikan ucapannya barusan,aiden yang sadar akan hal itu kemudian mulai memberi jarak diantara mereka kemudian dia keluar meninggalkan vino dan gio yang sedang bertanya heran akan kejadian mereka berdua tadi.

Saat aiden telah pergi gio kemudian mendekati vino dan bertanya ada apa dengan mereka berdua,vino hanya meggelengkan kepala nya dan menyuruh gio cepat cuci tangan dan segera keluar dari kamar mandi.

(Sial!!...cowok tadi...benar benar cantik)batin aiden.

Saat ini aiden sedang duduk ditaman sendirian dia masik memikirkan tentang kejadian tadi di kamar mandi,dia masik bingung dengan pemikirannya itu karna sebelumnya dia belum pernah merasakan perasaan seperti itu dengan siapapun apalagi ke sesama cowk.

Perasaan itu sangat aneh dan tidak terbiasa baginya,perasaan yang tanpa permisi telah memenuhi hatinya.

"Arghh....ada apa dengan kuu"gumam aiden dengan frustasi sambil mengusap rambutnya kasar.

Disaat itu juga victor,bima,dan erick menyamperinnya dan duduk disampingnya.

"Nape lu bro?"bima bertanya sambil menepuk bahu aiden.

"Gkpp"balsnya singkat.

"Tumben lo disini...biasanya juga lo keruangan osis"ucap erick.

"Lagi pengen duduk dudk aja"aiden menegakkan badannya dan memandang ke depan.

Ketiga temannya hanya mengangguk bersamaan....tapi mereka masih belum mengerti apa yg ada dipikiran temannya ini.

Victor,erick,dan bima saling bertatp tatapan sambil bertanya menggunakan isyarat mata tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
.
.
.
(Saat pulang sekolah)
Saat ini aiden berjalan sendiri ke arah perpustakaan dia ingin meminjam beberapa buku untuk catatannya.
Tapi sebelum sampai di perpustakaan dia bertemu kembali dengan vino,mereka berpapasan dan netra mata mereka saling bertatap tatapan tapi tidak lama karna vino sudah lebih dulu memalinhkan mata nya dan menunduk kemudian pergi berlalu begitu saja.

Saat aiden berhenti dan berbalik dia hanya menatap punggung vino yang perlahan mulai menjauh,kemudian dia pun melanjutkan perjalanannya untuk ke perpustakaan.

Saat diperpustakaan dia bertemu dengan teman sekelasnya sekaligus bendahara di kelasnya.

"Eh...aiden"wanita itu menyapa aiden yang hampir saja di tabraknya di hadapannya.

"Hai...tik"aiden menyapa wanita itu balik.

Nama wanita itu adalah tika,tika ini adalah cewk yang lumayan banyak jadi incaran cowk karna tidak hanya cantik tapi juga pintar.Tapi tidak dengan halnya aiden....aiden hanya biasa saja saat dengannya tidak seperti saat dia bersama vino.

"Lo...mau minjam buku pelajaran juga?"tanya tika.

Aiden hanya mengangguk kemudian berlalu begitu saja meninggalkan tika yang masih berdiri diam disitu.

Kemudian dia mulai mencari buku yang ingin dipinjamnya,dan ketika sudah menemukannya kemudian dia berjalan untuk di catat.

Tapi sebelum itu aiden sudah lebih dulu menabrak seseorang hingga terjatuh.

TBC.

AIDEN [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang